ShareThis

22 September 2011

ALLAH YANG AJAIB

Ayat : Yunus 1

Saya pernah melakukan sebuah kesalahan fatal: mengisikan solar ke mobil berbahan bakar premium. Akibat kesalahan tersebut, tangki bahan bakar mobil itu harus dikuras dan dicuci. Sejak pengalaman tak menyenangkan tadi, saya lebih berhati-hati ketika mengisi bahan bakar.

Manusia memang tidak luput dari kesalahan-entah itu sepele atau fatal. Dan, kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dalam hidup kita bisa mengakibatkan kegagalan, bahkan kehancuran. Ajaibnya, di tangan Allah, keadaan bisa menjadi sangat berbeda. Sebab, apabila Allah berkehendak, Dia bahkan sanggup mengubah sebuah kesalahan menjadi berkat. Seperti yang terjadi dalam kehidupan Yunus. Yunus telah bersalah kepada Tuhan saat ia lari dari perintah Allah. Akibatnya, saat mengarungi samudera, ia dikejar oleh badai gelombang yang menakutkan. Akan tetapi, dalam langkah salah Yunus tersebut, Allah sanggup berbuat sesuatu.

Selain memberi teguran bagi Yunus, Allah pun membukakan mata awak kapal yang lain sehingga mereka percaya kepada Allah yang hidup dan benar.

Allah sanggup mengubah kesalahan menjadi berkat. Bahkan tak hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Namun demikian, ini bukan berarti kita boleh seenaknya berbuat kesalahan di hadapan Tuhan. Justru pada saat-saat demikian, kita mesti mengakui dan menyerahkan segala kesalahan kita kepada Allah. Lalu tidak mengulang kesalahan itu dan tidak berkubang dalam penyesalan berkepanjangan. Bertindaklah. Ambil langkah untuk berani hidup benar, sehingga bahkan orang lain dapat melihat Allah yang bekerja melalui kelemahan-kelemahan kita.

God Bless ^^
 

KEHABISAN BAHAN DOA

Ayat : Filipi 4:6-9

Doa adalah napas hidup orang kristiani." Saya setuju dengan pernyataan ini, tetapi sekaligus merasa bersalah karenanya. Bernapas mengacu pada aktivitas yang terus-menerus; dan tanpanya kita mati. Lantas bagaimana kehidupan doa saya? Jangankan terus-menerus, tak jarang ada hari-hari yang saya lewatkan tanpa berdoa. Saya jenuh dan merasa "kehabisan bahan". Tampaknya, ada yang salah dengan kehidupan doa saya. Atau, mungkin ada yang salah dengan konsep doa saya.

Surat Paulus kepada jemaat di Filipi menawarkan jawaban. Dalam pasal 4, Paulus memaparkan "persediaan sumber daya" Kristus yang memadai bagi pelayanan kita. Kristus menyediakan damai sejahtera sebagai penangkis kecenderungan kita untuk khawatir (ayat 6-7). Ketika membacanya, kata "segala hal" berkata-kata dengan kuat kepada saya. Segala keinginan bahkan kekhawatiran tidak lain adalah bahan doa. Dalam keadaan apa pun, kita dapat menyatakannya kepada Tuhan, tanpa harus berlari ke kamar doa dulu. Bagaimana dengan keinginan yang egois? Ketika menyatakannya kepada Tuhan, kita merendahkan diri dan mempersilakan Dia memperbaiki dan mengarahkannya. Bagaimana dengan kekhawatiran?

Ketika kita menyerahkannya, Dia akan mengambilnya dan memberi kita damai sejahtera sebagai gantinya (ayat 7). Wah, kalau seperti ini, saya tak bakal kehabisan bahan doa: tiap hari saya punya segudang keinginan dan kekhawatiran!
Anda mungkin, mirip dengan saya, bergumul dalam kehidupan doa. Ungkapkan segala keinginan dan kekhawatiran Anda sebagai doa kepada Tuhan. Anda pun tak akan kehabisan bahan doa.

God Bless ^^
 

FATAMORGANA


Melintasi gurun adalah perjalanan yang sukar. Apalagi jika dijalani berminggu-minggu. Panas membakar dan haus yang tak tertahankan kerap membuat banyak orang disesatkan fatamorgana (bayangan semu, seperti melihat mata air).

Saat Israel hidup dalam pembuangan, hidup mereka sungguh menyesakkan seperti melintasi gurun. Namun, mereka tak "disesatkan oleh fatamorgana" sebab tangan Allah yang kuat memimpin mereka (ayat 17-19), dan bangsa-bangsa lain mengakui hal itu (ayat 20). Kuasa Allah melucuti para penguasa dunia, berhala, dan ilah-ilah dunia yang kerap menjadi "fatamorgana" penyesat manusia (ayat 21). Mereka tak dapat mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan (ayat 22-23). Mereka tak berdaya menolong diri sendiri (ayat 24). Mereka tak berdaya mencegah kuasa Allah untuk meninggikan atau merendahkan seseorang (ayat 25-27). Mereka tak mampu menyelami rencana yang sedang Allah wujudkan melalui sejarah dunia ini.

Sebagai pengembara di dunia ini, setiap orang dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, mengikuti "fatamorgana" yang menyesatkan. Yakni, mengejar kenikmatan hidup dengan memuaskan nafsu: belanja, pesta, kemakmuran, harta benda, gengsi, dan sederet ambisi lain yang dipakai orang sebagai ukuran keberhasilan dan kebahagiaan. Kedua, menjaga hidup tetap berpaut kepada Allah, serta memperhatikan dan berusaha menerapkan kebenaran firman-Nya. Pilihan pertama memberi kenikmatan, tetapi hanya sementara dan menghancurkan. Pilihan kedua memang tak mudah, karena harus melewati lorong-lorong terjal. Namun sejarah membuktikan bahwa bersama Dia, selalu ada hidup yang berkemenangan.

God Bless ^^
 

EFEK BEN FRANKLIN


Benjamin Franklin, salah satu bapak pendiri negara Amerika Serikat, pernah berkata bahwa seseorang yang pernah menolong kita jika dibandingkan dengan mereka yang pernah kita tolong akan lebih mungkin menolong kita lagi di kemudian hari. Dengan kata lain, kecenderungan kita untuk melakukan sesuatu kepada orang lain lebih dipengaruhi oleh apa yang pernah kita lakukan kepada orang tersebut, bukan apa yang pernah orang lain itu lakukan kepada kita. Dalam ilmu psikologi, fenomena ini kemudian disebut sebagai efek Ben Franklin.

Menarik apabila fenomena ini dikaitkan dengan perintah Yesus untuk berbuat baik kepada mereka yang memusuhi dan menganiaya kita salah satu perintah yang konon paling sulit diterapkan. Sebab penemuan psikologi tersebut mendukung bahwa perintah ini mungkin untuk diterapkan, bila kita memulainya. Walau mungkin enggan, tetapi apabila kita mau melakukannya, kita dapat berbuat baik kepada mereka yang telah menyakiti kita.

Tentu bukan sesuatu yang mudah. Akan tetapi, kita bisa memulainya dengan hal sederhana, yakni mendoakan dan mulai mengasihi mereka. Kemudian, memikirkan cara untuk menyatakan kasih kepada mereka dengan lebih konkret, sambil meminta keberanian kepada Tuhan untuk melakukannya. Kemudian, temukan bahwa sekali kita berhasil melakukannya, kita akan lebih mudah untuk melakukannya lagi dan lagi. Sampai akhirnya kita terbiasa dan kasih kepada orang tersebut pun bertumbuh. Kasih yang kemudian menggantikan rasa benci, bahkan menghasilkan perdamaian dan rekonsiliasi.

God Bless ^^
 

SENIMAN CAHAYA


Glen Wessels, seorang pelukis tua, kehilangan asa. Istrinya telah tiada. Ia sendiri mengidap penyakit Parkinson sehingga susah beraktivitas, apalagi melukis. Di sebuah malam Natal, ketika Glen terpekur sedih di biliknya, muridnya datang membawa sebatang lilin bersinar yang diterimanya di kebaktian Natal. Karena sedih tak dapat memberi apa-apa-selain lilin itu-si murid memeluk Glen dengan linangan air mata seraya berucap "Selamat Natal". Selepas murid itu pergi, Glen seolah-olah mendapat kekuatan baru. Ia mendekati kanvas dan melukis lagi-sebuah lukisan cahaya berkilau dari balik dedaunan.

Lukisan itu dihadiahkannya kepada si murid, sambil berpesan agar ia terus melukis cahaya. Sebab menurutnya, itulah sumber keindahan hidup ini. Khususnya, cahaya kasih Tuhan yang memancar kepada diri kita dan menerangi jiwa sesama, seperti yang ia rasakan. Murid itu ada-lah Thomas Kinkade. Yakni pelukis Amerika ternama, seorang kristiani saleh yang bersaksi tentang Tuhan melalui karya-karyanya yang kental bernuansa cahaya, di tengah keindahan panorama alam yang tenang dan damai.

Laksana seniman, Yohanes pun memberi nuansa cahaya pada Injilnya. Ia menulis tentang Yesus Kristus, yang adalah "Terang dunia" (Yohanes 1:9; 8:12). Jiwa manusia, bisa menjadi gelap akibat duka dan derita. Tidak sedikit orang seperti Glen Wessels, yang kehilangan arah dan putus asa, serta membutuhkan percikan cahaya kasih Allah. Setiap kita yang mengenal Allah pasti memiliki Cahaya itu. Mari bagikan cahaya itu kepada mereka. Sebab, hanya Cahaya itu yang dapat memupus kegelapan di relung jiwa mereka.

God Bless ^^
 

TIGA BEKAL


Ada sebuah lagu Sekolah Minggu yang liriknya berisi demikian: Selamat pagi Tuhan, tak lupa terima kasih/Tuhan telah pelihara kami tiap hari/Matahari bersinar, burung-burung bernyanyi/Bertambah, tambah, tambah indahnya. Lagu ini selalu membuat saya dan anak-anak saya sangat bersemangat ketika menyambut datangnya hari baru.

Pemazmur mengawali doa paginya dengan mengatur persembahan bagi Tuhan (ayat 4) sebagai bentuk ucapan syukur atas perlindungan uang Tuhan berikan (ayat 12-13), yang membuat pemazmur bersukacita (ayat 12). Sang pemazmur memastikan bahwa ia telah menjalani hidup dengan benar. Ia bukan pembual, bukan pelaku kejahatan, bukan pembohong, bukan pula penumpah darah (ayat 6-7). Maka, Tuhan akan memberkati dan memagarinya dengan anugerah-Nya sebagaimana perisai melindungi seseorang dari senjata lawan (ayat 13). Dari bacaan hari ini kita menemukan tiga titik segitiga: doa ucapan syukur, hidup benar, dan perlindungan Tuhan. 

Ketiganya saliing menjalin. Ketiganya adalah bekal penting menghadapi tantangan yang ada hari demi hari.
Setiap hari punya kesulitannya sendiri-sendiri, tetapi itu tak harus membuat Anda takut menjalani hari demi hari, bukan? Pemazmur memberi petunjuk bagaimana menghadapi kesulitan dan kesukaran hidup, yakni dengan membawa tiga bekal penting tadi. Doa, hidup benar, dan kepercayaan akan perlindungan Tuhan. Gunakanlah tiga bekal tersebut untuk menghadapi pergumulan hari ini. Lihatlah, betapa hari ini akan menjadi hari yang penuh makna. Anda akan mendapati pemeliharaan Tuhan di sepanjang waktu.

God Bless ^^
 

RITA IKUT BERDOA


Teman-temannya heran, Rita datang ke pertemuan pemahaman Alkitab. Bagaimanapun, mereka gembira karena biasanya meski sudah dibujuk berkali-kali pun Rita enggan ikut. Kini, walaupun tampak tidak bersemangat, paling tidak ia muncul. Seusai pertemuan, Ani menanyainya, "Tumben kamu bisa datang?" Rita menjawab, "Iya-lah, malas di rumah. Selalu disuruh-suruh melulu. Mau jalan-jalan juga lagi bokek. Ya sudah, akhirnya aku datang ke sini saja."

Mungkin Rita tidak menyadarinya, tetapi ia mengikuti sikap imam dalam bacaan Alkitab kali ini. Suatu tindakan yang tidak terpuji. Kita memang hanya bisa menduga-duga alasan si imam enggan menolong orang yang baru dirampok tersebut. Akan tetapi, salah satu alasan yang dapat dipertimbangkan adalah alasan keagamaan. Imam itu enggan mendekati si korban, dan berisiko bersentuhan dengan luka-luka orang itu, karena hal itu akan menajiskannya. Dengan kata lain, ia memilih untuk mengutamakan kesucian ritual daripada menunjukkan kasih, ungkapan dari kesucian hati.

Rita juga menjadikan aktivitas keagamaan sebagai tempat melarikan diri dari tugas di rumah. Seperti imam tadi, ia mengira kesalehan lahiriah dapat menjadi topeng bagi kemalasan yang bercokol di dalam hatinya. Kita perlu mewaspadai sikap semacam ini. Bukan berarti aktivitas keagamaan tidak penting, tetapi janganlah kita mengejar bentuk lahiriah belaka. Bukankah sejatinya seluruh aktivitas kita adalah rangkaian ibadah kepada Tuhan? Karenanya, jika ada urusan yang lebih vital, bisa saja untuk sementara kita mengatur ulang prioritas.

God Bless ^^

Kesaksian orang yang sudah pernah ke surga

Inilah kesaksian dr orang yang sudah pernah ke surga.


God Bless ^^

20 September 2011

BAPA PEMELIHARA

Ayat : Ulangan 8


Saat George Müller hendak mendirikan panti asuhan di Bristol untuk menampung anak-anak yang kehilangan orangtua karena wabah penyakit hebat, George sama sekali bukan orang kaya. Namun, ia yakin Bapa di surga begitu kaya dan sanggup memelihara. Ia pun memulai panti asuhan dengan bergantung total kepada Tuhan. Dan, berkat doa-doa yang terus dipanjatkan dengan penuh kepercayaan, Tuhan memenuhi segala keperluan mereka bahkan dengan cara-cara ajaib. Hingga akhirnya, George berhasil mendirikan dan mengelola sampai lima panti asuhan, dengan total 9.500 anak yang terawat dengan sangat baik.

Manakala orang menjulukinya "raksasa iman", George menanggapinya demikian, "Imanku tak berbeda dengan iman orang percaya lain. Cobalah sendiri, dan Anda akan menerima jawaban Tuhan." Benar, pemeliharaan yang dialami George Muller dan anak-anak panti itu bukanlah hak eksklusif, melainkan hak universal yang boleh dinikmati setiap orang percaya. Seperti Tuhan juga menunjukkan pemeliharaan yang luar biasa dan tak masuk akal, pada umat Israel sekeluar mereka dari Mesir. Saat Tuhan berjanji memimpin, Dia tak pernah lalai memelihara. Tuhan terus menyediakan manna tiap hari, sampai mereka tiba di Kanaan (Keluaran 16:35). Bahkan, Tuhan membuat pakaian dan kasut mereka tak rusak, dan kaki mereka tak menjadi bengkak selama perjalanan 40 tahun itu (Ulangan 8:4, 29:5).

Buanglah segala kekhawatiran di hidup ini, sebab hidup kita tak berlangsung oleh kekuatan kita sendiri. Pemeliharaan Bapalah yang membuat kita hidup (Ulangan 8:17). Dia Bapa yang paling peduli pada hidup kita.

God Bless ^^

MASYARAKAT YANG SAKIT



Sebuah pemberitaan di media cetak mengisahkan pembunuhan siswa kelas 2 SMP oleh teman sekolahnya. Si pembunuh melakukannya secara sadar dan terencana. Bahkan ia melakukannya dengan disaksikan dua teman lain, sampai membuang mayat korban di sungai. Sungguh menyedihkan melihat kondisi masyarakat yang "sakit" seperti ini. Sampai-sampai anak-anak yang secara kejiwaan masih labil, telah sangat terpengaruh oleh kekerasan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Ketika Amnon tergoda oleh kemolekan Tamar, adik tirinya, ia tak sanggup mengendalikan nafsu. Maka, ia dan pembantunya mengatur siasat untuk menzinai Tamar. Jahatnya lagi, setelah dizinai, Tamar dicampakkan. Sakit hati Tamar pun kemudian diketahui kakaknya, Absalom, yang dengan penuh dendam mengatur siasat untuk membunuh Amnon. Daud, sebagai raja dan juga ayah, tak berdaya menyelesaikan masalah kekerasan dan kekejian ini. Sebab, Daud ingat kekejiannya sendiri menzinai Batsyeba dan membunuh Uria, suami Batsyeba, dengan cara licik. Daud telah mengakui dosanya di hadapan Allah. Namun, ia belum menuntaskan pengakuannya kepada istri dan anak-anaknya. Akibatnya, anak-anak Daud yang masih labil tumbuh dalam suasana penuh intrik.

Alkitab dengan jujur mengisahkan kelemahan Daud raja besar yang mengasihi Allah. Jika sebagai orangtua, Anda pernah berbuat salah, sekalipun sangat keji, akui dan selesaikan di hadapan Allah. Setelah itu, selesaikan juga di hadapan keluarga. Sebab pengakuan yang tulus sekalipun mengguncang dan mengecewakan anak-anak, pasti akan membawa penyembuhan bagi kedua pihak.

God Bless ^^

SI PENGKRITIK

Ayat : Nehemia 4:1-6


Apa gunanya membangun gedung baru? Gereja ini hanya memikirkan diri sendiri. Tidak mau mengabarkan injil!" seru si Ali ketika mendengar rencana perluasan dan pembangunan gerejanya. Sekilas kritiknya terdengar rohani. Padahal ia hanya suka mengkritik. Ia sendiri tidak tertarik mengabarkan Injil. Ia hanya menempatkan diri sebagai oposan yang menentang apa pun kebijakan pengurus gerejanya. Rupanya Ali sakit hati karena merasa diri layak menjadi pengurus, tetapi tak pernah terpilih.

Sanbalat juga seorang pengkritik. Gubernur Samaria ini berniat menguasai daerah Yudea juga. Ambisinya terancam gagal saat Nehemia datang dengan ide membangun kembali tembok Yerusalem. Semua penduduk Yudea mendukungnya. Sanbalat pun langsung mengkritik. Menurutnya, pekerjaan itu sia-sia. Potensi umat tidak cukup. Tembok yang dibangun pasti tidak kokoh. Diloncati anjing hutan saja bakal roboh! (ayat 3). Kritik negatif itu tentu menyakitkan hati Nehemia dan umat yang sedang bersemangat membangun tembok. Namun, Nehemia tidak membalas dengan makian. Diadukannya perkara ini pada Tuhan. Ia berdoa, mencurahkan keluh-kesahnya, lalu meneruskan pembangunan. Dan, Tuhan menguatkan dan membuatnya berhasil!

Apakah Anda dikenal sebagai si pengkritik? Kritikan negatif bisa mengecewakan dan mematahkan semangat orang. Berhati-hatilah. Sebaliknya, apabila Anda dikritik saat sedang melakukan apa yang benar, jangan membalas. Bawa keluh-kesah itu kepada Tuhan. Dia akan menenangkan hati dan pikiran Anda. Dia juga akan memberikan semangat untuk maju lagi dengan kekuatan baru.

God Bless ^^

HEROIK

Ayat : 1 Samuel 17:31-39


Majalah Tempo edisi khusus tokoh pilihan menulis tentang sembilan pahlawan dari tanah bencana. Dan, salah satu tokoh yang ditulis di situ adalah Ferry Imbiri, seorang guru SD Inpres Wasior. Kisah heroiknya dicatat bukan hanya karena ia mengambil keputusan meliburkan anak-anak tatkala melihat air sungai meluap, tiga puluh menit sebelum bencana air bah menimpa Wasior. Akan tetapi, juga keberaniannya mengarungi derasnya air dengan menggandeng tujuh orang di tangannya.

Di dalam Alkitab juga ada seseorang yang memiliki sikap heroik, yaitu Daud. Anak bungsu Isai, yang masih sangat muda dan tentu perawakannya belum sebesar atau segagah kakak-kakaknya yang menjadi barisan tentara Saul. Akan tetapi, di tengah ketakutan yang melanda seluruh tentara Israel karena digertak oleh Goliat, Daud memberanikan diri untuk maju melawan sang pahlawan dari negeri Filistin. Daud maju bukan karena ia nekat atau sok berani, apalagi berharap upah atau penghargaan, melainkan ia maju karena tidak terima melihat bangsanya barisan tentara Allah diolok-olok sedemikian rupa. 
Berangkat dari hati yang seperti inilah akhirnya Daud tampil menjadi sosok heroik di Israel.

Seorang yang berjiwa heroik masih terus dibutuhkan hingga saat ini. Seseorang yang menolong orang lain tanpa memedulikan keuntungan apa yang akan ia peroleh. Seseorang yang sama sekali tidak mengharap pujian atas perbuatan baiknya, apalagi memanfaatkan kesempatan untuk keuntungan diri sendiri di tengah kesempitan yang dialami orang lain. Seseorang yang bangkit menolong yang lain karena hatinya mengasihi Tuhan dan sesama.

God Bless ^^

BRUCE BOWEN



Bruce Bowen bukanlah atlet basket luar biasa seperti Michael Jordan atau Kobe Bryant. Kemampuannya "terbatas" pada menjaga lawan dan membuat tembakan tiga angka dari pinggir lapangan. Akan tetapi, dengan maksimal ia melakukan kedua hal tersebut, tanpa harus merasa bersalah karena tak dapat melakukan hal hal lain, apalagi yang di luar kemampuannya. Hasilnya, ia dikenal sebagai seorang anggota terpenting dari tim San Antonio Spurs yang berhasil memenangkan 3 gelar juara liga bola basket Amerika Serikat (NBA) dalam jangka waktu 5 tahun (2002-2007).

Di dunia ini memang ada orang-orang yang sangat berbakat yang diberi lima talenta oleh Tuhan. Kepada mereka, Tuhan berharap mereka melipatgandakan talentanya secara sepadan. Sementara itu ada orang-orang lain yang dianugerahi kemampuan yang lebih terbatas, yang hanya menerima dua atau satu talenta saja. Harapan Tuhan atas mereka pun sebenarnya sama; mengelolanya sebertanggung jawab mungkin agar setiap pribadi memberi yang terbaik dari dirinya.

Sebab itu, berapa saja talenta yang Tuhan anugerahkan kepada kita, tidak menjadi soal. Yang penting kita tidak hanya berpuas diri karena memilikinya, tetapi bersedia memberi diri untuk mengelolanya dengan tekun. Mengerjakannya dengan setia sehingga meneguhkan karya Allah di hidup kita serta memuliakan kebesaran-Nya. Bahkan sekalipun kita hanya memiliki satu talenta, tetapi apabila dikelola dengan kerajinan dan kesungguhan hati, akan mendatangkan berkat besar bagi diri sendiri maupun sesama. Dan, menyenangkan hati Tuhan.

God Bless ^^

TONGKAT HARUN

Ayat : Bilangan 17


Pada 2009, seseorang dengan nama pena Chaos@Work menulis sebuah buku berjudul My Stupid Boss. Buku ini bercerita tentang "kegilaan" bos si penulis; dari meminta barang supplier secara cuma-cuma sampai menyalahkan anak buah ketika kapal lautnya terhambat cuaca buruk. Ternyata kisah bos yang "bodoh" ini menarik perhatian masyarakat luas. Bahkan setelah terbit jilid keduanya, muncul juga My Stupid Boss edisi Fans’ Stories, yang berisi curahan hati para pembaca mengenai para bos mereka sendiri.

Kesuksesan serial My Stupid Boss yang telah berulangkali dicetak ulang ini menguak sebuah realitas bahwa di dunia atau minimal di Indonesia banyak orang menjalankan kepemimpinannya dengan kurang bijak. Lalu, seperti apa sebaiknya sikap kita dalam menjalankan tugas kepemimpinan?

Pertama, kita harus ingat bahwa Tuhan tak menuntut bahwa hanya manusia "sempurna" yang dapat mengisi posisi pemimpin. Bahkan, Harun pernah mengizinkan bangsa Israel menyembah lembu emas dan bersekongkol dengan Miryam untuk melawan Musa (Bilangan 12). Namun, terpujilah Tuhan, ia masih dipercaya dan diberi kesempatan untuk memimpin. Kedua, sebagaimana tongkat yang kering menjadi hidup, kepemimpinan kita harus menghasilkan buah bagi sesama, serta mengubah lingkungan menjadi lebih baik.

Pada akhirnya, tongkat Harun yang bertunas itu disimpan bersama Tabut Perjanjian. Setinggi apa pun posisi kita, seperti Harun yang diangkat menjadi imam besar Israel, ingatlah bahwa semuanya berasal dari Tuhan. Maka, kita harus mempertanggungjawabkannya kembali kepada-Nya.

God Bless ^^

ALLAH YANG PEKA



Apakah Tuhan ada? Andaikata Dia ada, mengapa Dia diam saja tatkala banyak bencana terjadi? Mengapa hidup manusia harus penuh dengan berbagai kemalangan? Mengapa kesulitan tidak pernah hengkang dari hidup ini? Demikianlah beberapa pertanyaan mendasar yang dapat muncul di hati orang yang hidupnya tengah dirundung berbagai kesusahan. Lalu, bagaimana menjelaskan hal ini kepadanya?

Dalam kitab Keluaran, kita mendapati kisah tentang Tuhan yang ternyata mau berurusan dengan persoalan manusia. Di sini setidaknya ada empat kata kerja aktif yang ditujukan kepada Tuhan: mendengar, mengingat, melihat, memperhatikan (ayat 24, 25). Tuhan rupanya adalah Allah yang personal, yang melibatkan diri secara pribadi. Dia empatik (turut merasakan) dan partisipatif (turut ambil bagian). Kita patut menaikkan syukur karena boleh mengalami kehangatan pribadi Tuhan kita yang nyatanya begitu peka. Segala urusan manusia di bumi ini, ternyata juga menjadi minat dan perhatian dari Tuhan yang bersemayam di surga.

Apakah kita sedang tidak merasakan kehadiran Tuhan? Jangan-jangan itu terjadi karena kita kurang peka akan kehadiran-Nya yang nyata di depan mata. Apabila demikian yang kita alami, cobalah lakukan hal berikut di tengah kepedihan: arahkan segala sedu sedan kita hanya kepada Dia; dengan memanjatkan doa yang mengantar kita ke pelukan-Nya; dengan membaca firman Tuhan hingga kita tahu apa yang Dia maksudkan dalam setiap peristiwa; dengan menyanyikan puji-pujian. Semuanya akan menghangatkan hati kita sehingga dapat merasakan kehadiran-Nya.

God Bless ^^

19 September 2011

MENJADI KEBANGGAAN IBU

Ayat : Efesus 6:1-4 


Alanda Kariza adalah putri pejabat bank yang terlilit kasus hukum dan terancam 10 tahun penjara dan denda 10 miliar. Di blognya, Kariza menulis demi mendapat opini teman-temannya tentang ketidakadilan yang dialami ibunya. Namun, ia justru kebanjiran simpati dan dukungan. Ketika ditanya apa cita-citanya, Kariza hampir selalu menjawab: "Saya ingin membuat Ibu bangga dengan terus berprestasi."

Banyak orangtua takut menjadi tua. Takut ditinggal hidup sendiri di rumah jompo yang sekalipun mewah, tetapi jauh dari anak cucu. Bagai burung tua yang menunggu mati di "sarang yang kosong" setelah anak-anak dewasa dan mandiri. Namun sebenarnya orangtua tak perlu mengalami hal ini jika sejak dini mereka membangun relasi keluarga berdasarkan ketaatan pada firman Tuhan. Yakni, agar anak taat dan hormat pada orangtua. Di lain pihak, meminta orangtua agar tidak membuat anak-anaknya marah (ayat 1-4). 

Bagaimana orangtua membuat anaknya marah? Jika orangtua tak punya waktu untuk membangun komunikasi dan memberi perhatian yang cukup untuk anak, dengan alasan harus bekerja keras demi masa depan anak. Sikap ini justru secara langsung menunjukkan sikap egois orangtua. Jika orangtua rindu anak-anak tetap hormat, peduli, dan mengasihi, sejak dini orangtua harus membangun kasih dan kepedulian. Bukan dengan kasih materialistis membanjiri anak-anak dengan materi tanpa kehadiran orang-tua.

Jika hubungan seperti ini ada dalam keluarga, yakinlah bahwa kerinduan anak ialah selalu ingin membuat orangtua bangga. Seperti Kariza yang bangga dan mendampingi ibunya dalam setiap sidang. Bangunlah relasi keluarga yang sehat sebelum terlambat.

God Bless ^^

BERTOBAT DI KAYU SALIB



Enak, ya, jadi penjahat yang disalib bersama dengan Yesus itu. Bertobat langsung masuk ke surga. Coba kalau kita bisa bersenang-senang sepuasnya dulu di dunia, lalu sebelum mati baru kita bertobat, " kelakar seorang teman. Pertanyaannya, benarkah penjahat itu bertobat secara "enak"?

Kita lihat dulu dari sisi Tuhan Yesus. Penampilan-Nya saat itu betul-betul tak menjanjikan. Dia lebih mirip seorang pesakitan daripada seorang Juru Selamat. Selain kondisi fisik-Nya yang begitu buruk dan mengerikan, ejekan, olok-olok, dan hujatan pun menimpa-Nya secara bertubi-tubi.

Si penjahat sendiri juga sedang menanggung penyaliban. Penyaliban diakui sebagai bentuk hukuman mati yang paling keji dan paling menyiksa. Kesengsaraan yang diakibatkannya berlangsung secara pelan, tetapi pasti. Penderitaannya seakan tidak berujung. Seseorang menulis, "Dalam keadaan seperti itu, Anda cuma bisa berdoa atau mengutuk."

Akan tetapi, si penjahat memilih untuk mengamati Si Terhukum di sebelahnya, mencerna pembicaraan orang tentang-Nya, dan membantah hujatan penjahat lain terhadap-Nya. Dan, akhirnya ia pun sampai pada pengakuan bahwa Si Terhukum ini sejatinya adalah Sang Raja! Apakah Anda akan mengatakan bahwa itu keputusan yang diambil secara gampang dan "enak"?

Pertobatan, dari sudut pandang manusia, tidak pernah enak. Itu berarti meninggalkan keinginan egois agar kita dapat menyambut kehendak Tuhan. Siapa yang melakukannya, tanpa harus mati dulu seperti si penjahat, maka ia akan menemukan Firdaus lambang sukacita yang paling dalam hari ini juga. Bersediakah Anda?

God Bless ^^

TIDAK TERLELAP

Ayat : Mazmur 121


Kisahnya terjadi di Cirebon. Suatu malam, sekelompok orang mencuri alat berat jenis ekskavator hidrolik yang di parkir di lokasi galian tanah. Alat itu beratnya belasan ton. Untuk memindahkannya, si pencuri harus memakai truk khusus pengangkut alat berat. Prosesnya pasti cukup lama dan menimbulkan suara bising. Anehnya, tidak satu pun satpam yang berjaga di lokasi mengetahuinya. Mengapa? Karena mereka semua sedang terlelap!

Seorang penjaga yang suka ketiduran tidak dapat memberi jaminan keamanan. Gangguan bisa datang kapan saja. Maka, penjaga yang baik harus terus siaga. Begitu ada gangguan, ia harus segera bertindak. Pemazmur membutuhkan penjaga semacam itu. Saat berziarah ke Yerusalem, ia harus melewati jalan berbahaya yang dikelilingi gunung-gunung batu (ayat 1). Dari balik bebatuan, perampok atau binatang buas bisa muncul kapan saja. Siapa penjaga yang paling mampu menjamin keamanannya? Tuhan! Dialah Penjaga yang tak pernah terlelap (ayat 3-4). Dan, Dia tidak hanya mampu menjaganya dari kecelakaan (ayat 7). Cuaca gurun yang ekstrem pun dapat diatur-Nya hingga bersahabat, sebab Dia adalah penguasa alam raya (ayat 2, 6).

Mazmur ini mengekspresikan iman dan rasa aman pemazmur pada penjagaan Tuhan. Karena keyakinan bahwa Tuhan menjaga, ia dapat melenggang riang di jalan penuh bahaya sekalipun. Yakinkah Anda, bahwa Tuhan pun tengah menjaga keluar masuk Anda (ayat 8)? Bahaya dan ancaman selalu ada. Akan tetapi, jika Anda memohon Tuhan menjadi Sang Penjaga, Anda aman. Sebab, Tuhan pasti bersedia menjaga dan Dia tidak pernah "kecolongan". Dia tidak akan pernah terlelap!

God Bless ^^

HELLSOUND FROM SIBERIA DIGGINGS

Do you believe in hell? where it is? Is it a real place or symbolical? Bible talks about hell several times. But I would like to share you this true to life experience of scientist named Dr. Azzacove from Russia who doesn't believe in God, in bible and hell. This news appeared in the well respected Finland newspaper, Ammenusastia.

Here what happened, a group of geological scientist was drilling a 14.4 kilometers hole deep in Siberia, … then after using their super sensitive microphones to test the underground for sound intervals, they shocked on what they heard. First they heard a high pitched sound, they thought the sound was from their digging devices. After some adjustments: They heard a terrifying screams…, not just screams of a single human, but screams of millions human voice, a screams of pain.

Dr. Azzavoc the project manager of the scientist says. Aside from the screams they heard they were also surprised on a very high temperature around 1,100 degrees celsius. They are afraid to continue the project, and about half of the scientist quit because of fear.
Dr. Azzavoc is a communist, doesn't believe on God, and bible.. But after this event. He believes now that Hell really exist!.

If you want to download the hell screaming sounds in mp3 format… click here. You may put that mp3 file in your cellphones, ipods so you can share this to other.
For those who want to hear the recorded voice from hell. Click the Play button from this youtube video to listen human screaming sounds.





THIS IS AN ACTUAL DISCOVERY OF SOUNDS COMING FROM "HELL" IN SIBERIA DIGGINGS IT'S FOR YOU TO DECIDE.


Share it to your friend and bring the people to repent.

God Bless You

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC