Ayat : Lukas 14:12-24
Kepedulian kepada orang yang terpinggirkan sesungguhnya mewakili kepedulian Allah kepada mereka. Itulah tanda kesejatian anak-anak Tuhan!
Perumpamaan yang Tuhan Yesus berikan hendak membongkar kepalsuan orang-orang yang merasa dirinya adalah umat Allah, tetapi sesungguhnya tidak memberi respons yang sepadan dengan keumatan sejati. Merekalah yang diumpamakan sebagai para undangan yang ternyata memberi respons yang mengecewakan tuan rumah!
Dua undangan pertama memberikan alasan yang sangat masuk akal dalam konteks sosial budaya pada waktu itu (18-19). Para undangan ini perlu segera memastikan bahwa apa yang mereka dapatkan benar-benar sesuai dengan transaksi yang telah mereka lakukan. Pilihan mereka untuk mengabaikan undangan adalah masalah prioritas. Bagi mereka, tidak mengalami kerugian materi lebih penting ketimbang membina relasi kekerabatan dan persahabatan. Demikian juga dengan undangan yang ketiga, yaitu pasangan pengantin baru (30). Padahal mereka sudah menyatakan komitmen mereka untuk hadir. Sekali lagi, ini memang masalah prioritas.
Namun perumpamaan ini belum selesai. Tuhan Yesus melanjutkannya dengan menceritakan tindakan sang tuan rumah selanjutnya. Bagi tuan rumah "the show must go on’, artinya perjamuan harus terus berlangsung. Maka undangan pun dibuka kepada khalayak ramai di kota (21), bahkan kepada siapa pun yang ada di lintasan di luar kota (23). Siapa saja boleh datang! Ini selaras dengan perikop sebelumnya, yaitu mereka yang dianggap "tidak layak’ justru beroleh kesempatan menerima undangan Allah (12-14).
Undangan Tuhan Yesus tidak pernah dipaksakan kepada siapa pun. Ayat 23 boleh dimengerti sebagai ajakan persuasif yang akhirnya direspons positif. Undangan Tuhan Yesus diberikan dengan dorongan penuh kasih. Namun setiap orang harus merespons dengan memberikan prioritas kepada undangan ini. Apakah kita sudah merespons undangan Tuhan Yesus tersebut dengan prioritas yang tepat?
God Bless ^^