Ayat : 1 Korintus 8:1-12
Seorang teman pernah mengeluhkan pemain basket dalam tim yang dilatihnya. "Memang mainnya bagus, tetapi main sendiri, tidak pernah memberi bola untuk yang lain, " jelasnya. Si pemain hebat begitu berpusat pada dirinya sendiri. Dalam pandangannya ia berbuat yang benar dengan menghasilkan poin demi poin bagi timnya, tetapi dari kacamata pelatih ia sedang mematikan semangat dan potensi yang ada dalam tim.
Beberapa orang dalam jemaat di Korintus juga berpikir bahwa mereka sedang melakukan apa yang benar, menegaskan kemerdekaan orang percaya di dalam Kristus (ayat 4-6, 8). Namun, mereka tidak memperhatikan keberatan-keberatan nurani sesama saudara seiman. Tuhan tahu hati mereka (ayat 3). Jika mereka mengasihi Tuhan, mereka akan memikirkan bagaimana agar sikap mereka dapat membangun sesama umat Tuhan (ayat 1). Namun sebaliknya, karena mereka tidak punya kasih, pengetahuan mereka menjadi batu sandungan bagi orang lain. Betapa tragis jika seseorang merasa diri benar, tetapi ternyata ia telah berdosa di mata Tuhan (ayat 12).
Semua orang yang percaya kepada Kristus akan menjadi saudara-saudara kita dalam kekekalan. Ada yang beribadah di gereja yang sama, ada yang berbeda. Ada yang kita jumpai setiap hari, ada yang hanya sebentar. Ada yang menyenangkan, ada yang menjengkelkan. Bagaimana ucapan dan tindakan kita kepada mereka jika dipandang dari kacamata Tuhan? Adakah Dia mengenal kita sebagai anak-anak-Nya yang mengasihi Dia? Satu tindakan kasih apa yang dapat kita lakukan untuk membangun saudara-saudara kita hari ini?
God Bless ^^