Ayat : Markus 4:35-41
Saat anak saya berusia 2, 5 tahun, ia meminta sepeda. Ketika saya penuhi, betapa senangnya hatinya. Ia mengayuh sepedanya ke sana kemari, sampai harus diperingatkan untuk lebih perlahan. Tanpa saya pegang, ia berkeliling halaman sepuasnya dengan sepeda itu. Apakah ia sudah bisa mengayuh sepeda sendiri? Jelas tidak. Dua roda tambahan di bagian belakang sepeda itu masih melekat dan menyangga sehingga anak saya tidak akan jatuh ketika bermain dengan sepedanya. Dan, roda tambahan itu membuat anak saya percaya diri mengayuh sepedanya ke mana saja ia mau.
Kontras dengan murid-murid Tuhan. Mereka kehilangan kepercayaan diri ketika badai datang. Mereka seolah-olah tidak punya pegangan ketika percikan demi percikan air laut yang ganas menerjang, memasuki perahu yang mereka tumpangi. Mereka takut kehilangan nyawa. Mereka bahkan berhenti pada titik di mana mereka meragukan diri sendiri, kehilangan kepercayaan, bahkan meragukan Tuhan (ayat 38) seolah-olah Tuhan tidak peduli kepada mereka. Mereka lupa bahwa bersama Tuhan, hidup menjadi lebih ringan, karena Dia dapat diandalkan.
Apa yang membuat kita khawatir, lemah, ragu, dan cenderung tidak percaya diri ketika menjalani kehidupan kita? Janganlah seperti para murid yang meragukan diri sendiri ketika Tuhan justru sedang bersama-sama dengan mereka. Bertindaklah seperti anak saya. Ia tahu bahwa dengan roda penyangga itu, ia punya rasa aman dan yakin tidak akan jatuh. Sebab itu, kita harus menjalani hidup kita dengan penuh keyakinan karena kita tahu dan yakin Tuhan selalu menyangga hidup kita.
God Bless ^^