ShareThis

17 April 2011

Kekekalan

Ayat : Lukas 20:27-44

27Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 28"Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 29Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. 30Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, 31dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. 32Akhirnya perempuan itupun mati. 33Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 34Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, 35tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.36Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. 37Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. 38Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." 39Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." 40Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus. 41Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah Anak Daud? 42Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, 43sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. 44 Jadi Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"


Banyak pertanyaan-pertanyaan sulit yang kita jumpai dalam kehidupan ini. Terutama pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan dunia yang akan datang, yaitu dunia setelah kematian manusia. Suatu misteri yang sulit diungkap, tetapi pemikiran tentang dunia itu ada dalam tiap agama di dunia ini.

Dalam rangkaian pelayanan yang hendak diselesaikan Yesus, segolongan orang Saduki mendatangi Dia dan melontarkan suatu pertanyaan. Golongan Saduki adalah golongan dari bangsa Yahudi yang tidak memercayai adanya kebangkitan.

Yesus menjawab mereka dengan memaparkan bahwa kehidupan dunia sekarang ini berbeda dengan kehidupan dunia yang akan datang, yaitu dunia setelah kebangkitan. Jika di dunia, anak manusia kawin dan dikawinkan, tidak demikian dengan dunia kekal. Sebagaimana pemikiran manusia dalam kehidupan dunia ini tidak boleh disamakan dengan pemikiran pada dunia setelah kebangkitan. Pemikiran manusia yang sudah jatuh dalam dosa sangat terbatas dalam dunia sekarang ini. Jadi bagaimana mungkin dunia yang terbatas memahami keberadaan dunia kekal? Maka perlu percaya dahulu akan adanya kebangkitan, baru dapat memikirkannya. Lalu Yesus melanjutkan bahwa Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub. Meskipun mereka sudah mati secara fisik, tetapi mereka tetap hidup di hadapan Allah. Maka sebutan itu tetap ada pada Allah. Mengacu pada kutipan Musa (Kel. 3), itulah Allah yang sama, yang menjumpai Musa waktu dipanggil.

Allah yang sama adalah Allah yang disembah oleh kita, orang percaya yang hidup dizaman ini. Memercayai Allah membuat kita tahu bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian. Kehidupan kekal itu sama sekali berbeda dengan kehidupan duniawi yang kita hidupi sekarang ini. Maka jangan terjebak pada filosofi dunia tentang dunia kekal. Lebih baik percaya terlebih dahulu kepada Kristus yang kekal, maka kita akan memahami kekekalan dalam pengertian yang benar, karena Dialah Kekekalan itu sendiri dan dari Dialah kekekalan kita berasal.


God Bless U ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC