Ayat : Mazmur 9:1-11
Penindasan bisa terjadi di mana-mana. Yang ditindas biasanya rakyat kecil, yang miskin, tidak berdaya, dan dianggap hina. Siapa yang bisa mengatasi masalah sosial seperti ini? Seharusnya pemerintah yang menegakkan hukum dan keadilan. Namun kalau oknum pemerintah bertindak menindas, apa yang harus kita lakukan?
Mazmur 9 dan 10 sebenarnya merupakan satu mazmur. Mazmur 10 tidak memiliki judul, tidak seperti mazmur-mazmur Daud lainnya. Kedua mazmur ini memiliki tema yang menyambung, yaitu Allah sebagai pembela dan pelindung orang yang tertindas.
Bagian pertama mazmur ini (9:1-11) adalah pernyataan syukur atas karya Allah bagi umat-Nya. Di sini pemazmur mewakili bangsanya. Apa yang dialami bangsanya, baik penindasan musuh maupun perlindungan Allah, dia akui sebagai pengalaman pribadinya (9:4-5). Pemazmur merasakan kepedulian Allah terhadap masalah yang menimpa umatnya. Ayat-ayat 9:13, 19, 10:18 menjelaskan masalah tersebut sebagai penindasan atas orang lemah, miskin, dan tak berdaya. Bagi pemazmur, Allah adalah hakim yang adil yang membela perkara umatnya (9:5, 8-9). Bangsa-bangsa yang jahat dan orang-orang yang fasik akan menerima penghukuman dari Allah yang berdaulat.
Bukan hanya anak-anak Tuhan yang bisa mengalami penindasan karena iman mereka, tetapi semua orang yang berada pada posisi rendah, tidak berdaya secara status sosial, dan yang lemah juga bisa mengalaminya. Maka panggilan kita untuk berjuang menegakkan keadilan dan kebenaran seharusnya bukan hanya ditujukan untuk saudara seiman saja, tetapi juga untuk masyarakat tertindas yang belum mengenal Kristus. Ingat, kita sendiri pernah ditolong Allah dari penindasan dosa. Waktu kita berjuang demi mereka yang tertindas, kita mengharapkan Allah bertindak dengan kuasa-Nya. Di situlah kesaksian Kristen kita menjadi nyata dan relevan.
God Bless ^^