Ayat : Mazmur 71
Kakek saya telah menginjak usia 94 tahun. Beliau sudah sedemikian pelupa; lupa jam, lupa hari, lupa nama orang, dan lupa makan. Namun, satu hal yang saya kagumi darinya: ia tidak pernah lupa berdoa makan dan tidur baik sebelum maupun sesudah. Isi doanya pun sangat menarik. Beliau bukan meminta sehat serta limpahan berkat, melainkan doa syukur karena masih dibangunkan lagi serta doa permohonan agar penyertaan Tuhan senantiasa mengiringnya dan keluarga.
Mazmur yang kita baca hari ini secara indah menggambarkan bagaimana Tuhan menyertai kita sepanjang usia. Pemazmur menaruh kepercayaannya kepada Tuhan sejak masa muda. "Ya Tuhan, hanya Engkaulah harapanku. Sudah sejak kecil aku memercayakan diriku kepada-Mu" (ayat 5 FAYH). Dan, keyakinan akan penyertaan Tuhan yang mengiringi langkah sejak ia muda, terus ia rasakan meski kekuatannya mulai habis (ayat 9) dan rambut mulai memutih (ayat 18). Kesadaran tersebut juga mengarahkan keyakinannya bahwa penyertaan Tuhan sampai masa tua juga berarti sebuah penugasan: supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang (ayat 18).
Hingga hari ini, setiap kali melihat kakek berdoa, saya terus diingatkan mengenai penyertaan Tuhan atas manusia yang rapuh. Juga, mengenai tugas yang saya emban: bahwa setiap kesempatan untuk menghirup udara hari demi hari adalah kesempatan untuk menikmati anugerah penyertaan-Nya; juga, kesempatan untuk memuliakan dan mengenalkan kemuliaan Tuhan kepada makin banyak orang. Bagaimana dengan Anda?
God Bless ^^