Ayat : Yesaya 41:17-29
Melintasi gurun adalah perjalanan yang sukar. Apalagi jika dijalani
berminggu-minggu. Panas membakar dan haus yang tak tertahankan kerap
membuat banyak orang disesatkan fatamorgana (bayangan semu, seperti
melihat mata air).
Saat Israel hidup dalam pembuangan, hidup mereka sungguh menyesakkan
seperti melintasi gurun. Namun, mereka tak "disesatkan oleh fatamorgana"
sebab tangan Allah yang kuat memimpin mereka (ayat 17-19), dan
bangsa-bangsa lain mengakui hal itu (ayat 20). Kuasa Allah melucuti para
penguasa dunia, berhala, dan ilah-ilah dunia yang kerap menjadi
"fatamorgana" penyesat manusia (ayat 21). Mereka tak dapat mengetahui
apa yang akan terjadi di masa depan (ayat 22-23). Mereka tak berdaya
menolong diri sendiri (ayat 24). Mereka tak berdaya mencegah kuasa Allah
untuk meninggikan atau merendahkan seseorang (ayat 25-27). Mereka tak
mampu menyelami rencana yang sedang Allah wujudkan melalui sejarah dunia
ini.
Sebagai pengembara di dunia ini, setiap orang dihadapkan pada dua
pilihan. Pertama, mengikuti "fatamorgana" yang menyesatkan. Yakni,
mengejar kenikmatan hidup dengan memuaskan nafsu: belanja, pesta,
kemakmuran, harta benda, gengsi, dan sederet ambisi lain yang dipakai
orang sebagai ukuran keberhasilan dan kebahagiaan. Kedua, menjaga hidup
tetap berpaut kepada Allah, serta memperhatikan dan berusaha menerapkan
kebenaran firman-Nya. Pilihan pertama memberi kenikmatan, tetapi hanya
sementara dan menghancurkan. Pilihan kedua memang tak mudah, karena
harus melewati lorong-lorong terjal. Namun sejarah membuktikan bahwa
bersama Dia, selalu ada hidup yang berkemenangan.
God Bless ^^