Ayat : Ulangan 12:7
Mengapa hal bersukacita harus diperintahkan oleh firman Allah kepada kita (Flp. 4:4)? Mengapa dalam kenyataan sehari-hari hati kita tidak senantiasa dimeriahkan oleh sukacita?
Kemungkinan besar karena kesukaan dalam pemahaman dan penghayatan kebanyakan orang Kristen diartikan terlalu rohani. Dengan kata lain, kebanyakan kita beranggapan bahwa sukacita Kristen disebabkan hanya oleh hal rohani dan dialami juga hanya dalam bentuk-bentuk yang rohani. Dalam hal ini, rohani diartikan sebagai sesuatu yang tidak kena mengena langsung dengan pengalaman bumiah, dengan kenyataan sehari-hari, dan dengan penalaman riil kita. Jadi kita cenderung beranggapan bahwa bila ada suatu lawatan khusus dari Roh Kudus, bila terjadi pengalaman pendakian rohani yang istimewa, bila realitas adi-kodrati sedemikian menyelu-bungi kenyataan kita sehari-hari, barulah kita dapat bersukacita. Tanpa semua itu, kita tidak mengalami kesukaan.
Betapa keliru! Alasan untuk sukacita Kristen dan pengalaman nyata sukacita Kristen bukan sesuatu yang abstrak atau jauh nun di sana, tetapi benar-benar riil dan menyentuh bahkan masuk ke dalam pengalaman bumiah kita sehari-hari. Sumber kesukaan kita ialah Yesus Kristus, diri dan karya-Nya, janji penyertaan/pemeliharaan-Nya serta kenyataan dari janji itu. Meski Ia tidak terlihat, tetapi kehadiran dan karya-Nya untuk kita adalah pengalaman sehari-hari kita. Sewaktu kita bernafas, kita tahu nafas hidup-Nyalah yang memberi kita kekuatan hidup itu. Sewaktu kita berdoa, kita tahu ada Dia yang mendengar, berdialog, dan menuntun kita mengalami persekutuan riil dengan-Nya. Sewaktu kita bekerja, makan, berteman, berekreasi, atau membaca Alkitab, semua itu adalah pengalaman nyata yang mendorong kita untuk bersyukur bersuka tanpa putus dan tanpa henti!
Dan jangan lupa satu lagi sumber kesukaan kita kini dan kelak: Ia akan segera datang kembali. Janji-Nya ini riil, karena tertulis dalam Alkitab. Janji kedatangan-Nya itu menguatkan kita, menghibur, menguduskan, serta menyukakan kita. Dan ketika Ia tiba kelak, kita akan dijamu-Nya – sungguh puncak kesukaan riil terjadilah!
God Bless ^^