Ayat : Ayub 28
Ayat emas : Ayub 28:28 = “…Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.”
Gue sedang berada di lantai 5 sebuah gedung ketika gue menyaksikan seorang bos menyuruh anak buahnya mengambil sesuatu di basement, parkiran mobil. Belum selesai si bos bicara, anak buahnya main pergi aja dengan buru-buru. 15 menit kemudian si anak buah kembali dengan ngos-ngosan. Si bos pun berkata,“Saya belum selesai bicara kamu main pergi aja. Sudah tahu lift mati, kamu kan jadi naik turun tangga.” Anak buahnya menjawab,”Pak, saya sudah mencari-cari di parkiran, kuncinya nggak ada, tasnya bapak juga.” Bos pun menjawab,“Kamu cari sampai jelek juga nggak bakal dapat. Saya suruh kamu ambil tas saya di mobil dan kunci mobilnya ada di atas meja saya.”
Ayub 28 menceritakan bagaimana manusia berusaha mencari hikmat kesana-kemari. Seperti mencari kunci yang hilang. Mencarinya di bawah meja, di tong sampah, di belakang lemari, dan sebagainya. Manusia juga mencari hikmat dengan berpuasa, mengubah gaya hidup, memberi lebih banyak kepada sesama, belajar tidak egois dan berusaha memperbaiki diri. Betapa sia-sianya pencarian itu karena kita tidak tahu bahwa kunci itu ada pada Tuhan. Kunci hikmat ada di tangan-Nya. Takut akan Dia adalah hikmat itu sendiri. Tuhan telah menjelaskan begitu terang dalam firman-Nya tentang hikmat, tetapi kita terburu-buru pergi dengan pengertian kita sendiri sehingga kita tidak mendengarkan informasi lengkap dari Dia tentang dimana hikmat itu berada.
Fren, kita bagaikan anak buah si bos yang akhirnya bersusah payah kembali naik ke lantai 5 dan mengambil kunci mobil, padahal jika ia mau mendengar dengan seksama, ia tidak perlu bersusah payah naik turun 5 lantai yang anak tangganya cukup banyak. Untuk apa kita susah payah mencari hikmat dunia yang sia-sia yang membuat jiwa kita lelah jika kita bisa memperolehnya dari sikap takut akan Tuhan?
God Bless ^^