ShareThis

09 February 2011

Yesus, Sang Mesias

Ayat : Lukas 9:18-27

Sudah berapa lamakah kita menjadi orang percaya? Apakah selama ini kita telah sungguh-sungguh mengenal siapa Yesus, sehingga kita dapat memberikan jawaban yang benar dan tepat ketika orang bertanya tentang Yesus?

Pada bagian ini kita membaca tentang Yesus yang mengajukan pertanyaan kepada murid-murid-Nya: "Kata orang banyak siapakah Aku?" Para murid memberikan banyak alternatif jawaban kepada Yesus (19). Kembali Yesus bertanya kepada para murid. Kali ini lebih spesifik: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" (20a). Bila sebelumnya banyak murid yang berlomba menjawab, kali ini hanya Petrus yang memberikan jawaban kepada Yesus (20b).

Pertanyaan Yesus kepada murid-murid mengenai siapa diri-Nya, berhubungan erat dengan apa yang Dia sampaikan setelah itu. Yesus memberitahu tentang segala sesuatu yang akan menimpa diri-Nya (22-27). Dengan kata lain, Yesus memberikan dasar atau alasan bagi semua hal yang akan Dia alami, yakni karena Dia adalah Mesias dari Allah, seperti yang dikatakan oleh Petrus.

Penolakan dan aniaya yang akan dijalani oleh Yesus merupakan "konsekuensi" dari eksistensi-Nya sebagai Mesias. Banyak orang yang menolak hal ini, termasuk para tua-tua dan ahli-ahli Taurat (22) karena mereka menciptakan konsep Mesias berdasarkan pandangan mereka sendiri. Apa yang dialami Yesus juga akan dialami oleh para murid dan pengikut-pengikut-Nya (23-24). Keyakinan yang kuat tentang siapa Yesus, akan menjadi kekuatan bagi murid-murid Yesus untuk bertahan dalam penderitaan dan aniaya yang harus mereka tanggung kelak.

Lalu bagaimana dengan kita selaku pengikut Kristus saat ini? Sudah jelaskah bagi kita siapakah Yesus Kristus, yang kita sebut sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam setiap pengakuan iman kita? Kiranya kita tidak meragukan kebenaran bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Dengan meyakini hal itu, dengan mengenal Dia semakin dalam dari hari ke sehari melalui persekutuan pribadi dengan Dia, kita akan siap membayar harga dalam perjalanan kita mengikut Dia dengan memikul salib.


God Bless ^^

Mukjizat itu nyata

Ayat : Lukas 9:10-17

Mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus selalu di luar dugaan manusia. Apa yang dipandang mustahil oleh manusia, bagi Yesus adalah sebuah keniscayaan. Hal ini kembali nyata dalam bacaan kita hari ini, saat Yesus mengubah lima roti dan dua ekor ikan menjadi makanan yang cukup bagi lima ribu orang lebih.

Saat itu orang banyak berbondong-bondong mengikut Yesus. Mereka tidak kunjung beranjak, padahal hari sudah menjelang malam. Melihat orang banyak itu, Yesus merasa perlu memberi mereka makan. Namun pada saat itu mereka hanya memiliki lima potong roti dan dua ekor ikan. Dengan jumlah makanan sesedikit itu, mana mungkin bisa mencukupi kebutuhan makan orang sebanyak itu? Tentu saja jauh dari cukup (12-13).

Akan tetapi, apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah. Yesus, yang tidak mau membiarkan orang-orang tersebut mengalami kelaparan, kemudian bertindak. Lima roti dan dua ekor ikan, setelah dibagikan, ternyata mencukupi kebutuhan lima ribu orang yang hadir pada saat itu. Bahkan masih bersisa sebanyak dua belas bakul (14-17)!

Bagaimanakah mukjizat itu dapat terjadi? Kapankah lima buah roti dan dua ekor ikan berubah menjadi makanan yang cukup bagi orang banyak, bahkan berlebih? Kalau kita perhatikan, mukjizat itu terjadi bukan ketika lima roti dan dua ekor ikan ada di tangan para murid, akan tetapi pada saat ada di tangan Tuhan Yesus, yang mengucap berkat dan memecah-mecahkan roti tersebut, lalu kemudian membagikannya kepada orang banyak.

Dalam kisah ini kita melihat kuasa dan kedaulatan Allah dalam menjadikan segala sesuatu, juga dalam mencukupi kebutuhan manusia. Keterbatasan manusia dan keterbatasan berbagai sumber daya tidak menjadi penghalang bagi kuasa Tuhan untuk bekerja. Hal yang paling penting adalah menyerahkan segala sesuatunya kepada tangan Tuhan yang berkuasa. Sebab itu, jangan menghalangi kuasa Tuhan dengan segala keterbatasan yang kita miliki. Bila kita mau berserah, mukjizat itu pasti nyata dalam hidup kita.

God Bless ^^

Melayani Tuhan

Ayat : Lukas 9:1-9

Seperti murid-murid sekolah yang harus menjalani ujian setelah belajar beberapa waktu lamanya, seperti itulah murid-murid Yesus pada waktu itu. Tiba saat mereka harus dilatih untuk melayani, seperti yang telah dilakukan dan diajarkan oleh Yesus, Guru mereka.

Murid-murid memang harus dipersiapkan sebab akan tiba saat mereka sendiri turun melayani, yaitu saat Yesus tidak bersama mereka lagi secara fisik, yakni saat Dia kembali kepada Bapa. Sebab itu Yesus melepas mereka pergi tanpa diri-Nya untuk memberitakan kabar baik bahwa kerajaan Allah telah datang, dan juga untuk menyembuhkan. Namun Yesus telah terlebih dahulu memperlengkapi mereka dengan kuasa atas setan-setan dan atas segala penyakit, karena kuasa itulah yang akan memampukan mereka melayani.

Akan tetapi, mereka tidak diizinkan membawa bekal dan perlengkapan untuk bepergian. Dalam hal ini mereka tidak boleh mengkhawatirkan kebutuhan pribadi mereka. Mereka harus percaya bahwa Tuhan akan menyediakan apa yang mereka butuhkan, melalui orang yang menyambut pemberitaan mereka. Mereka juga harus mengimani bahwa kuasa Injil bekerja melalui pemberitaan dan mukjizat yang mereka lakukan. Selain latihan iman, perjalanan itu juga merupakan latihan iman. Pada saat itu mereka harus jadi murid yang taat pada perintah Guru mereka. Ya, jika mereka tidak beriman bagaimana mungkin mereka mengajar orang beriman? Jika mereka tak mampu jadi murid, bagaimana bisa mereka mendorong orang lain menjadi murid Tuhan?

Sebagai murid Tuhan masa kini, latihan beriman dan memercayakan diri pada Tuhan, juga tertuju pada kita. Dalam kondisi normal, memercayai Tuhan adalah ide yang indah. Namun dalam kondisi tanpa sumber-sumber yang biasa kita pakai untuk memenuhi kebutuhan kita, maka memercayakan diri pada Tuhan bisa jadi latihan iman yang luar biasa. Bila Anda sedang mengalami ujian semacam itu, maka beriman pada Tuhan adalah jalan satu-satunya. Niscaya Tuhan memampukan dan memberi kuasa untuk menghadapinya.

God Bless ^^

Mukjizat dan kuasa Yesus

Ayat : Lukas 8:40-56

Bagi orang yang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang, penundaan sangat merugikan. Apa lagi bila masih harus melanjutkan perjalanan dengan jadwal yang berdekatan. Atau bila penundaan tersebut mengakibatkan gagalnya transaksi bisnis bernilai tinggi.

Bagi Yairus, situasi saat itu gawat darurat. Anak perempuannya yang satu-satunya sedang kritis (42). Ia berharap Yesus bisa tiba secepatnya di rumahnya. Namun situasi tak mendukung. Orang berdesakan di jalan ingin menemui Yesus. Akibatnya Yesus dan Yairus tak bisa gerak cepat. Situasi ini makin parah karena Yesus berusaha menyelidiki siapa yang menjamah Dia. Yairus mungkin resah. Mengapa Yesus buang waktu mencari seseorang yang menjamah Dia, sementara banyak orang mendekati? Namun Yesus benar. Seorang perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun tersungkur di depan Yesus dan mengakui perbuatannya. Rupanya di tengah kelemahan tubuh, ia menembus desakan orang banyak guna menjamah Yesus. Ia yakin bahwa cara itu akan menyembuhkan dia. Lalu bagaimana dengan putri Yairus? Terlambat. Ia sudah mati (49).

Bagaimana bila kita ada di posisi Yairus? Geramkah kita pada si perempuan yang menyebabkan Yesus berlama-lama mencari seseorang yang menjamah Dia? Atau kita menyesali Yesus karena menunda perjalanan dan menghilangkan kesempatan bagi si anak perempuan untuk sembuh? Namun Yesus bukan sembarang menunda. Bukan perempuan itu juga yang menyebabkan perjalanan Yesus tertunda. Itu adalah rencana Tuhan agar menjadi berkat bagi semuanya. Bagi si perempuan, karena ia jadi tahu bahwa imannya kepada Yesus membuat dia sembuh. Bagi Yairus, karena ia dapat melihat kuasa Yesus menghidupkan orang mati.

Apa pun permintaan yang kita rasa terlalu lama direspons oleh Allah, apa pun yang tertunda dalam hidup kita, jika Allah telah berjanji akan melakukannya, niscaya Ia akan melakukannya. Penundaan akan membuat kita melihat bahwa Allah kita setia, dan saat itu kita akan bersukacita.

God Bless ^^

Takut pada Yesus

Ayat : Lukas 8:26-39

Kehadiran dan karya Yesus ternyata dapat menimbulkan rasa takut. Yang aneh, rasa takut itu muncul juga pada diri setan-setan, yang biasanya ditakuti manusia. Manusia pun bisa takut pada dampak karya dan kuasa Yesus. Kedengarannya aneh, tetapi itulah yang terjadi.

Setan-setan yang merasuki diri seorang Gerasa membuat orang itu hidup liar seperti hewan. Ia tidak berpakaian, tinggal di pekuburan, dirantai dan dibelenggu, juga pergi ke tempat-tempat sunyi (27, 29). Setan-setan itu juga memampukan dia untuk memutuskan semua ikatan. Ketika melihat Yesus, setan-setan mengenali identitas-Nya. Mereka tahu siapa Yesus. Itu sebabnya mereka sangat ketakutan kalau-kalau Yesus melakukan sesuatu atas mereka (28, 31). Namun bagi Yesus, jiwa manusia jauh lebih berharga. Dia tidak mengizinkan setan mana pun menguasai manusia. Sebab itulah Dia datang ke dunia, yaitu untuk membebaskan manusia dari ikatan dengan kuasa jahat. Maka Yesus pun mengusir mereka dari orang Gerasa itu.

Pulihnya si orang Gerasa dari kerasukan, ternyata memunculkan ketakutan di pihak lain. Orang banyak yang mendengar kisah itu lalu penasaran dan mendatangi Yesus. Di situ mereka melihat orang yang semula kerasukan itu sudah pulih. Bukannya senang, mereka malah merasa takut (35, 37). Akibatnya mereka mengusir Yesus keluar dari daerah mereka.

Sungguh tragis bila orang lebih takut pada apa yang akan Yesus lakukan dalam hidup mereka dibanding dengan apa yang setan lakukan. Ada yang khawatir bila Yesus mengubah banyak hal dalam diri mereka, atau meminta mereka memutuskan ikatan dengan berbagai hal yang sudah menjadi bagian hidup mereka. Buat orang semacam itu, adalah lebih baik bila Yesus menjauh dari hidup mereka. Mereka tak mau Yesus intervensi dan mengutak-atik hidup mereka.

Adakah rasa takut semacam itu dalam diri Anda? Atau sudahkah Anda membuka diri Anda seluas-luasnya pada karya Yesus, meskipun untuk itu Anda harus bayar harga dengan meninggalkan semua yang tidak Dia perkenan? Kiranya Tuhan memampukan kita.

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC