ShareThis

20 May 2011

ORANG SEDERHANA



Seorang doktor dimenangkan bagi Kristus ketika mendengar khotbah Dwight L. Moody. Ketika ia ditanya bagaimana hal itu terjadi, begini jawabnya, "Aku mau mendengar khotbahnya dengan maksud menertawakannya. Sebab, aku mengenalnya sebagai orang sederhana yang tak pernah mengenyam pendidikan. Aku yakin khotbahnya tidak logis dan ngawur. Tetapi ketika aku datang dalam kebaktian yang ia pimpin, aku mendapati hal yang berbeda. Ia berdiri di belakang Alkitab, dibakar oleh kekuatan firman Allah. Dan, hatiku seperti ditembak oleh firman Allah. Aku pun bertobat."

Kita kerap kali mudah diintimidasi oleh Iblis agar tidak melayani Tuhan karena kita adalah orang yang sederhana, yang tidak punya pengalaman, atau tidak punya embel-embel titel di belakang nama kita. Jangan pernah mau diintimidasi dan ditipu iblis. Pendidikan dan kepandaian memang penting dan perlu, tetapi itu bukan segalanya. Yang terpenting, kuasa Allah menyertai pelayanan kita. Hidup kita terbuka untuk dipakai oleh Allah. Apa gunanya menjadi orang yang berhikmat, tetapi tidak memiliki kuasa Allah? Dwight L. Moody, hamba Tuhan yang sangat sederhana itu, mampu "mengguncang" dunia. Bahkan lewat hidupnya, jutaan jiwa telah dibawa kepada Kristus.

Jika kita mau menyediakan diri untuk dipakai oleh Allah, maka apa pun latar belakang hidup kita, percayalah bahwa kita dapat Dia pakai untuk memengaruhi dunia. Itulah artinya "orang yang bodoh dari Allah akan mempermalukan orang yang berhikmat dari dunia ini". Masihkah kita ragu melayani Tuhan hanya karena kita merasa sebagai orang sederhana dan tidak berpendidikan?

God Bless ^^

KERELAAN



Gerakan Indonesia Mengajar telah dimulai beberapa waktu lalu. Sebuah gerakan mengumpulkan dan melatih sarjana-sarjana berprestasi yang pernah atau sedang bekerja di perusahaan-perusahaan besar di berbagai tempat. Mereka dikirim ke berbagai sekolah di daerah-daerah terpencil di Indonesia untuk mengajar selama satu tahun; membagikan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki kepada anak-anak di daerah-daerah yang sangat kurang mendapat materi dan sarana untuk belajar. Sebuah tindakan yang mengajarkan prinsip kerelaan (voluntarisme).

Kerelaan melakukan suatu tugas tentu juga dilandasi dengan kecintaan terhadap tugas yang dijalankan. Paulus, suatu ketika melayani jemaat Tesalonika. Namun, karena tentangan yang datang dari kalangan Yahudi, ia mesti berpindah ke kota lain. Dalam kondisi seperti itu, Paulus tetap berpesan kepada jemaat Tesalonika agar mereka mengingat perjuangan yang Paulus lakukan atas mereka dalam kasih sayang yang besar, bukan saja rela membagi Injil, melainkan juga rela membagi hidupnya sendiri (ayat 8). Kerelaan yang muncul karena Paulus mengasihi orang-orang Tesalonika; kerelaan yang lahir karena Paulus mencintai pekerjaan pemberitaan kabar baik yang Tuhan percayakan.

Mengharapkan lingkungan sekitar kita menjadi semakin baik tentu perlu tindakan nyata. Tindakan nyata yang disertai kerelaan berbagi keterampilan, pengetahuan, kebenaran, bahkan iman tentu akan menghasilkan buah-buah yang matang. Apakah kita memiliki waktu untuk berbagi dengan orang-orang di sekitar kita? Jika sudah, apakah kita telah membagikannya dengan rela serta dilandasi kasih?

God Bless ^^

SURGA SUNYI SENYAP

Ayat : Wahyu 8:1-5 


Jika seseorang ingin berbicara dengan Anda saat Anda menonton televisi, apa reaksi Anda? Tergantung. Apakah itu acara kesukaan Anda? Apakah suaranya terdengar? Yang paling menentukan, siapa yang memanggil? Seberapa penting ia bagi Anda? Apakah interupsinya meng-ganggu, atau justru menarik perhatian Anda? Itu terpulang pada tempat orang itu di hati Anda. Jika ia kekasih, Anda akan mengecilkan suara televisi-bahkan mematikannya, supaya ia mendapat perhatian Anda sepenuhnya.

Wahyu 5 melukiskan bagaimana surga dipenuhi puji-pujian bagi Anak Domba-Yesus Kristus. Penyembahan yang gegap gempita. Bahkan disuarakan seluruh makhluk dengan nyaring-paduan suara surgawi yang indah dan megah. Namun, ada saatnya-seperti tercatat di bacaan kita di pasal 8-surga tiba-tiba menjadi sunyi senyap (ayat 1). Paduan suara surgawi itu mendadak berhenti. Surga menjadi hening. Apa yang terjadi? Ternyata itu saat "dupa harum" (kemenyan) doa semua orang kudus naik ke hadirat Allah (ayat 3, 4). Perhatian surga sedang tertumpah penuh pada doa para kekasih Tuhan. Doa kita semua. Dalam kemuliaan-Nya, Dia mendengar doa kita.

Kadang kita letih dan jemu berdoa, karena tidak yakin apakah Allah mendengar atau peduli pada doa kita. Seberapa penting doa saya dibanding doa para tokoh iman? Mungkin sebaiknya saya minta rohaniwan mendoakan saya. Pasti doa mereka lebih didengar. Tidak! Setiap kita ada di hati-Nya. Anda penting bagi-Nya. Jika Anda berdoa, Dia sangat peduli. Bahkan, surga senyap tatkala bisikan doa Anda terucap. Miliki keyakinan itu ketika berdoa. Dan jangan jemu berdoa!

God Bless ^^

TEROBSESI KEBENCIAN

Ayat : Markus 3:1-6 


Apabila manusia terobsesi kebencian, ia akan selalu mencari cara dan celah untuk menjatuhkan orang yang dibenci. Meskipun orang itu berbuat baik dan benar, selalu ada cara untuk membuatnya buruk. Dulu, para pemimpin Yahudi dan orang Farisi juga sangat membenci Yesus. Sebagai rabi muda yang dalam sekejap menyedot ribuan massa karena pengajaran-Nya yang penuh kuasa dan mukjizat yang Dia lakukan, Yesus menyaingi posisi mereka sebagai penentu kehidupan beragama dan masyarakat Yahudi saat itu.

Ke mana pun Yesus berada untuk mengajar dan melayani, mereka membuntuti. Mereka mencari-cari celah agar dapat mempersalahkan-Nya. Suatu kali pada hari Sabat, seorang yang lumpuh sebelah tangannya datang pada Yesus. Dia tahu orang Farisi menunggu apakah Dia akan menyembuhkan sehingga dianggap melanggar Sabat versi agama Yahudi saat itu. Namun, Yesus menyuruh si lumpuh sebelah tangan berdiri di tengah, lalu dengan penuh kuasa Dia bertanya, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat ... ?" (ayat 4). Kedengkian tersembunyi orang Farisi diungkap Yesus. Mereka sampai tak mampu menjawab-Nya sehingga Yesus menjadi marah. Sayangnya mereka tidak bertobat, malah bersekongkol dengan para Herodian, partai yang berkuasa saat itu, untuk membunuh Yesus (ayat 6).

Ya, Yesus marah jika berhadapan dengan kebencian. Akan tetapi, bagi setiap orang yang mau menghampiri-Nya, Dia berbelas kasihan. Mari datang kepada-Nya dan meminta Dia mengubah pikiran dan persepsi kita yang berdosa, agar kita lepas dari jerat kebencian.

God Bless ^^

PUNAH



Pada 2004, penelitian International Union for the Conservation of Nature, sebuah organisasi konservasi alam, menemukan bahwa laju kepunahan spesies berjalan sekitar 100-1.000 kali lebih cepat daripada laju kepunahan normal. Kepunahan normal adalah kepunahan yang terjadi secara alami, bukan karena perbuatan manusia-seperti polusi, pembukaan hutan besar-besaran, perburuan berlebihan, dan sebagainya. Ya, tindakan manusia telah membuat banyak spesies punah begitu cepat. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah bahwa sampai 2010, sekitar enam tahun sejak data itu dipublikasikan, tidak ada perbaikan seputar laju kepunahan ini. Bahkan, diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai 10.000 kali laju kepunahan normal pada 2030.

Kepunahan yang sedang terjadi ini bertolak belakang dengan apa yang dilihat Yehezkiel dalam penglihatannya. Di situ ia melihat bagaimana alam bertumbuh dengan lestari, menikmati sungai kehidupan yang mengalir dari Bait Allah. Bait Allah sendiri adalah tanda kehadiran Allah bagi umat Israel, menunjukkan pemahaman bahwa kehadiran Allah membuahkan kehidupan yang melimpah.

Sebagai umat kristiani, kita percaya bahwa umat Tuhan juga mewakili kehadiran-Nya di dunia. Karena itu, kehadiran kita juga seharusnya menghasilkan dan memulihkan alam yang lestari. Atau, setidaknya, tidak menambah kerusakan alam. Secara praktis, ini bisa dilakukan dengan memiliki gaya hidup yang bersahabat dengan alam. Misalnya dengan ikut memelihara tumbuhan, merawat kebersihan lingkungan, tidak mengonsumsi produk dari spesies yang terancam punah, dan sebagainya.

God Bless ^^

16 May 2011

Google to rebuild Chrome on secure foundation

Linus Upson, vice president of engineering for Chrome
SAN FRANCISCO--Native Client, an obscure security project at Google, is about to get much more important as the foundation for Chrome, CNET has learned.


Native Client--NaCl for short--got its start as a part of Chrome as a way to run software modules downloaded over the Net safely and quickly. With the move, though, the tables will turn, and Chrome will itself become a NaCl module.

"We want to move more and more of Chrome to Native Client," Linus Upson, vice president of engineering for the Chrome team, said in an interview at the Google I/O show here. "Over time we want to move the entire browser in Native Client."

The move is a bold bet on a project that hasn't yet even been enabled by default in Chrome, much less tested widely in the real world. But if it works, Google will get a new level of security for Chrome--and for its new browser-based operating system, Chrome OS.

Inevitably, programmers introduce bugs into their products. But if Chrome is running as Native Client, those bugs aren't as big of a security problem: "It becomes extremely difficult for a bad guy to compromise your computer," Upson said.

Google is starting small, not with the whole browser, Upson said. The first part of Chrome to run within a Native Client framework is the PDF reader, Upson said. And that move is coming soon.
"It'll happen this year," Upson said.

Linus Upson, vice president of engineering for Chrome
(Credit: Stephen Shankland/CNET)


Native Client innards
To understand Native Client, it's best to understand its chief alternative today. Web-based software today runs within the browser in JavaScript, a language that's much slower to run than native software that runs directly on an operating system.


JavaScript performance has grown by leaps and bounds in recent years, helping Google expand what can be done with Web apps such as Google Docs. But JavaScript programs aren't prepackaged to run on a particular processor the way native software is. Instead, it's written in higher-level instructions compiled on the fly into machine-comprehensible code that runs not on the hardware but instead in a virtual environment called a JavaScript engine.

There's a good reason for that approach. Running native software you just downloaded over the Web, with the full privileges of native software such as Microsoft Word or Adobe Photoshop, poses a huge security risk. It's the reason today's operating systems ask if you really want to run that installer you just downloaded: do you really trust the source? If attackers could run whatever software they wanted on your machine just because you happened to visit a particular Web site, it would be a golden age for malware.

Native Client, though, is intended to make that high-risk behavior safe with two main types of protection.

First, it confines running software to a sandbox--in fact, to two levels of sandboxes--that restrict the privileges of the software. Second, it scrutinizes the machine code instructions in advance to make sure it's not performing any of a set of restricted operations that could enable an attack--for example, writing data to the hard disk or launching new computing processes.

Special programming tools
That means not just any old machine-readable binary code will run on NaCl. Instead, a specially crafted compiler must be used to build the NaCl module without any of the offending instructions.

With Native Client, "you can run untrusted machine code, verify it doesn't do anything bad, move at the full speed of the hardware, and maintain the security model of the Web," Upson said. "Full speed" is a pretty bold claim, but Google thinks it can reach performance just a few percent shy of an ordinary native program.

Running Chrome within Native Client is one idea. Google has plenty more: decoding video, encrypting corporate data, and running the calculations of video game physics engines. With planned improvements later encompassing 3D graphics, NaCl could be better for more game technology, too.

One big problem for early versions of NaCl was compatibility, since it used native code compiled for a specific processor, Web programmers would have produce different versions for different types of chips. Initially only 32-bit x86 chips were supported, but 64-bit ones arrived later. However, ARM processors--the lineage used in virtually all smartphones today--were not.
Thus, Google created a variation called PNaCl, short for Portable Native Client. It uses software modules compiled not all the way to native instructions but to an intermediate and universal form called Low Level Virtual Machine (LLVM). The browser itself handles translation the rest of the way into the native language of the processor.

Native Client has passed at least early stages of security scrutiny, and Google is exquisitely sensitive to security issues. The fact that the company is willing to base its entire browser on NaCl is a tremendous vote of confidence for the technology.

Skeptics
But not too many others have voted publicly for NaCl. Unity, a start-up with a cross-platform engine that can be used to build video games on everything from browsers to mobile phones, is one fan. Upson insists there are other developers interested as well, but there hasn't been the level of public declarations of support the way there has been even for modestly successful new Web technologies such as WebGL.


Indeed, one major potential ally, Mozilla, isn't interested. To refresh your memory, Mozilla's Firefox is the lineal descendant of the Netscape Navigator browser from the 1990s that rattled Microsoft with its promise of new Web-based applications. Mozilla programmers took pleasure in producing a JavaScript version of an image-editing app that Google earlier had produced to show off chores that seemingly were too taxing not to be running native.

Much of the browser world today is focused on Web performance through other means. It's not just JavaScript that's getting faster: hardware acceleration is speeding up many graphics tasks, including Cascading Style Sheets (CSS) for formatting and animated transitions; Canvas and Scalable Vector Graphics (SVG) for 2D graphics; and WebGL for 3D graphics. Work on faster processing of Web page elements, faster loading of pages, more intelligent caching, Web page preloading, multithreaded JavaScript work, and other improvements are speeding up other aspects.

So with all these other high-speed Web programming options, might NaCl be left by the wayside? No, said Upson.

"It's tremendously important," he said. "The high-level [interfaces of Web browsers] keep getting faster, but they don't give you the full performance of the hardware," he said.
In addition, there's a programming reason for NaCl, he argued. A lot of people write software such as games in C or C++ that's relatively easy to port to NaCl. "You don't have to rewrite it in JavaScript," he said.

For now, though, a lot of that is vision. Upson is working hard to make it reality, though, and hopes to enable Native Client by default in Chrome.
"It's a hard problem," Upson said of NaCl. "We don't want to ship it until it's really good."

BAGI KEPENTINGAN TUHAN



Nick Vujicic, dilahirkan dengan cacat langka yang disebut tetra-amelia. Ia tak punya lengan mulai dari bahu, dan hanya memiliki satu kaki kecil dengan dua jari yang tumbuh dari paha kirinya. Di luar kekurangan itu, Vujicic sangat sehat. Namun, ketika sudah bersekolah, tak urung ke-kurangan fisiknya menjadi pusat olokan. Ia sampai memohon agar Tuhan menumbuhkan tangan dan kakinya. Namun, kondisi tak berubah. Ia pun depresi. Pada usia 8 tahun, ia pernah mencoba bunuh diri.

Pada waktu Tuhan yang tepat, ia dimampukan untuk memandang hidupnya secara baru: dalam kondisinya itu, Tuhan justru dapat memakainya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Maka, ia menyerahkan hidup untuk melayani Tuhan di banyak negara. "Jika saya dapat memercayai Tuhan dalam keadaan saya, Anda pun dapat memercayai Tuhan dalam keadaan Anda, " simpulnya. Tuhan pun memampukannya meraih banyak pencapaian-bahkan dalam beberapa hal ia lebih baik daripada orang normal.

Vujicic memercayai rencana Tuhan yang baik baginya. Bahwa hidup bukan demi kepentingannya pribadi, melainkan kepentingan Tuhan. Apa pun kondisinya, ia dapat melayani Tuhan dengan cara dan kesempatan terbaik yang ia miliki. Pekerjaan Allah pun dinyatakan di dalam dia. Seperti yang Tuhan kerjakan dalam hidup Bartimeus yang buta sejak lahir. Tuhan dimuliakan lewat hidupnya. Kini giliran kita. Tujuan hidup kita pun bukan demi kenyamanan atau kesuksesan pribadi kita. Akan tetapi, untuk kemuliaan-Nya. Pandanglah hidup secara demikian. Maka, tak ada hidup yang tak berguna. Sebaliknya, setiap hidup dapat menjadi alat berharga bagi kemuliaan-Nya yang kekal.

God Bless ^^

NYANYIAN KEMENANGAN

Ayat : Wahyu 15:1-8


Umat kristiani adalah umat yang penuh dengan nyanyian. Nyanyian tak terpisahkan dari kehidupan iman sehari-hari, baik waktu senang maupun susah. Saat para martir di jemaat mula-mula menghadapi hukuman mati, mereka memasuki arena sambil menyanyikan mazmur dan pu-jian. Mereka terus menyanyi tanpa gentar, meski sebentar lagi harus berhadapan dengan kawanan singa yang siap menerkam mereka. Para penonton yang memenuhi amfiteater takjub menyaksikannya. Sikap ini menyadarkan Kekaisaran Roma bahwa suatu kekuatan yang baru dan revolusioner tengah bangkit.

Nyanyian bukan hanya mengalun di bumi ini; surga pun semarak dengan nyanyian megah. Rasul Yohanes mencatat nyanyian umat yang mengalami kemenangan iman. Nyanyian Musa merayakan kedahsyatan tangan Allah saat membebaskan Israel dari belenggu perbudakan Mesir (Keluaran 15). Nyanyian Anak Domba mengumandangkan kemenangan penuh umat Allah atas kuasa dosa dan Iblis.
Nyanyian mengungkapkan kasih dan rasa syukur secara indah, mengangkat hati dan suara umat kepada Allah. Nyanyian juga mendeklarasikan kekuasaan dan keagungan Allah kepada setiap telinga yang mendengarnya.

Anda sedang bersukacita karena mengalami kemenangan atas suatu masalah? Bernyanyilah! Atau, Anda sedang berdukacita karena bergulat dengan suatu tantangan yang berat? Bernyanyilah! Tak ada alasan untuk tidak memuji Allah. Dialah Pembebas kita. Kalaupun kita, seperti para martir, tidak mengalami pembebasan di bumi ini, kita akan merayakan pembebasan sejati di surga nanti

God Bless ^^

MELURUSKAN DAN MERATAKAN

Ayat : Lukas 3:1-6


Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang istimewa. Pakaiannya bulu unta, makanannya belalang dan madu hutan. Ia anak tunggal Zakaria dan Elizabet. Ia masih termasuk sepupu Tuhan Yesus. Umurnya pendek. Khotbahnya juga pendek; tetapi tajam, lugas, jelas. Ditujukan dengan be-rani kepada siapa saja, tanpa pandang bulu dan tanpa sungkan. Pekerjaannya berkhotbah dan membaptis orang yang bertobat. Membuat gelisah siapa pun yang mendengarnya. Khotbahnya bak geledek-membuat telinga merah, hati panas, muka merah padam karena "ditelanjangi" habis-habisan. Raja Herodes juga menjadi sasaran khotbah-khotbah kenabiannya (Lukas 3:19).

Namun, yang harus diingat, Yohanes melakukan itu semua tanpa maksud jahat, sentimen, mumpung didengar banyak orang, atau hendak membunuh karakter. Bukan! Khotbah, nasihat, serta jawaban-jawaban pertanyaan yang ia berikan (ayat 10-17) adalah untuk memberitakan Injil (ayat 18). Bahwa manusia tidak bisa lari dari murka Allah (ayat 7). Hukuman pasti datang.

Jalan hidup orang berdosa diumpamakan Yohanes seperti "lembah ... gunung ... bukit ... berliku-liku ... berlekuk-lekuk". Akan tetapi, Yohanes juga mengatakan bahwa Tuhan sanggup "meratakan dan meluruskan" (ayat 5). Akan tetapi, dibutuhkan kerjasama dua pihak di sini-antara manusia dan Tuhan. Dan, inilah pesan Yohanes: Jika bertobat dan dibaptis, maka yang berdosa masih beroleh kesempatan melihat keselamatan dari Tuhan (ayat 6). Bertobat dulu, baru dibaptis. Baptis memeteraikan pertobatan. Pertobatan menjadi intinya. Dengan ini Allah mengampuni dosa manusia

God Bless ^^

MENSYUKURI BUMI



Sejak pembentukannya, bumi bergerak secara dinamis-walau sulit kita sadari dan amati. Pergerakan bumi menyebabkan terjadinya akumulasi kekayaan alam seperti mineral, minyak, gas bumi, dan panas bumi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Namun, dinamika bumi juga dapat berupa letusan gunung api, gempa, ataupun gerakan tanah (longsor) yang perlu diwaspadai.

Ketika Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya, manusia diberi mandat untuk memenuhi dan menaklukkan bumi; berkuasa atas segala binatang di udara, darat, dan air (ayat 26, 28). Sayang sekali manusia kerap menerjemahkan mandat ini dengan mengeksploitasi bumi dan tidak memberi ruang bagi margasatwa untuk hidup damai di habitatnya. Manusia lupa bahwa ia diciptakan menu-rut gambar-Nya (ayat 27), bahwa Tuhan ingin manusia memelihara harmoni bumi dengan kasih.

Belajar dari sejarah bencana alam dan punahnya margasatwa di Indonesia, konsekuensi manusia menempati bumi haruslah diimbangi dengan kearifan, kepekaan, dan kecintaan terhadap alam. Biarlah setiap pelajar semakin terpacu untuk mempelajari geliat alam dan bagaimana bersahabat dengan alam. Biarlah setiap pengusaha tidak berlomba membetonkan hutan, tetapi memikirkan pemulihannya. Biarlah setiap petani dan peladang mengerjakan lahannya dengan baik dan tidak membakar hutan. Biarlah para guru mengajarkan berkat Tuhan yang besar pada alam Indonesia. Biarlah pengelolaan bumi dan kelangsungan hidup margasatwa dilakukan dalam semangat pemeliharaan Tuhan. Mari mensyukuri bumi dengan memeliharanya!

God Bless ^^

CURANG

Ayat : Mikha 6:8-16


Di sebuah perjalanan dengan kereta api Semarang-Jakarta, saya menyaksikan sebuah iklan layanan masyarakat tentang praktik berdagang yang jujur. Di situ digambarkan ada seorang ibu yang membeli gula di pasar. Setelah menerima barangnya, si ibu curiga bahwa gula yang ia terima lebih sedikit daripada yang seharusnya. Maka, ia pergi ke pos uji ulang yang ada di pasar itu. Ternyata benar bahwa ia telah ditipu. Ia pun kembali kepada si pedagang yang menjual gula kepadanya dan memperingatkan konsekuensi hukum bagi mereka yang berdagang dengan timbang-an yang curang.

Tuhan juga sangat peduli dengan praktik bisnis yang jujur. Dalam perikop kita hari ini, kita mendapati bagaimana Tuhan marah karena ada orang-orang di Israel yang melakukan kecurangan dalam menjalankan usaha. Baik itu dengan menggunakan takaran efa yang kurang, timbangan yang menipu, tindak kekerasan, maupun perkataan dusta. Atas kecurangan mereka ini, Tuhan menya-takan penghukuman dengan menarik berkat-berkat-Nya atas mereka.

Dalam menjalankan sebuah usaha, memang kita berusaha mencari keuntungan. Akan tetapi, anak Tuhan harus melakukannya dengan cara yang jujur dan menjadi berkat. Sebab, Tuhan jijik terhadap praktik-praktik curang. Bahkan, hukum juga memandang kecurangan sebagai pelanggaran. Dalam etika dunia usaha pun, meski mungkin sempat mendapat untung lebih besar, mereka yang suka menipu akhirnya akan ditinggalkan para pelanggan. Jadi, jalankanlah setiap usaha kita dengan jujur. Dan, jadilah berkat lewat cara kita menjalankan usaha.

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC