Ayat : Lukas 1:5-25
Memercayai Allah dalam segala hal memang tak mudah. Banyak orang Kristen telah meminta sesuatu kepada Allah, tetapi meragukan atau tidak memercayai jawaban-Nya. Sungguh ironis jika orang doa, tetapi tanpa iman.
Zakharia dan Elisabet adalah segelintir kecil orang yang tetap setia dan hidup benar di hadapan Allah di tengah zaman yang begitu gelap serta pemerintahan Herodes yang korup dan tiran. Namun mereka bergumul karena sampai masa tua mereka belum dikaruniai anak walaupun mereka tekun berdoa (13). Meskipun demikian, Zakharia tetap setia dalam tugas keimaman.
Pada waktu-Nya, Allah menjawab. Saat itu tiba tatkala Zakharia terpilih dari antara rombongan imamnya (lih. 1 Taw. 24) untuk masuk ke bait Allah membakar ukupan. Ia mendapatkan kunjungan malaikat Gabriel dengan jawaban Ilahi yang jauh melampaui permohonan doanya. Zakharia bukan hanya akan beroleh seorang putra, lebih dari itu putra tersebut akan memiliki peran penting dalam rencana Allah bagi penyelamatan umat-Nya. Tugas Zakharia dan istrinya adalah mendidik putra mereka sebagai seorang nazir Allah (15; lih. Bil. 6:3).
Sayang sekali, Zakharia menerima berita tersebut bukan dengan sukacita dan ucapan syukur. Ia meragukan Allah mampu membuat dirinya dan isterinya yang sudah tua memiliki anak. Ia lupa akan apa yang Allah lakukan terhadap Abraham dan Sarah (Kej. 18:9-15; Rm. 4:18-25). Iman diberkati, tetapi ketidakpercayaan dihukum. Zakharia menerima disiplin Allah sampai janji itu digenapi (20).
Kalau kita merasa Tuhan belum menjawab pergumulan kita yang kita rasa sangat mendesak, jangan menjadi lemah. Percayalah bahwa jawaban Tuhan tepat waktu, bahkan melampaui perkiraan kita. Di balik jawaban terhadap permohonan kita, Allah memiliki rencana yang ajaib, mengikut-sertakan kita dalam karya penyelamatan-Nya bagi dunia.
God Bless ^^