ShareThis

24 December 2010

Sukacita Natal

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16

Hari Natal adalah perayaan untuk memperingati kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Setiap umat Kristiani selalu merayakannnya pada bulan Desember. Banyak acara perayaan yang diadakan. Kita dapat melihat pohon Natal dimana-mana. Hampir semua tempat dipenuhi oleh hiasanhiasan Natal. Semua dibuat sedemikian meriahnya. Tidak lupa juga kadokado diberikan bagi orang-orang yang kita kasihi. Begitu banyak luapan sukacita yang terlihat pada perayaan Natal.

Apakah ini yang dimaksud dengan makna Natal yang sesungguhnya? Kristus datang ke dunia ini dengan satu tujuan: “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Ketika kita memilih untuk percaya kepadaNya, maka hidup kita menjadi hidup yang baru. Hidup kita tidak lagi menuju kepada kebinasaan, melainkan Dia menjanjikan hidup yang kekal bagi kita yang hidup di dalamNya.

Begitu banyak berkat dan sukacita yang Dia sediakan ketika kita memilih untuk hidup di dalam Kristus. Jaminan keselamatan baik di surga maupun di muka bumi ini menjadi bagian setiap kita yang mau menjadi milikNya.

Damai sejahtera yang melampaui segala akal dan pikiran akan senantiasa memelihara hidup kita. PenyertaanNya begitu nyata bagi setiap umatNya.

Dia senantiasa memberikan perlindungan bagi kita dan selalu mengangkat kita ketika kita jatuh. Penghiburan, kekuatan dan sukacita yang baru senantiasa diberikan setiap kali kita merasa sedih, lemah dan putus asa.

Dia mencukupkan segala apapun yang kita butuhkan. Oleh bilurNya segala luka dan penyakit kita disembuhkan. Pemulihan demi pemulihan dikerjakan dalam setiap kehidupan kita. Dia senantiasa membela umatNya dengan memberikan kemenangan demi kemenangan dalam setiap langkah hidup kita.

Inilah yang dimaksud dengan sukacita Natal yang sesungguhnya. Natal yang membawa begitu banyak perubahan dalam hidup kita, oleh karena nama di atas segala nama, yang telah mengalahkan maut dan membawa kehidupan bagi setiap umatNya yang percaya, Dialah Yesus.

Sukacita Natal bukan terletak pada perayaan maupun hiasan-hiasan yang meriah, namun sukacita Natal ada ketika kita memiliki Kristus dalam hidup kita. Milikilah sukacita Natal ini, tidak hanya pada bulan Desember saja, melainkan dalam setiap langkah hidup kita, sampai pada kehidupan yang kekal.

God Bless ^^

21 December 2010

Like My Friend at Coca Cola Amatil Indonesia


Hai teman-teman dan pengunjung setia, minta bantuannya ya untuk temanku ^^

Berikut caranya :


1. Like page ini http://www.facebook.com/ccaindonesia

 


 

2. Kemudian Like wallpost teman saya disini  http://www.facebook.com/ccaindonesia/posts/180488668630469

Thank You

Songsong tahun baru dengan pujian

Ayat : Mazmur 150

Bagaimana cara terbaik mengakhiri tahun 2010 ini? Dengan berpesta pora sepanjang malam sampai menjelang pagi? Dengan melepas kembang api warna warni untuk menyatakan kegembiraan hati? Atau dengan sujud menyembah Sang Khalik yang dalam kedaulatan-Nya telah memampukan kita menyelesaikan satu tahun dan memercayakan kita menyongsong tahun baru?

Mazmur 150 ini tepat untuk kita renungkan di hari terakhir tahun 2010. Mazmur ini adalah penutup dari rangkaian 150 doa dan pujian kepada Tuhan. Mazmur 1 membuka kitab Mazmur dengan keyakinan bahwa saat kita merenungkan firman Tuhan dan melakukannya, hidup kita akan berbahagia dan dan menghasilkan buah yang menyenangkan Tuhan dan memberkati sesama. Ketaatan kita pada firman akan membuahkan puji-pujian bagi Tuhan di hadapan dunia milik-Nya. Mazmur 150 penuh berisi ajakan memuji Tuhan. Paling sedikit 10 kali ajakan langsung "pujilah..." ditambah dua kata haleluya (1, 6). Mazmur 150 ini mengarahkan umat Tuhan dari ketaatan sampai kepada hidup yang sepenuhnya adalah puji-pujian bagi Tuhan. Memang dalam semua momen kehidupan kita Tuhan senantiasa berkarya untuk kebaikan kita. Maka, hanya puji syukurlah yang pantas untuk kita naikkan kepada Tuhan.

Momen menjelang tahun baru adalah kesempatan kita merenungkan Allah. Mari kita saling mengingatkan bahwa Allah yang bertakhta di tempat tinggi adalah Allah yang dahsyat dan perkasa, yang telah berkarya dalam kehidupan kita selama setahun ini. Karya Tuhan apa saja yang membekas di hati kita selama setahun ini? Sakit disembuhkan? Kekurangan dicukupkan? Keluarga berantakan dipulihkan? Konflik diselesaikan? Dst? Mungkin semua itu belum selesai tuntas, tetapi kita menyadari bahwa Allah sedang berkarya menata ulang hidup kita? Mari tutup tahun ini dengan puji-pujian mengalir dari hati ke mulut kita. Dan dengan tekad keras, tahun 2011 kita songsong sambil terus memuji Dia!

God Bless ^^

Mulai dengan benar

Ayat : Lukas 3:21-22

Bagaimana kita memulai pelayanan yang baru? Pasti kreativitas, jiwa inovatif, dan kesediaan kerja keras, menjadi syarat penting. Namun ada dua hal yang tak boleh dilupakan, bahkan sentral. Pertama, visi dari Allah sendiri dan kedua, pengakuan akan karya pendahulu kita. Mari belajar dari Tuhan Yesus, dari permulaan pelayanan-Nya.

Mengapa Yesus memberi diri dibaptis oleh Yohanes? Pertama, sebagai suatu peneguhan terhadap pelayanan Yohanes yang berasal dari Allah (lih. Luk. 20:1-8). Dengan kata lain, Yesus mengakui Yohanes sebagai perintis yang mempersiapkan jalan untuk pelayanan-Nya (4-6). Kedua, Yesus menyatakan diri-Nya setara dengan orang-orang lain yang dibaptis. Ia menyatakan juga persetujuan-Nya dengan khotbah Yohanes akan perlunya pertobatan. Yesus sendiri kemudian memulai pelayanan-Nya dengan berita yang sama, "Bertobatlah..." (Mrk. 1:15). Dengan merendahkan diri-Nya yang tidak berdosa menjadi sama dengan orang-orang berdosa, Yesus meneruskan jalan inkarnasi sesuai rencana Allah Tritunggal, dan yang sudah dimulai dengan datang ke dunia sebagai bayi, dan yang akan memuncak sampai kelak mati di atas salib. Inilah yang membuat Tuhan Yesus boleh mewakili orang berdosa untuk menanggung hukuman atas dosa-dosa mereka. 

Konfirmasi bahwa misi Tuhan Yesus sesuai dengan visi Allah Tritunggal datang saat Dia sedang berdoa (22). Roh Kudus datang ke atas-Nya, dan suara Bapa menyatakan perkenan-Nya atas Yesus. Sekali lagi, momen pembaptisan Yesus merupakan konfirmasi berita Yohanes bahwa Yesus "... akan datang ... akan membaptis ... dengan Roh Kudus dan dengan api " (16). 

Bangun pelayanan kita dengan benar. Mulai dari visi Allah yang jelas, akui kontribusi pendahulu kita, dan lengkapi dengan jiwa pelayan yang meneladani Kristus. Maju dengan bersandar pada kuasa Allah, kembangkan potensi dan talenta karunia Allah secara maksimal.

God Bless ^^

Menjadi bentara Kristus

Ayat : Lukas 3:1-20

Zaman sekarang orang lebih senang memilih ‘abu-abu’, kompromi, tidak banyak urusan, dan mencari popularitas serta kemuliaan diri. Maka kehadiran seorang pelayan Tuhan yang menyuarakan kebenaran, berani menegur yang salah, dan mengarahkan orang kepada Kristus sangat langka. 

Justru firman Tuhan bukan datang kepada para pemimpin politik dan agama, melainkan kepada seorang bersahaja yang telah dipersiapkan Tuhan secara khusus sejak dalam kandungan ibunya untuk menjadi perintis jalan bagi Mesias. Kemunculannya menandakan satu era baru telah dimulai di mana Tuhan berfirman lagi melalui nabi-Nya setelah sekitar empat ratus tahun membisu. Walau tidak melakukan satu mukjizat pun, ia telah membawa orang-orang masuk kepada satu era baru di mana orang harus bertobat dan menerima pengampunan Allah. 

Berita Yohanes telah membawa banyak orang datang untuk menerima baptisan sebagai tanda pertobatan. Ia berani menegor mereka yang hidup dalam kemunafikan, kejahatan dan kelicikan, termasuk raja Herodes, walaupun akibatnya ia harus dipenjara dan mati dipenggal. Semua orang tanpa kecuali, bila tidak bertobat dan menghasilkan buah, akan mengalami murka dan hukuman Allah. Bukti pertobatan mereka harus nyata dan konkret (10-14).

Walaupun banyak orang datang dan mengikuti dia, Yohanes tetap sadar statusnya hanya sebagai perintis untuk mengarahkan orang kepada Kristus (Yoh. 1:29) yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api sebagai lambang penyucian dosa maupun penghukuman bagi orang yang menolak-Nya (16-17).
Kiranya kita mau dipakai Tuhan seperti Yohanes yang berani menyatakan kebenaran, membongkar ketidakadilan, dan membawa orang berdosa bertemu dengan Tuhan Yesus. Risiko seperti yang kemudian dialami Yohanes pun sangat mungkin kita alami. Namun, penyertaan Tuhan dan perlindungan-Nya pasti untuk setiap hamba-Nya yang setia.

God Bless ^^

Bertumbuh secara sehat

Ayat : Lukas 2:41-52

Beberapa hari lagi, usia kita akan bertambah satu tahun lagi. Apa lagi yang bertambah atau bertumbuh dalam hidup kita? Mudah-mudahan pertambahan itu proporsional baik dalam aspek fisik, tetapi terutama dalam aspek mental, intelektual, sosial, dan terpenting rohani!

Masa kecil Yesus sampai usia tiga puluh memang penuh dengan misteri, tetapi kita bersyukur karena Lukas telah merangkumkan bahwa Yesus sebagai manusia mengalami pertumbuhan fisik yang sehat dan kuat, serta intelektual, mental, sikap, sosial, dan rohani yang baik (40, 52). Salah satu bukti pertumbuhan Yesus adalah ketika di usia 12, Yesus diajak pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari Paskah. Menurut tradisi Yahudi, usia 12 dianggap dewasa dan boleh menjadi ‘anak Taurat’ yaitu layak membaca Taurat. 

Yesus menunjukkan kerohanian yang bertumbuh melalui kecintaan yang mendalam dan kerinduan-Nya dekat de-ngan Allah Bapa-Nya, sebagaimana terlihat dalam diskusi dengan para alim ulama menyangkut hal-hal rohani dan ja-waban kepada ibu-Nya bahwa Ia harus berada di dalam rumah Bapa-Nya. Pertumbuhan intelektual dan mental-Nya terlihat dalam jawaban berhikmat yang Ia berikan kepada para rohaniwan di Bait Allah. Sikap dan karakter-Nya pun tampak bertumbuh baik saat merespons kecemasan dan ketidakmengertian orang tua-Nya (50-51). Dia tetap tunduk pada pengawasan dan pengaturan orang tua-Nya, sampai Ia dewasa. Yesus juga bertumbuh sehat dalam aspek sosial yang terlihat dalam relasi intim-Nya dengan Allah Bapa dan dengan sesama manusia.

Yesus adalah teladan yang patut kita tiru dalam pertumbuhan hidup kita di setiap aspek. Namun lebih daripada itu, karya penebusan Yesus telah lebih dahulu memampukan kita dengan kuasa-Nya untuk menjalani hidup meneladani Dia. Jadi kalau hidup Yesus ada di dalam diri kita untuk memampukan kita hidup sebagaimana Yesus hidup, sudahkah hidup kita menjadi teladan Yesus hidup bagi orang lain?

God Bless ^^

Identitas Yesus

Ayat : Lukas 2:21-40

Beranikah Anda menyerahkan hidup Anda kepada sosok yang tidak jelas identitasnya? Bukankah sama dengan membeli kucing dalam karung? Apalagi kalau hal itu berkaitan dengan masa depan yang berujung kepada kekekalan.

Siapa Yesus? Bagaimana kita bisa yakin bahwa Dialah yang dijanjikan Allah untuk keselamatan umat manusia? Peristiwa-peristiwa yang dipaparkan Lukas di perikop kita hari ini adalah petunjuk yang mengarah kepada identitas Yesus sebagai Mesias yang berasal dari Israel. Pertama, Yesus adalah keturunan Israel sejati. Maka kita melihat bagaimana Yesus tunduk kepada tuntutan Taurat, melalui ketaatan orang tuanya sebagai umat Israel yang saleh (21-24, 39). Kelak kita melihat penegasan Yesus sendiri bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan Taurat, melainkan menggenapinya sepenuhnya (Mat. 5:17). 

Kedua, Yesus adalah Mesias, ini dikonfirmasi oleh dua orang saleh yang sudah berusia lanjut, Simeon (25-35) dan Hana (36-38). Mereka mendapatkan penyataan dari Allah sendiri bahwa Yesus adalah Mesias, yang akan menjadi "keselamatan yang dari pada-Mu ... di hadapan segala bangsa ..." (30) dan jawaban bagi "semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem" (38).

Ketiga, Yesus sebagaimana dicatat oleh Lukas, "bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya" (40). Pernyataan ini adalah refleksi Lukas atas kisah Yesus yang didengar atau dibacanya (1:2), dan yang dalam penelitiannya mendapatkan keabsahan sebagai fakta sejarah.

Apa tanda yang jelas bagi hidup kita bahwa Yesus adalah Mesias sejati? Sudahkah firman Tuhan yang kita baca-gali menyatakan dengan jelas bahwa Yesus adalah Mesias? Adakah konfirmasi akan kemesiasan Yesus yang tampak dalam kehidupan kita yang sudah diubah? Justru hal ini yang dilihat orang yang ada di sekitar kita sebagai kesaksian bahwa Yesus yang kita sembah sungguh adalah Mesias!

God Bless ^^

Merespons kabar baik

Ayat : Lukas 2:8-20

Yesus pernah berujar, "Orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Luk. 7:47). Respons seseorang tergantung dari seberapa besar ia (merasa) telah menerima. Mari belajar dari para gembala bagaimana mereka merespons pernyataan kabar baik dari Allah. 

Siapakah para gembala ini? Pada masa itu mereka termasuk orang-orang yang tersisihkan dan tidak dihormati oleh orang Yahudi, khususnya oleh para rabi Yahudi karena dianggap bodoh, tidak terdidik, suka mencuri anak domba, tidak jujur, dan melakukan pekerjaan yang najis. Maka mereka tidak boleh menghadiri ibadah di bait Allah dan bersaksi dalam pengadilan. Tidak heran mereka sering berpindah-pindah dan memilih tinggal bermalam di padang belantara bersama ternak mereka. Namun demikian, Allah berkenan menyatakan anugerah dengan menyampaikan berita Natal, pertama-tama kepada mereka. 

Bagaimana mereka merespons kabar baik itu? Mula-mula takut, tetapi kemudian berubah menjadi menjadi sukacita. Mula-mula merasa terasing dan tidak berarti, lalu menjadi hidup penuh arti dan damai sejahtera. Bahkan mereka bergegas pergi ke Betlehem untuk menemukan bayi Yesus dengan tanda pengenalnya. Menemukan Yesus telah mengubah hidup mereka secara luar biasa, dan telah mendorong mereka menaikkan rasa syukur mereka dan menceritakan kabar baik itu kepada orang lain agar mereka juga boleh mengalami sukacita dan damai sejahtera tersebut (17-18).

Sikap hati seperti apa yang perlu dimiliki oleh orang percaya untuk merespons kabar baik yang telah mengubah hidup berdosa jadi hidup bermakna dalam Kristus? Teladanilah empat orang kusta yang tercatat di 2 Raja-raja 7:3-11, "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita" (9). Sudahkah Anda merespons kabar baik hari ini dengan memberitakan Yesus kepada orang yang membutuhkan?

God Bless ^^

19 December 2010

Allah turut bekerja

Ayat : Lukas 2:1-7

Bagaimana saudara menghadapi Natal tahun ini? Penuh masalah dan ketidaklancaran? Mungkin saudara bertanya mengapa Tuhan mengizinkan semua itu terjadi. Mari belajar dari peristiwa Natal pertama bagaimana Tuhan berkarya di dalamnya. 

Allah berkarya memakai dekrit Kaisar Agustus dalam menetapkan sensus di seluruh daerah kekuasaannya, untuk tujuan militer maupun pajak. Dengan jalan demikian, nubuat dan janji-Nya dalam Perjanjian Lama, bahwa Anak-Nya akan lahir di kota Betlehem, (Mi. 5:1) digenapi. Maria dan Yusuf mungkin tidak menyadari hal tersebut saat menaati pemerintah dengan pulang ke kampung halaman untuk mengikuti sensus. Padahal perjalanan dari Nazaret di Galilea ke kota Betlehem (kira-kira 120 km) merupakan perjalanan yang jauh dan melelahkan mengingat saat itu Maria sedang hamil tua. 

Ternyata, perjalanan yang melelahkan bagi seorang wanita yang hamil tua, menghadapi penolakan dari tuan rumah untuk kamar tempat berteduh dan melahirkan, sampai harus melahirkan di kandang binatang pun ada di dalam pengaturan Allah. Maria harus melahirkan di kandang binatang, bayinya dibungkus dengan lampin kasar, dan diletakkan di palungan yang kotor dan hina. Semua ini melambangkan Anak Allah yang mulia dan agung, tetapi rela mengosongkan diri-Nya dengan datang menjadi manusia bahkan lahir di tempat yang hina. Kasih-Nya membuat Ia rela menjadi miskin, supaya kita boleh menjadi kaya dalam segala hal. Ia memang tidak memiliki tempat di dunia karena dunia menolak Dia. Tempat yang layak bagi Dia hanya di atas kayu salib. Ia rindu lahir di dalam hati setiap orang yang mau membuka hati untuk menyambut Dia. Namun sayang, orang-orang menolak Dia karena lebih tertarik pada hiruk pikuk dunia dan kenikmatannya.

Mari kita belajar bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal dalam kehidupan serta untuk kebaikan setiap orang yang berkenan kepada-Nya. Marilah kita belajar memercayai Dia serta menaati kehendak-Nya dan mempersilakan Tuhan Yesus lahir dalam hidup kita agar Ia bebas memimpin hidup kita. Selamat merayakan Natal.

God Bless ^^

Benedictus

Ayat : Lukas 1:67-80

Memuji Allah sudah sepatutnya bagi umat Tuhan. Apalagi Tuhan terus berkarya ajaib di dalam hidup kita. Ia yang begitu mulia dan dahsyat berkenan untuk melawat kita, bagaimana mungkin kita menutup mulut membisu? 

Perbuatan ajaib Allah di dalam keluarganya membuat Zakharia harus menaikkan pujian kepada-Nya. Pujian Zakharia (Benedictus) merupakan salah satu pujian terindah dalam Injil Lukas. Pertama, karena Allah berkenan melawat umat Israel, padahal Ia Maha Tinggi dan Maha Kudus. Ia melawat melalui Anak-Nya, Yesus, yang akan membebaskan umat-Nya dari segala belenggu musuh dan dosa sehingga mereka boleh memiliki ibadah yang benar dan sejati. Ia telah menggenapi janji-Nya kepada Abraham mengenai keturunan (Kej. 12:7; Gal. 3:16), kepada Daud (1Taw. 17:14) akan Raja Mesias, juga kepada para nabi tentang kedatangan Mesias. Kedua, karena Allah juga berkenan melawat umat manusia bagaikan fajar menyingsing (78). Lawatan Allah tidak berhenti pada orang Yahudi, melainkan meluas kepada seluruh umat manusia yang berada dalam kegelapan dosa dan dalam belenggu maut, agar mereka boleh melihat terang Yesus dan mendapatkan keselamatan. 

Zakharia juga memuji Allah karena Ia berkenan memilih dan mengutus anaknya untuk merintis jalan bagi Mesias dalam melawat umat-Nya. Ia disebut nabi Allah Yang Maha Tinggi karena dengan otoritas dan keberanian, menyampaikan berita pertobatan agar orang boleh bertobat dari dosa dan mendapatkan pengampunan Allah. Maka, mereka boleh dipersiapkan dalam menerima rahmat dan belas kasihan Tuhan, yang memimpin mereka kepada kehidupan yang kekal dan penuh damai sejahtera.
Allah berkenan melawat kita. Siapkan diri untuk menerima lawatan-Nya. Siap sedia untuk dipakai menjadi alat di tangan-Nya untuk memimpin orang lain datang kepada Yesus. Sehingga mereka terbebas dari dosa, belenggu maut, dan Iblis serta mendapatkan pengampunan Allah.

God Bless ^^

Penggenapan janji Allah

Ayat : Lukas 1:57-66

Penantian akan kelahiran seorang bayi adalah saat-saat menegangkan. Apalagi, bila sang ibu harus melewati masa kehamilan itu dengan rasa mual, muntah, dan gejala lainnya. Elisabet mungkin mengalaminya, tetapi bersama Zakharia, ia menantikan saat penggenapan janji Allah dengan penuh sukacita dan kebahagiaan (14).
Hari-hari penantian mereka berakhir dengan kelahiran bayi laki-laki, sesuai janji Tuhan. Hal ini mendatangkan sukacita dan kebahagiaan yang melimpah, bukan hanya bagi pasangan suami istri tersebut, tetapi juga bagi semua tetangga dan sanak saudara yang menyaksikan. Mereka melihat bahwa Tuhan telah melakukan perkara ajaib dan mustahil. Mereka turut berbahagia dan juga berpartisipasi dalam pe-rayaan dan upacara keagamaan berupa penyunatan dan pemberian nama untuk bayi. 

Persoalan muncul menyangkut pemberian nama karena menurut tradisi yang ada, seorang anak akan diberi nama sesuai dengan nama keluarganya (59). Elisabet dan Zakharia lebih memilih untuk taat kepada Tuhan dengan memberikan nama Yohanes (13). Ketaatan kepada firman Tuhan telah mendatangkan pemulihan bagi imam Zakharia dari kebisuannya sehingga ia segera memuji-muji kebesaran Allah. Karya Allah atas Zakharia, baik anugerah anak di hari tua dan pemulihan kebisuan setelah pemberian nama, menjadi kesaksian akan kebesaran dan kedaulatan Tuhan. Hal tersebut menimbulkan rasa takut banyak orang kepada Allah, menjadi pembicaraan dan perenungan serta kesaksian bagi orang lain.

Keluarga Zakharia telah memberikan teladan kepada kita untuk menantikan saat Tuhan memenuhi janji-Nya dengan sukacita dan pengharapan, dengan tetap beraktivitas setiap hari secara baik dan bertanggung jawab. Taatlah kepada perintah-Nya dan berbagilah sukacita dan kebahagiaan serta kabar baik tentang campur tangan Tuhan yang ajaib kepada sesama kita.

God Bless ^^

Memuji kebesaran Allah

Ayat : Lukas 1:39-56

Bagaimana kita mengisi pertemuan dengan sanak saudara atau teman yang lama tidak berjumpa? Biasanya kita banyak berbincang tentang keluarga, pekerjaan, studi dan aktivitas lain. Jarang kita berbagi karya dan perbuatan Tuhan di dalam hidup masing-masing. 

Tidak demikian dengan Maria dan Elisabet. Maria datang berkunjung untuk berbagi pergumulan dan sukacita karena campur tangan Allah dalam hidupnya. Elisabet menyambut dengan hangat dan merasa terhormat karena kunjungan ibu Tuhannya (42-45). Oleh pimpinan Roh Kudus, Elisabet menyebut Maria sebagai orang yang diberkati di antara semua perempuan (42). Maria disebut mengalami kuasa Allah dan kebahagiaan karena perkataan Allah akan terlaksana dan ia mendapatkan hak istimewa untuk melahirkan Mesias.
Maria merespons dengan menaikkan pujian indah (mag-nificat) karena perbuatan besar Allah atas diri dan umat-Nya (46-55). Maria memuliakan Allah yang berkenan memilih dia dan Elisabet untuk mengandung utusan Allah, Yohanes sebagai perintis jalan bagi Mesias dan Yesus sebagai Juruselamat. Allah adalah Juruselamat (47) yang telah menyelamatkan dia dari segala dosanya dan telah menyediakan keselamatan bagi umat manusia. Allah disebut Mahakuasa dan Kudus (49), yang melakukan perbuatan ajaib atas dunia dan manusia. Rahmat-Nya terus dicurahkan secara melimpah kepada orang yang takut akan Dia dan yang rendah hati (52b) serta lapar akan kebenaran (53a). Sebaliknya, Ia menjungkirbalikkan orang sombong, penguasa korup, dan orang kaya yang menindas orang miskin. Allah juga setia pada janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya dengan menolong dan menyelamatkan umat-Nya (Mat. 1:21).

Banyak perkara besar Tuhan nyatakan di dalam hidup kita. Ia memilih, menyelamatkan, menyatakan anugerah, kuasa, kemurahan, dan rahmat-Nya serta memakai kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Naikkanlah syukur dan pujian kepada-Nya.

God Bless ^^

Jadilah kehendak-Mu

Ayat : Lukas 1:26-38

Memenuhi kehendak sendiri lebih mudah daripada memenuhi kehendak Allah, karena kehendak Allah sering sulit dimengerti dan dilakukan. Apalagi, bila kehendak Allah itu merupakan perkara yang sulit dan penuh risiko, seperti yang dialami Maria.

Malaikat Gabriel diutus untuk menyampaikan berita kelahiran kepada Maria, seorang perawan muda dari keturunan Daud (26, 27). Allah berkenan menyatakan kasih karunia-Nya kepada Maria (28-30) yang tidak terpandang dari antara semua gadis Yahudi dan berasal dari Nazaret, yang tidak berarti bagi orang Yahudi (lihat Yoh. 1:46). Maria dipilih untuk menjadi ibu Mesias yang akan melahirkan Yesus, yang nama-Nya berarti Allah adalah keselamatan. Dialah Anak Allah yang Mahatinggi (32). Ia adalah manusia sejati dan sekaligus Allah sejati. Ia juga akan menjadi Raja, yang mewarisi takhta Daud dan akan berkuasa atas seluruh umat Israel sampai selama-lamanya. 

Maria merasa khawatir karena kehamilan di luar nikah merupakan pelanggaran Taurat yang berat bagi orang Yahudi yang sangat ketat dan dosa ini akan diganjar dengan hukuman mati (lihat Ul. 22:23-24). Namun Gabriel menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena pekerjaan Roh Kudus yang ajaib dalam menaunginya sehingga rahimnya menjadi ‘tempat kudus’ bagi Anak Allah. Hal ini tidak mustahil bagi Allah karena Ia juga telah membuat Elisabet hamil pada usia lanjut. Peneguhan ini membuat Maria merespons dengan penuh penyerahan dan ketaatan serta siap menghadapi risiko dan penderitaan karena kehancuran pertunangan dengan Yusuf dan kesalahpahaman orang Yahudi. 

Marilah kita berkata seperti Maria, "jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (38), ketika Tuhan memilih kita untuk melakukan kehendak-Nya yang sulit serta penuh risiko dan penderitaan. Ia berkenan memilih kita tentu karena mempunyai rencana yang indah di dalamnya, maka terimalah dengan sukacita, penuh penyerahan, dan ketaatan.

God Bless ^^

Tetap percaya, walaupun mustahil

Ayat : Lukas 1:5-25

Memercayai Allah dalam segala hal memang tak mudah. Banyak orang Kristen telah meminta sesuatu kepada Allah, tetapi meragukan atau tidak memercayai jawaban-Nya. Sungguh ironis jika orang doa, tetapi tanpa iman. 

Zakharia dan Elisabet adalah segelintir kecil orang yang tetap setia dan hidup benar di hadapan Allah di tengah zaman yang begitu gelap serta pemerintahan Herodes yang korup dan tiran. Namun mereka bergumul karena sampai masa tua mereka belum dikaruniai anak walaupun mereka tekun berdoa (13). Meskipun demikian, Zakharia tetap setia dalam tugas keimaman. 

Pada waktu-Nya, Allah menjawab. Saat itu tiba tatkala Zakharia terpilih dari antara rombongan imamnya (lih. 1 Taw. 24) untuk masuk ke bait Allah membakar ukupan. Ia mendapatkan kunjungan malaikat Gabriel dengan jawaban Ilahi yang jauh melampaui permohonan doanya. Zakharia bukan hanya akan beroleh seorang putra, lebih dari itu putra tersebut akan memiliki peran penting dalam rencana Allah bagi penyelamatan umat-Nya. Tugas Zakharia dan istrinya adalah mendidik putra mereka sebagai seorang nazir Allah (15; lih. Bil. 6:3). 

Sayang sekali, Zakharia menerima berita tersebut bukan dengan sukacita dan ucapan syukur. Ia meragukan Allah mampu membuat dirinya dan isterinya yang sudah tua memiliki anak. Ia lupa akan apa yang Allah lakukan terhadap Abraham dan Sarah (Kej. 18:9-15; Rm. 4:18-25). Iman diberkati, tetapi ketidakpercayaan dihukum. Zakharia menerima disiplin Allah sampai janji itu digenapi (20).
Kalau kita merasa Tuhan belum menjawab pergumulan kita yang kita rasa sangat mendesak, jangan menjadi lemah. Percayalah bahwa jawaban Tuhan tepat waktu, bahkan melampaui perkiraan kita. Di balik jawaban terhadap permohonan kita, Allah memiliki rencana yang ajaib, mengikut-sertakan kita dalam karya penyelamatan-Nya bagi dunia.

God Bless ^^

Bersaksi tentang kabar baik

Ayat : Lukas 1:1-4

Bila kita pernah ditolong oleh seorang dokter dari penyakit yang sulit disembuhkan, tentu kita akan dengan senang memberitahukan mengenai dokter itu kepada orang-orang yang dekat dengan kita. Bagaimana dengan dokter segala dokter, yang bukan hanya sanggup menyembuhkan sakit penyakit, tetapi juga masalah dosa? Pernahkah kita memberitakan tentang Dia kepada orang-orang terdekat?

Kerinduan Lukas yang terdalam ialah orang lain boleh mengenal Injil dan percaya Yesus. Salah satu dari penekanan injilnya adalah tentang penyelamatan Yesus terhadap segala suku bangsa (2:10, "Kesukaan besar bagi seluruh bangsa"). 

Lukas menujukan Injilnya kepada Teofilus ("kekasih Allah"), seorang pejabat Romawi yang sedang mencari kebenaran atau mungkin sudah percaya. Lukas ingin meneguhkan iman Teofilus supaya ia tidak dibingungkan oleh berbagai berita simpang siur mengenai Yesus yang memang menarik, namun tak semuanya benar dan dapat dipercaya. Lukas melakukan penyelidikan yang mendalam dan seksama terhadap berita-berita yang ada agar dapat menghasilkan tulisan yang benar. Sebagai seorang rekan kerja Paulus dan sudah bertemu dengan banyak saksi mata tentu tulisannya benar dan dapat dipercaya. Hal ini tak lepas dari pimpinan Roh Kudus yang memandunya. Dengan penulisan Injil ini, firman Tuhan boleh tetap terpelihara kemurnian dan mudah diteruskan kepada segala suku bangsa dan generasi-generasi selanjutnya sehingga mereka boleh percaya kepada Yesus Kristus dan mendapatkan hidup yang kekal.

Kita bersyukur, selain Lukas ada tiga lagi murid Tuhan yang menuliskan kisah sejati Sang Juruselamat manusia. Kisah yang bukan semata-mata tuturan manusia, tetapi juga dari tuntunan Roh Kudus adalah benar dan dapat dipercaya. Bahwa Tuhan Yesus adalah dokter segala dokter untuk semua masalah dosa kita. Sudahkah kita menjadi saksi Kristus kepada semua manusia berdosa yang akan binasa tanpa anugerah keselamatan-Nya?

God Bless ^^

Bersukacita

Ayat : Ulangan 12:7

Mengapa hal bersukacita harus diperintahkan oleh firman Allah kepada kita (Flp. 4:4)? Mengapa dalam kenyataan sehari-hari hati kita tidak senantiasa dimeriahkan oleh sukacita?
Kemungkinan besar karena kesukaan dalam pemahaman dan penghayatan kebanyakan orang Kristen diartikan terlalu rohani. Dengan kata lain, kebanyakan kita beranggapan bahwa sukacita Kristen disebabkan hanya oleh hal rohani dan dialami juga hanya dalam bentuk-bentuk yang rohani. Dalam hal ini, rohani diartikan sebagai sesuatu yang tidak kena mengena langsung dengan pengalaman bumiah, dengan kenyataan sehari-hari, dan dengan penalaman riil kita. Jadi kita cenderung beranggapan bahwa bila ada suatu lawatan khusus dari Roh Kudus, bila terjadi pengalaman pendakian rohani yang istimewa, bila realitas adi-kodrati sedemikian menyelu-bungi kenyataan kita sehari-hari, barulah kita dapat bersukacita. Tanpa semua itu, kita tidak mengalami kesukaan.

Betapa keliru! Alasan untuk sukacita Kristen dan pengalaman nyata sukacita Kristen bukan sesuatu yang abstrak atau jauh nun di sana, tetapi benar-benar riil dan menyentuh bahkan masuk ke dalam pengalaman bumiah kita sehari-hari. Sumber kesukaan kita ialah Yesus Kristus, diri dan karya-Nya, janji penyertaan/pemeliharaan-Nya serta kenyataan dari janji itu. Meski Ia tidak terlihat, tetapi kehadiran dan karya-Nya untuk kita adalah pengalaman sehari-hari kita. Sewaktu kita bernafas, kita tahu nafas hidup-Nyalah yang memberi kita kekuatan hidup itu. Sewaktu kita berdoa, kita tahu ada Dia yang mendengar, berdialog, dan menuntun kita mengalami persekutuan riil dengan-Nya. Sewaktu kita bekerja, makan, berteman, berekreasi, atau membaca Alkitab, semua itu adalah pengalaman nyata yang mendorong kita untuk bersyukur bersuka tanpa putus dan tanpa henti! 

Dan jangan lupa satu lagi sumber kesukaan kita kini dan kelak: Ia akan segera datang kembali. Janji-Nya ini riil, karena tertulis dalam Alkitab. Janji kedatangan-Nya itu menguatkan kita, menghibur, menguduskan, serta menyukakan kita. Dan ketika Ia tiba kelak, kita akan dijamu-Nya – sungguh puncak kesukaan riil terjadilah!

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC