Ayat : Lukas 10:25-37
Operator telepon seluler di Indonesia berlomba-lomba memberikan tarif yang termurah bagi pelanggan, meski tarif murah itu berlaku hanya untuk sesama operator. Asal bertelepon dan berkirim pesan sesama operator, pasti menguntungkan. Saya pun mengamati munculnya kata sesama versi baru. Sesama berarti berada dalam komunitas yang sama, menggunakan jasa yang sama, dan menikmati keuntungan yang sama.
Kata sesama juga muncul dalam Hukum Kasih yang sudah turun-temurun diperdengarkan di kalangan orang Israel. Ketika seorang Ahli Taurat bertanya kepada Tuhan Yesus mengenai siapakah sesamaku manusia itu, Tuhan Yesus sama sekali tidak menjawab tentang kesamaan bangsa, kepandaian, agama, jenis kelamin, status sosial, maupun fasilitas yang diterima. Sangat menarik! Yesus justru memberikan perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati. Tatkala ada seseorang yang jatuh ke tangan penyamun, dirampok, dipukul, dan ditinggalkan tak berdaya di jalan, siapakah yang turun menolong (ayat 30)? Imam dan orang Lewi, yang terkenal karena reputasi keagamaannya, melintasi jalan itu, tetapi tidak menggubris juga tidak berbelas kasih. Lalu, lewatlah orang Samaria. Ia menolong orang tersebut sampai tuntas dan pulih.
Orang Samaria bukan berasal dari komunitas sesama. Ia tidak menikmati keuntungan dari menolong orang yang tertimpa musibah itu. Ia justru harus repot, kehilangan waktu, tenaga, dan dana. Namun, inilah versi sesama yang Tuhan Yesus tegaskan kepada ahli Taurat, yaitu siapa pun yang menunjukkan hati yang berbelas kasih kepada orang yang membutuhkan seperti hati-Nya. Bagaimana dengan kita? Sudahkah Anda dan saya menjadi sesama versi Tuhan Yesus?
God Bless ^^