Ayat : Matius 4:4,7,10
Siapa bilang disiplin menghafal ayat itu hanya untuk anak Sekolah Minggu? Tuhan Yesus sendiri menyimpan banyak ayat Alkitab dalam memorinya. Kebiasaan ini mungkin sekali sudah dipupuk sejak kanak-kanak. Injil Lukas mencatat bahwa pada usia dua belas tahun saja Yesus dengan cakap bersoal jawab dengan para alim ulama!
Bukan sekadar menghafalkan secara mekanis, perkataan Bapa bagi Yesus ialah sumber kehidupan dan senjata perang. Menghadapi iblis, bisa saja Yesus menghardik "Aku bukan manusia biasa, kamu tak mungkin menang, Blis!" Atau, Dia bisa saja menantang Iblis adu 'kesaktian' seperti saat nabi Elia menantang nabi-nabi Baal (1 Raja-raja 18:20-40). Namun, firman Tuhan yang tertulis sudah cukup bagi Yesus melawan si jahat (ayat 4, 7, 10). Berkali-kali dalam Injil kita akan menemukan Yesus mengutip firman Tuhan saat mengajar, misalnya dalam Matius 12:3, 5; 19:4; 22:31. Meski Yesus ialah Tuhan, Sang Penulis Alkitab, saat itu Dia sedang mengutip perkataan Alkitab yang dihafalkan-Nya sebagai manusia.
Memang banyaknya ayat Alkitab yang dihafal tidak menjamin seseorang hidup serupa Kristus, tetapi terlalu sedikit asupan firman juga tidak akan menghasilkan keserupaan dengan-Nya. Sudah sewajarnya tiap pengikut Kristus, berusaha hidup makin serupa Dia, termasuk makin bergantung pada "setiap firman yang keluar dari mulut Allah". Pendeta John Piper meluangkan waktu 5-10 menit setiap hari untuk menghafalkan ayat Alkitab. Jemaatnya membuat program hafalan Alkitab bersama setiap minggu sepanjang tahun. Hal praktis apa yang dapat Anda lakukan untuk menambah asupan firman Tuhan dalam memori Anda?
God Bless ^^