ShareThis

20 November 2010

Kecewa

Ayat : Yeremia 17:1-18
Ayat Emas : Yeremia 17:5 = “Beginilah firman Tuhan:”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!”
Seringkali saat kita sedih kita mencari teman kita, saat kita lagi butuh uang kita mencari orang tua kita dan belum lagi di sekolah pasti kita memiliki seseorang yang kita kagumi dan kadang kita mengidolakan mereka. Namun, jika suatu saat mereka melakukan kesalahan, tidak ada waktu pas kita lagi butuh atau tidak memberi uang saat kita minta, kita jadi kecewa. Kita jadi berpikiran yang jelek-jelek dan akhirnya merasa pait dalam hati dan terus-terusan menolak diri sendiri dan orang lain.
Fren, itulah manusia, sebaik apapun mereka, bisa mengecewakan. Tidak selalu manusia bisa memuaskan keinginan hati kita. Karena itulah, jangan berharap pada manusia dan jangan menggantungkan hidup kita pada mereka, karena mereka juga manusia sama seperti kita; tidak ada yang sempurna, termasuk orang tua, adik, kakak, guru dan siapa saja.
Bukannya kita nggak perlu sama mereka dan meninggalkan mereka, tetapi belajarlah untuk nggak mengandalkan mereka. Kita juga harus memaafkan saat mereka melakukan sesuatu yang mengecewakan dan belajar untuk menerima kenyataan bahwa setiap orang tidak sempurna, termasuk kita juga. So marilah kita belajar untuk berharap pada Bapa kita di Surga dan menerima kekurangan orang lain sambil terus berjalan untuk menjadi manusia yang baik. Berharaplah penuh pada Bapa, Ia nggak akan pernah ngecewain! Ga percaya ? Buktiin aja sendiri dan kamu pasti akan melihat.
God Bless ^^

Jam Karet

Ayat : Mazmur 90:1-17

Ayat Emas : Mazmur 90:12 = “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana.”

Pernah dengar istilah “jam karet” ? Nah, masalahnya sekarang, apakah kamu orang yang menganut paham itu? Dan ikut menjadi orang yan ngaret? Orang yang suka cuek dengan orang lain dengan appointment by coming late, tidak menghargai orang lain. Pernah gak setelah kalian datang terlambat, trus merhatiin muka-muka mereka yang nunggu kamu? Muka mereka sebel kan? Mereka sudah menghargai kamu dengan datang tepat waktu, tapi kamunya seenak hati aja terhadap mereka. Sebel dong mereka ama kamu.

Di salah satu buku, disebutkan bahwa “Orang yang suka ngaret diperhitungkan sebagai suatu kesalahan, semakin lama mereka menunggu, semakin banyak kesalahan yang diperhitungkan. “Nah lo!! Makanya jangan ngaret!!

Kita menjadi orang yang gak sopan kalau kita suka ngaret. Itu karena kita nggak serius menghargai janjian kita dengan orang lain. Kita nggak siap pada waktu seharusnya kita siap. Mau nunjukin kalo kita menghargai orang lain?? Lakukanlah hal yang benar pada waktu yang tepat.

Apalagi kalau Firman Tuhan bilang kalau kita harus selalu siap sedia karena Yesus datang di waktu yang tidak kita duga. Kita harus selalu siap menjadi orang yang Dia inginkan.

God Bless ^^

Musafir dan Unta

Ayat : Efesus 5:15-21

Ayat Emas : Efesus 5:17 = “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”

Fren, ada seorang musafir melakukan perjalanan ke suatu tempat yang jauh. Musafir itu membawa seekor unta untuk meletakkan barang-barang bawaannya. Ketika hari mulai malam, ia memutuskan unuk beristirahat dan mendirikan tenda. Setelah tenda selesai didirikan iapun bersiap-siap untuk tidur. Sementara untanya berada di luar tenda. Tengah malam, Musafir itu tba-tiba terbangun karena ada sesuatu yang masuk ke tendanya. Setelah mengeceknya, ternyata kepala untanya yang masuk ke dalam tenda. Karena kasihan pada untanya, Ia membiarkannya kembali tidur. Melihat tuannya tidak mengusirnya, unta itu pelan-pelan memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam tenda. Akhirnya tenda itu roboh karena tidak cukup menampng badan unta yang besar.

Fren, unta itu sama kayak iblis yang menggoda kita untuk melakukan dosa, jika kamu mulai kompromi dengan mengijinkan dosa itu sedikit demi sedikit masuk dalam hidupmu, maka kamu sedang menuju maut. Karena upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Perlahan-lahan dosa yang menurut kamu “kecil”, kamu musti waspada karena lama-lama bisa menjadi besar. Selalu baca Firman Tuhan supaya kamu tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan da bisa menangkis semua godaan si iblis dan tidak membiarkannya masuk sedikitpun.  

God Bless ^^

Dianiaya Karena Iman

Ayat : Kisah Para Rasul 7:54-60

Ayat emas : Matius 5:10 = “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya kerajaan Sorga.”

Ada sebuah cerita, begini: Tino adalah seorang yang percaya kepada Tuhan, tetapi teman-teman Tino sering melontarkan ejekan-ejekan seperti ini kepada Tino, “Hei Pak Pendeta, mau kemana?? Alkitabnya di mana? Waduh jangan ditinggal dong!” Dan teman-temannya Tino ini serempak mengejek Tino dengan sebutan-sebutan sok suci atau sok alim. Tetapi Tino memang anak yang rajin beribadah tidak seperti teman-temannya yang sukanya cuma clubbing.

Fren, aniaya yang kita terima sebagai pengikut Yesus nggak melulu berhubungan dengan siksaan secara fisik. Tetapi yang sering terjadi adalah aniaya secara batin, seperti cerita di atas. Pernah nggak kamu mendapat ejekan seperti Tino? Bersyukurlah kalo kamu mendapatkannya karena artinya orang lain bisa melihat bahwa kamu adalah anak Tuhan. Itu merupakan kesempatan bagi kamu untuk menjadi terang di antara mereka. Nggak perlu minder dengan ucapan mereka atau takut mendapat julukkan nggak gaul. Mari kita tempatkan Tuhan di tempat yang pertama karena Ia yang kita utamakan dalam hidup ini bukan rasa gaul yang berlebihan seperti teman-teman Tino. Tunjukkan kalo kamu mengasihi dan berdedikasi tinggi kepada Tuhan. Nggak usah takut dibilang nggak gaul, dll. Pandanglah ke depan hadiah yang menanti yaitu Kerajaan Sorga.

God Bless ^^

19 November 2010

Tukang Bual

Ayat : Amsal 19:1-5

Ayat Emas : Amsal 19:5 = “Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar”

Saat siska pindah sekolah, ia sangat putus asa dan memutuskan untuk menjadi populer agar bisa mendapatkan teman sebanyak mungkin. Dan ia memutuskan untuk mulai membual yang “baik-baik” tentang dirinya, supaya ia disukai. Ia mengarang tentang artis-artis yang dikenalnya, tempat indah yang pernah dikunjunginya dan kekayaan orang tuanya, padahal tidak ada satupun ucapan siska yang nyata. Namun rupanya cara siska berhasil. Dalam sekejap ia menjadi sangat populer dan ia merasa bahwa dirinya keren, tetapi segala sesuatu yang tidak baik pasti akan berakibat buruk juga.
Karena terlalu sibuk dengan kepopulerannya, nilai-nilai siska menurun drastis bahkan ia tidak lulus pelajaran matematika. Namun siska memutuskan untuk membual pada mamanya bahwa semua nilainya baik-baik saja. Kini, semakin banyak bualan yang ia ciptakan. Namun pada akhirnya, semua itu terbongkar satu persatu. Pada akhirnya siska butuh waktu lama untuk mengembalikan kepercayaan teman-teman dan orang tuanya. Akhirnya ia menyadari bahwa tidak yang namanya bualan “baik” dan tidak ada kebohongan besar dan kecil, semuanya sama saja, yakni akan berakibat menyulitkan dirinya di kemudian hari.

Fren, belajarlah dari apa yang dialami Siska. Tidak ada keuntungan dari bualan sekecil apapun. Sebaliknya, walaupun kejujuran itu tidak seindah yang kita harapkan, itu tetap yang terbaik.

God Bless ^^  

Sahabat Sejati

Ayat : Yohanes 15:9-17
Ayat Emas : Yohanes 15:14 = “Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu”
Persahabatan adalah hal yang sangat menyenangkan. Kadang dengan sahabat kita bisa lebih dekat dibanding sama saudara sendiri. Bisa bicara banyak hal mulai dari a-z tanpa ada rasa malu, dengan sahabat kita bisa ungkapn semua yang ada dalam hati. Saat yang paling menyedihkan dalam persahabatan adalah saat kita harus berpisah dengannya, mungkin sahabat kita pindah ke luar kota atau ke luar negeri, apalagi kalau perpisahan untuk selamanya, menyedihkan sekali. Karena halangan jarak tak jarang komunikasi kita bisa terputus, namun di hati kecil kita di manapun dia tetap sahabat kita kan?!
Tuhan Yesus adalah sahabat yang paling sejati. Dia datang untuk menjadi sahabat kita. Tapi, apakah kita juga membalas persahabatan Yesus? Persahabatan nggak bisa terjalin bila hanya satu pihak saja yang menginginkannya. Dari pihak Yesus, kita nggak perlu ragu lagi, Ia rindu menjadi sahabat kita, tapi bagaimana dengan kita?
Dari pihakNya, selalu Ia menyediakan waktu untuk kita. Lantas, bagaimana dengan kita, apakah kita meluangkan waktu untukNya, untuk berbincang-bicang dan saling mengenal? Dari pihakNya, Ia selalu ingin menyenangkan hati kita dengan hal-hal yang baik. Nah, bagaimana dengan kita, apakah kita sudah mentaati firmanNya sebagai bukti kasih kita?
Fren, Yesus sudah menjadi sahabat sejati bagi kita, mari kita menjadi sahabat sejati bagi Dia juga. Peliharalah persahabatan yang manis dengan Yesus. Semakin kita sering berkomunikasi denganNYa, semakin kita kenal siapa Pribadi “Sahabat Sejati” kita.Semakin kita mentaati firmanNya, semakin kuat persabatan itu.
God Bless ^^

Kemurahan Hati

Ayat : Matius 14:13-21
Ayat Emas : Matius 5:7 = “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.”
Suatu pagi ada seorang anak yang mau pergi jauh. Ia mendengar ada orang hebat yang datang kedaerahnya. Lumatan jauh juga sih letaknya, karena dibutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai tempat itu. Ibunya nggak mau sampai anaknya kelaparan, jadi ibunya membuatkan bekal untuk anak itu. Akhirnya setelah perjalanan yang melelahkan itu tibalah anak ini di kerumunan orang banyak, ia cuma bisa mendengarkan dari jarak yang cukup jauh. Setelah hari berambah gelap, beberapa pria mencari orang yang membawa bekal dan ada satu dari mereka yang melihat bekal anak itu. Akhirnya anak itu memberikan bekalnya. Selanjutnya, dia bisa melihat dari kejauhan bahwa “orang hebat” itu membagi-bagi roti dan ikannya menjadi jumlah yang banyak dan memasukkan ke dalam bakul-bakul, lalu dibagikan. Anak itu senang sekali karena ia bisa memberikan bekal makanannya, sehingga bisa menjadi bagian dari mujizat yang dilakukan “orang hebat” itu.
Fren, dari cerita diatas tentu kamu tahu kan siapa “orang hebat” dan anak kecil itu?
5 roti dan 2 ikan yang diambil dari bekal seorang anak kecil bisa memberi makan 5000 orang. Karena kemurahan seorang anak kecil, Yesus bisa melakukan mujizat dan tercatat dalam sejarah. Andaikan anak kecil itu tidak mau memberikan bekalnya, mungkin ceritanya akan berbeda. Mau gak kamu menjadi anak yang murah hati? Karena siapa tahu kamu bisa menjadi bagian dari sebuah mujizat.
God Bless ^^

Hasil Ketekunan

Ayat : Amsal 12

Ayat Emas : Amsal 12:27 = “Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.”

Endang mendapat nilai rapor yang super jelek di rapor semester 1-nya. Ancaman tinggal kelas di depan matanya. Selama ini Endang memang kurang serius dalam belajar jadi tak heran kalo nilainya tidak bagus. Endang baru sadar akan kesalahannya ketika melihat ayah-ibunya sangat sedih dengan rapornya. Ia merasa telah mengecewakan kedua orang tuanya. Ia memutuskan untuk membayar kesalahannya dengan belajar tekun di semester 2. Endang belajar setiap harinya dengan teratur, semua tugas yang ada ia kerjakan sendiri. Ia memperhatikan dengan seksama setiap ajaran yang diberikan guru. Ia juga tidak lupa berdoa pada Tuhan supaya Tuhan senantiasa menyertainya agar semua yang dikerjakannya berhasil. Akhirnya nilai Endang membaik di semua mata pelajaran dan ia mendapat angka yang memuaskan di rapor semester 2 nya.

Jadi, semua keberhasilan membutuhkan usaha yang sungguh-sunguh. Tidak ada keberhasilan yang instan karena dibutuhkan proses untuk mencapai keberhasilan tersebut. Misalnya jika kita ingin menjadi atlet basket yang hebat, maka kita berlatih secara intens, penuh kedisiplinan untuk mencapainya. Tidak ada keberhasilan yang muda diperoleh. Dan jangan lupakan Tuhan dalam setiap usaha kita untuk mencapai keberhasilan yang kita impikan. Ingatlah selalu untuk meminta penyertaan-Nya dalam setiap langkah kita. Tapi kita juga jangan hanya berdoa tapi tidak berusaha. Jadilah rajin untuk mendapatkan hal yang berharga.

God Bless ^^

Berjuanglah !!!

Ayat : Pengkotbah 11:1-7
Ayat Emas : 2 Tawarikh 26:5b = “Dan selama ia mencari Tuhan, Tuhan membuat segala usahanya berhasil”
Kesuksesan bisa diraih jika ada usaha dan kunci yang terpenting adalah selalu mengandalkan Tuhan. Sebab Tuhan adalah satu-satunya sumber pengharapan kita. Kesuksesan tidak dipandang dari kalangan kamu berasal. Contohnya seperti Soiciro Honda, yaitu orang yang berasal dari kalangan yang dianggap miskin oleh banyak orang karena ayahnya Soiciro Honda hanyalah seorang tukang tambal panci. Tetapi siapa yang menyangka bahwa kecintaannya pada mesin sejak kecil membuat dia menemukan hasil yang bisa kita pakai saat ini yaitu Mobil Honda. Dan ada juga contoh lain yaitu Henry Ford. Ia adalah seorang anak petani biasa tetapi dia dapat menciptakan Mobil Ford. Begitu juga dengan Bill Gates yaitu seorang yang mendirikan Microsoft walaupun dia seorang anak yang kaya tetapi Bill tidak manja dan tidak hanya menikmati segala kekayaannya saja. Karena kemauan yang begitu kuat dan pantang menyerah menjadikan Bill Gates seorang yang terkenal di seluruh dunia.
Dan ada satu cerita lagi, yaitu tentang Daud yang mengalahkan Goliat yang besar itu dengan ketapelnya dan ia tidak lupa bahwa ia juga mengandalkan Tuhan sehingga Tuhan membantu dan menyertai Daud sehingga Daud menjadi orang yang berhasil walaupun awalnya banyak orang yang menertawakan Daud karena badannya yang lebih kecil dibandingkan dengan Goliat.
Jadi, berjuanglah bersama Tuhan dalam hal apapun karena dengan berusaha dan mengandalkan Tuhan akan berhasil.
Semangat!!
God Bless ^^

No Pain No Gain

Ayat : 2 Tesalonika 3:1-15

Ayat Emas : 2 Tesalonika 3:10 = “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.”

Ada suatu dongeng tentang seorang nenek yang mendapat sekarung uang. Ia sangat miskin, sehari-hari ia tidak mau bekerja, dia hanya mengharapkan belas kasihan para tetangganya. Suatu kali ia merasa jenuh dengan hidupnya yang berkekurangan, iapun meminta uang kepada ‘Tuhan’. Katanya kepada Tuhan “Kirimkan aku uang ya Tuhan.” Begitu doanya setiap hari dengan suara yang lantang. Pada hari ketujuh ketika ia sedang memohon, tiba-tiba jatuh sebuah karung padat tepat di sebelah nenek itu. Nenek segera membuka karung itu, dan tebak, isinya penuh dengan uang! Cerita yang menarik ya?

Tapi hal yang kayak gitu itu nggak ada dalam kamus Tuhan ita. Tuhan bukan pribadi yang mau memanjakan anak-anakNya. Sekalipun Ia adalah Tuhan sang pembuat mujizat, Ia ingin agar kita berusaha semaksimal mungkin dalam hidup kita. Melalui hambaNya, Paulus, Tuhan menekankan pentingnya usaha atau kerja keras. Paulus bahkan berkata, orang yang malas atau nggak bekerja, atau nggak mau usaha, atau nggak mau belajar, jangan berharap bisa menikmati hasil yang baik, dalam hal ini adalah makan.

Jadi, kalau kita mengharapkan hasil yang terbaik, berusahalah semaksimal mungkin. Jangan mengharapkan mujizat Tuhan tanpa usaha dari kita. Buat kita yang lagi dalam masa-masa ujian sekolah, belajarlah dengan amat sangat giat sambil berdoa meminta berkat Tuhan agar usaha kita berhasil.

God Bless ^^

16 November 2010

Berani Mengorbankan Harta Yang Paling Berharga

Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” ” Kejadian 22:2
*courtesy of PelitaHidup.com
Kisah Abraham yang diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai korban persembahan merupakan kisah yang sangat sering kita dengar. Kisah ini mempunyai makna yang sangat dalam yang dapat menggambarkan betapa besarnya iman percaya Abraham sehingga dia disebut sebagai bapa orang beriman.
Abraham sendiri juga merupakan manusia biasa yang ketika dijanjikan Tuhan akan menjadi bapa segala bangsa dan mempunyai banyak keturunan di muka bumi ini, tidak langsung percaya begitu saja. Bahkan Abraham sempat mengambil keputusan untuk mengambil jalan singkat dengan mengambil Hagar sebagai istrinya supaya beroleh keturunan.
Tetapi Tuhan mempunyai rancangan sendiri bagi Abraham, sehingga hanya melalui rahim Sara-lah diberikannya keturunan bagi Abraham yaitu Ishak. Ishak menjadi anak yang sangat disayanginya karena Abraham yakin bahwa melalui anak inilah keturunannya akan menjadi sangat banyak.
Dapat dipahami betapa kagetnya ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak, yaitu keturunan satu-satunya, sebagai korban. Perasaan yang campur aduk seperti takut, gelisah, kuatir, marah, kecewa dan lainnya, pasti memenuhi hati Abraham.
Tetapi kita tidak melihat Abraham menunjukkan hal itu. Karakter yang baik telah terbentuk dalam dirinya. Dan itu dibuktikannya melalui sikap dan tindakannya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Banyak hal yang kita alami dalam kehidupan kita merupakan proses yang Tuhan ijinkan terjadi agar setiap janji-janji Tuhan dapat digenapi dalam hidup kita.
Proses-proses yang kita lalui merupakan bagian dari pembentukan karakter yang sedang Tuhan kerjakan, sebagaimana yang Tuhan lakukan kepada Abraham. Ada hal-hal yang berharga dalam hidup kita perlu kita lepaskan agar mata kita dapat tetap tertuju kepada Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
.
Mari kita belajar dari Abraham beberapa poin penting yang dia lakukan sehingga dia berani mengorbankan Ishak yang pada saat itu merupakan harta yang paling berharga bagi dirinya:

1. Taat

Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.” Kejadian 22:3
Abraham tidak membantah atau bahkan tidak mengeluarkan satu pertanyaanpun kepada Tuhan mengapa Tuhan memerintahkan hal itu. Mungkin saja perasaan Abraham bergejolak saat itu. Tetapi dia tidak menunjukkan atau melampiaskan perasaannya sedikitpun. Malah dengan penuh penundukan diri dia melakukan apa yang Tuhan perintahkan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketaatan sangat penting kita lakukan. Banyak hal yang Tuhan inginkan agar kita lepaskan karena hal-hal tersebut dapat mengalihkan pandangan kita kepada Tuhan.
Segala kenikmatan, kesenangan, hobi, pekerjaan dan apapun yang kita anggap berharga, bukan merupakan hal utama dalam hidup kita. Tuhan tidak melarang kita untuk dapat menikmati semuanya itu. Tetapi Tuhan ingin agar kita rela mengorbankan apa yang kita anggap berharga, dan mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan.
Masing-masing dari kita mengetahui apa yang paling berharga dalam hidup kita. Bisa juga hal itu merupakan harta, pekerjaan/bisnis, keluarga kita sendiri, pasangan/pacar atau mungkin anak kita seperti halnya Abraham. Ada saat-saat dimana Tuhan ingin agar kita tidak memegangnya seerat mungkin, tetapi melepaskannya dan menyerahkannya kepada Tuhan.
.

2. Iman

Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.” ” Kejadian 22:5
Kalau kita memperhatikan dengan seksama ayat di atas, Abraham mengatakan bahwa, “kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu”. Dia tidak mengatakan, “kami akan sembahyang, sesudah itu saya kembali kepadamu”.
Walau belum mengetahui apa yang akan terjadi, Abraham tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan memberikan jalan keluar atas masalah yang dihadapinya. Ya, Abraham tahu bahwa anaknya akan mati untuk dijadikan korban. Abraham tahu jika anaknya jadi korban, maka dia tidak akan pulang kembali bersama dengan anaknya.
Tetapi di sini kita lihat bahwa Abraham mengandalkan iman percayanya kepada Tuhan. Apa yang telah dijanjikan Tuhan bahwa melalui Ishak-lah keturunannya akan menjadi banyak di muka bumi ini, tetap dipegangnya. Dan Abraham tahu kalau Tuhan telah berfirman, maka Dia sanggup untuk melaksanakannya dan pasti akan digenapi.
Seberapa banyak janji Tuhan yang telah kita terima selama kita mengenal Kristus dalam hidup kita? Seberapa banyak kita tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan menggenapinya dalam hidup kita? Tidak peduli seberapa berat masalah yang kita hadapi, Tuhan tetap memegang kendali atas hidup kita.
Kita dapat melihat semakin Abraham melangkah ke tempat pengorbanan, maka waktu untuk membunuh anaknya semakin dekat. Secara jasmani-pun Abraham tidak melihat jalan keluar baginya. Tetapi dia tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan menolongnya.
Mari kita tetap memegang teguh janji-janji yang telah Tuhan berikan bagi hidup kita. Walaupun keadaaan dan kondisi di sekitar kita semakin memburuk dan bahkan tidak seperti yang kita harapkan, biarlah kita mengimani bahwa Tuhan pasti akan menolong kita. Dan janji Tuhan adalah ya dan amin. Dia tidak akan lalai untuk menepati janji-janjiNya.
.

3. Percaya dengan Teguh

“Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.” Kejadian 22:8
Ishak menanyakan dimanakah korban yang akan mereka persembahkan. Dapat kita rasakan betapa sedihnya perasaan Abraham ketika ditanya seperti itu.
Ketika kita dalam kondisi terjepit dan melihat tidak ada jalan keluar, banyak sekali orang-orang di sekeliling kita yang akan bertanya dimanakah Allah kita. Bahkan mereka akan mengejek kita karena kita tidak mendapat pertolongan sedikitpun dari Tuhan.
Hal ini dapat membuat iman kita menjadi goyah. Banyak orang yang tidak tahan pada titik ini sehingga menjadi marah dan kecewa terhadap Tuhan dan terhadap orang-orang di sekelilingnya. Teman, keluarga, isteri dan anak yang bukan penyebab masalah-pun dapat menjadi sasaran amarah kita.
Biarlah kita mau belajar dari Abraham yang tetap teguh percaya kepada Tuhan dan tidak goyah dalam imannya. Abraham tetap bersikap tenang dan yakin. Abraham tidak menjadi marah atas kondisi yang dia alami. Abrahampun tidak kecewa kepada Tuhan, karena dia akan kehilangan hal yang paling berharga.
Tetap teguh dalam iman percaya kita. Tuhan telah menyediakan upah bagi kita yang setia sampai akhir.
.
Tuhan mau agar kita dengan rela berani melepaskan apa yang kita anggap paling berharga dalam hidup kita. Mungkin kita berpikir apa jadinya nanti jika tidak ada jalan keluar? Apa yang akan dikatakan oleh orang lain terhadap kita? Apa yang akan terjadi kepada diri kita? Apa yang akan terjadi terhadap pekerjaan/bisnis kita? Apa yang akan terjadi terhadap keluarga, isteri dan anak-anak kita?
Tuhan tetap pegang kendali atas seluruh aspek kehidupan kita. Jangan takut dan jangan kuatir, karena Tuhan sedang memproses kehidupan kita sehingga kita dapat memiliki karakter seperti Kristus.
Relakan hati kita untuk dapat dibentuk oleh Tuhan. Beranilah untuk mengorbankan apa yang Tuhan minta dari hidup kita. Kita bahkan tidak akan kehilangan sedikitpun di hadapan Tuhan. Kita melihat betapa diberkatinya Abraham setelah dia dengan rela dan berani mempersembahkan hartanya yang paling berharga.
.
“Kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN–:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” ” Kejadian 22:16-18

from : Pelita Hidup

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC