Ayat : Mazmur 5
Seorang pegawai sebuah perusahaan mengeluh kepada pendetanya. Ia tertekan karena rekan-rekan kerjanya memusuhi dia. Di belakangnya mereka mengata-ngatai dia, serta menjelek-jelekkan dia di depan atasannya. Tidak jarang atasannya menegur langsung berdasarkan pengaduan mereka. "Mana tahan", ujarnya dengan sendu.
Pemazmur merasakan hal yang sama. Ia merasa dikepung oleh orang-orang di sekelilingnya yang kerjanya membual (6), berbohong (10), dan menipu (7). Setiap hari ia berhadapan dengan mereka dan mendengarkan fitnahan dan caci maki. Ia sampai merasa bahwa sewaktu-waktu bisa saja ia ditelan bulat-bulat oleh mereka.
Bagaimana sikap pemazmur menghadapi hal itu? Ia meminta keadilan Tuhan ditegakkan (9). Ia sadar, bila tekanan itu berlangsung terus, ia tidak akan tahan untuk tidak membalas. Maka ia mendesak Tuhan agar tidak berdiam diri. Tiap pagi ia menanti dengan penuh harap bahwa Tuhan akan menyelesaikan perkaranya. Ia percaya bahwa ia dapat mengandalkan Tuhan karena Tuhan tidak mungkin menyukai hal-hal jahat dan orang-orang yang melakukannya (6-7). Ia minta supaya para musuhnya menerima ganjaran setimpal.
Mungkin Anda bertanya-tanya, bisakah orang Kristen berdoa meminta pembalasan seperti mazmur ini? Boleh saja, karena berarti bukan kita sendiri yang membalas, tetapi Tuhan sesuai kekudusan dan keadilan-Nya. Namun jauh lebih mulia bila kita berdoa seperti Yesus, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Ingatlah bahwa Yesus sudah mati buat mereka juga. Keadilan Allah sudah ditegakkan di kayu salib bukan hanya bagi kita, tetapi buat mereka juga! Karena itu doakan mereka, dan tunjukkan kasih sejati dan kesabaran Ilahi. Dengan cara demikian, Roh Kudus beroleh kesempatan mengetuk hati mereka.
God Bless ^^