Ayat : Zakharia 4:1-14
Seorang anak kecil sedang menyusun puzzle bergambar seekor gajah. Tubuhnya sudah tersusun. Tinggal ekor dan belalainya. Di tangannya ada sekeping gambar sesuatu yang berbentuk memanjang. Si anak langsung meletakkan keping tersebut ke bagian ekor. Sayangnya, bagaimanapun ia mencoba, keping itu tidak bisa masuk. Sang ayah berusaha memberi tahu bahwa itu bukan ekor, melainkan belalai. Namun, si anak membantah: ekorlah yang panjang. Jadi, teruslah ia mencoba-coba meletakkan keping gambar belalai itu ke ekor si gajah.
Itulah yang terjadi kalau kita bersikap sok tahu. Dan, kadang kala itu malah menjadi tindakan bodoh dalam pandangan orang lain. Lebih baik apabila kita meneladani apa yang dilakukan Zakharia. Ia mendapat penglihatan ilahi, tetapi tidak mengerti maknanya. Maka, dengan polos ia menanyakan maknanya kepada malaikat. Menarik bahwa malaikat tidak langsung menjawabnya. Malah memberikan pertanyaan seolah-olah malaikat itu berharap Zakharia seharusnya sudah tahu. Sangat manusiawi kalau saat itu Zakharia merasa harga dirinya tersinggung sehingga berhenti bertanya atau bahkan bersikap sok tahu. Namun, Zakharia tidak melakukan itu. Ia tidak berusaha menebak-nebak, apalagi berpura-pura tahu. Melainkan dengan rendah hati ia mengakui ketidaktahuannya. Ini dilakukannya sampai dua kali (ayat 4, 11, 12).
Tidak bersikap sok tahu menegaskan karakter yang rendah hati dan mau belajar. Agar berhasil dalam berbagai aspek kehidupan, inilah sebenarnya yang terus kita perlukan. Lebih jauh lagi, Tuhan menghargai sikap yang seperti ini.
God Bless ^^