Ayat : Matius 5:1-12
Seorang penyair pernah menulis, "Hal yang membuatmu tertawa kini, suatu saat nanti akan membuatmu menangis; dan apa yang membuatmu menangis saat ini adalah hal yang akan membuatmu tertawa kelak."
Dalam khotbah-Nya, Yesus memberi beberapa tanda dari orang-orang yang disebut berbahagia (dalam bahasa Yunani memakai kata makarioi, yang artinya terberkati). Salah satunya adalah orang yang berdukacita (Yunani: pentheo). Pentheo artinya bersedih, meratap. Melihat konteks hidup dari para pendengar khotbah Yesus waktu itu, sangat mungkin kesedihan dan ratapan itu terkait dengan kea-daan sosial mereka yang adalah orang kebanyakan, mantan orang berpenyakitan, orang kecil yang tak punya banyak akses pada sumber-sumber kesejahteraan. Namun secara lebih luas, objek kesedihan dan ratapan ini bisa beragam; misalnya kematian orang terkasih, kehilangan barang, kekecewaan, sirnanya pengharapan, matinya angan-angan, dan lain-lain.
Kepada mereka yang kecil dan dikucilkan, Yesus bersabda bahwa mereka bisa berbahagia, dan terberkati, sebab mereka sedang berjalan menuju Sang Sumber Terang. Dalam iman kepada Yesus, tidak ada kesedihan dan ratapan yang abadi. Memang kesedihan ada, tetapi penghiburan yang mengimbangi kesedihan itu, selalu tersedia. Di sinilah terbukti bahwa Yesus sangat mengerti bagaimana manusia menjalani hidup di dunia ini. Maka, bagi setiap pribadi yang sedang berdukacita, Dia berjanji pasti untuk menyediakan penghiburan yang sejati, agar dalam kesedihan pun bisa terbit pengharapan.
God Bless ^^