ShareThis

29 March 2011

Milik Allah atau milik Kaisar?

Ayat : Lukas 20:20-26 Bangsa Yahudi kala itu sedang berada dalam penjajahan Romawi. Namun bangsa ini tidak pernah tunduk atau mengakui pemerintahan Romawi atas mereka. Satu-satunya pemerintahan yang mereka akui adalah Teokrasi, yaitu Allah Yahweh yang berdaulat penuh atas kehidupan mereka. Hanya kepada-Nyalah sembah dan ibadah mereka ditujukan. Akan tetapi Romawi memiliki kewenangan khusus atas bangsa ini dengan adanya wali negeri, yaitu Pontius Pilatus. Situasi sulit ini dimanfaatkan dengan baik oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat dengan mengajukan pertanyaan jebakan kepada Yesus. Jika Yesus menjawab "ya", maka Yesus akan dianggap berpihak kepada pemerintahan Romawi. Itu berarti Ia berkhianat terhadap bangsanya sendiri. Jika Yesus menjawab "tidak", maka Yesus akan dianggap sebagai...

Jangan sia-siakan anugerah

Ayat : Lukas 20:9-19 Walau seringkali mendapat teguran dari Yesus, ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala tetap bersikukuh pada kebenaran diri mereka masing-masing. Memang orang berdosa tidak mungkin bisa berubah dan bertobat dari dosa-dosanya kalau bukan karena anugerah Tuhan yang lebih dahulu dicurahkan kepada mereka. Hari ini, melalui perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus, kita melihat lagi betapa jahat perbuatan ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala. Yesus mengumpamakan mereka sebagai penggarap-penggarap yang menyewa kebun anggur dari pemilik kebun anggur yang melambangkan Allah sendiri. Ketika suatu kali, si pemilik mengutus hambanya untuk meminta hasil kebun anggurnya, para penggarap kebun malah memukul dan menyuruh dia pulang tanpa hasil. Demikianlah kejadian ini berulang sampai...

Jadilah pengikut sejati

Ayat : Lukas 20:1-8 Betapa panjang perjalanan para pemimpin agama Yahudi mengikuti pelayanan Tuhan Yesus. Sejak awal pelayanan-Nya di Galilea, saat Ia mulai mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan Allah (Luk. 5:17), sampai saat ini. Mereka tidak pernah absen. Mengapa mereka mengikuti Yesus? Sejak awal sebenarnya mereka telah bertemu dengan kebenaran sejati. Kebenaran sejati itu telah membongkar banyak hal yang salah dalam hidup mereka, tetapi sayang mereka tidak menerimanya (lihat Luk. 7:30). Sebaliknya mereka mencoba meredam pengajaran Yesus dan ketertarikan orang banyak terhadap otoritas Yesus. Itulah yang terjadi sepanjang perjalanan panjang mereka mengikuti Yesus sampai saat ini. Itulah yang tidak pernah berhasil mereka lakukan. Justru semakin hari, orang banyak semakin tertarik dan...

Menjaga kekudusan

Ayat : Lukas 19:41-48 Apa yang akan kita lakukan, ketika mengetahui bahwa sesuatu akan terjadi pada diri seseorang yang kita kasihi? Pasti kita akan melindungi dia semampu kita. Kita mungkin akan memberikan nasihat dan teguran kepada dia. Bila orang tersebut bersikukuh pada pendiriannya, maka yang dapat kita lakukan hanyalah berdoa dan berharap agar secepatnya dia sadar dari kekeliruannya. Tuhan Yesus telah masuk ke Yerusalem. Dia tahu persis kejahatan dan kebebalan yang tengah berlangsung di kota tersebut. Yesus menangisi kota tersebut dengan tangisan Ilahi. Betapa tidak. Telah ribuan tahun, Tuhan mengutus para nabi untuk memperingatkan mereka, tetapi tidak sedikit pun peringatan itu diindahkan. Sampai pada kedatangan Yesus, Yerusalem tetap bergeming. Mereka justru menganiaya dan menyalibkan...

Sukacita menyambut Raja

Ayat : Lukas 19:28-40 Ketika seorang pembesar berkunjung ke suatu daerah di wilayah pemerintahannya, maka biasanya warga setempat akan melakukan persiapan untuk menyambut kedatangannya. Setidaknya akan diadakan upacara penyambutan dengan berbagai kegiatan di dalamnya untuk menunjukkan bahwa warga setempat bergembira atas kunjungan yang dilakukan oleh sang pembesar tersebut. Tuhan Yesus tiba pada puncak perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ia menyuruh para murid mempersiapkan apa-apa yang Dia perlukan untuk memasuki kota suci tersebut (30-35). Para murid pun melakukan tepat seperti yang diperintahkan Yesus kepada mereka. Setelah persiapan tuntas, Yesus memasuki kota Yerusalem. Para murid bersuka cita. Mereka menghamparkan pakaian di sepanjang jalan yang dilalui oleh Yesus. Mereka sadar bahwa apa...

Menanti Kerajaan Allah

Ayat : Lukas 19:11-27 Hidup orang percaya haruslah menjadi teladan bagi orang lain yang berada di sekitarnya. Dalam segala aspek tanpa kecuali, mereka harus bisa membawa terang Kristus yang akan membimbing orang-orang tersebut kepada Sang Terang itu sendiri. Orang percaya tidak boleh egois, yaitu hanya memikirkan diri sendiri.  Panggilan untuk menjadi berkat semestinya menjadi panggilan yang harus ditaati oleh setiap orang percaya. Tuhan Yesus mengerti apa yang diinginkan oleh orang-orang yang sedang mengikuti Dia pada saat itu. Mereka ingin melihat Kerajaan Allah, karena Yesus akan menjadi Raja yang diurapi di sana (11). Meskipun sebelumnya Tuhan Yesus telah memberitahukan apa yang akan terjadi pada diri-Nya ketika memasuki Yerusalem, para murid tetap tidak dapat mengerti perkara tersebut...

Merespons anugerah

Ayat : Lukas 19:1-10 Dua orang tuna wisma di sebuah kota di negara Jerman begitu terperanjat ketika seorang petugas pengadilan mencari keduanya untuk memberitahukan bahwa mereka berhak atas sejumlah besar harta kekayaan. Rupa-rupanya ada yang telah mewariskan harta kekayaannya kepada mereka. Setelah ditelusuri orang itu ternyata adalah nenek mereka sendiri. Sungguh sebuah keberuntungan yang tidak terduga bagi keduanya. Zakheus, pada bacaan kita hari ini mengalami hal yang sama, bahkan mungkin lebih dari apa yang dialami oleh kedua tunawisma di atas. Pada hari di mana Yesus datang dan hendak melewati kota tempat tinggalnya, Zakheus mendapatkan anugerah yang tidak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya. Betapa tidak. Ia adalah seorang yang dianggap berdosa oleh masyarakat yang ada pada saat...

Mengalirkan kasih

Ayat : Lukas 18:35-43 Dunia yang hiruk pikuk seperti sekarang ini, bisa membuat kita tidak lagi memiliki kepekaan mengenai apa yang terjadi di sekitar kita. Persaingan yang keras dan ambisi yang kita miliki, sering melumpuhkan kesadaran dan naluri kita sebagai seorang pengikut Kristus. Bahkan kerap kita abai akan keberadaan orang lain dan gagal mengenali apa yang harus kita lakukan di sana sebagai duta-duta Kristus. Tuhan Yesus memperlihatkan kepeduliannya kepada seorang pengemis buta, yang berteriak di tengah-tengah kerumunan orang banyak. Karena kepedulian-Nya, Tuhan Yesus menghentikan langkah-Nya. Ia mau mendengar permintaan pengemis buta itu. Maka Ia menyuruh orang-orang untuk membawa dia ke hadapan-Nya (40). Dan ketika si pengemis buta telah berhadapan muka dengan Dia, Tuhan Yesus bertanya,...

Jangan hanya memahami

Ayat : Lukas 18:31-34 John C. Maxwell pernah berkata demikian "A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way." Artinya, pemimpin adalah seorang yang mengerti jalan, berjalan melalui jalan tersebut, dan memperlihatkannya kepada orang lain. Dengan kata lain, seorang pemimpin bertanggung jawab untuk memahami dengan benar apa yang harus dia lakukan, bagaimana melakukannya, serta menunjukkannya kepada orang lain. Maxwell pasti terinspirasi oleh kepemimpinan Tuhan Yesus. Sebagai seorang pemimpin, Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya hal apa saja yang akan terjadi, termasuk apa yang akan menimpa diri-Nya (32-33), sebagaimana ditulis para nabi sebelumnya, bahwa semua itu merupakan kebenaran yang sebentar lagi akan digenapi melalui diri-Nya (31b). Sayang, para murid yang mendengarkan...

Kekayaan sejati

Ayat : Lukas 18:18-30 Mengapa Yesus berkata bahwa orang kaya sulit untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah? Padahal orang kaya (23) yang datang kepada Yesus ini telah melakukan segala tuntutan Taurat tanpa bercacat (21). Keyakinan si pemimpin kaya ini bisa dibandingkan dengan keyakinan Paulus tentang dirinya sebelum bertobat (Flp. 3:6). Sayangnya, pemimpin kaya ini hanya melakukan tuntutan Taurat secara luar, tanpa memahami esensinya.  Terbukti, ia tidak sanggup memenuhi permintaan Yesus untuk berpisah dari hartanya. Tepat yang dikatakan Yesus sebelum ini, di mana hartamu berada di situ pula hatimu berada (Luk. 12:34). Si pemimpin kaya ini ternyata melakukan Taurat bukan dalam esensi yang benar, karena esensi Taurat adalah kehendak Allah. Ia menjadikan Taurat sebagai sarana untuk beroleh...

Pesimis? Pasti tidak!

Ayat : Mazmur 11 Orang yang dekat dengan kita dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan. Dorongan dan keyakinan mereka dapat membangkitkan semangat kita. Namun kadang-kadang mereka juga bisa melemahkan kita. Kepesimisan dan pertimbangan mereka bisa membuat kita ragu, apakah kita harus maju atau menyerah. Tampaknya pemazmur menghadapi sahabat-sahabat yang melemahkan daya juangnya. Mereka seolah berkata, "Lihat musuh terlalu kuat. Tidak mungkin kamu sanggup menghadapi mereka. Lebih baik menghindar daripada dihancurkan" (1-3). Apa jawaban pemazmur saat teman-temannya berkomentar negatif seperti itu? Pemazmur menguatkan hati dan berkata "Pada Tuhan aku berlindung." Pemazmur percaya bahwa Tuhan akan bertindak membela dirinya. Di takhta-Nya yang tinggi, Tuhan melihat semua kejadian di muka bumi...

Bersikap bagai anak kecil

Ayat : Lukas 18:15-17 Buku Philip Yancey yang berjudul Keajaiban Kasih Karunia, menceritakan sebuah ilustrasi tentang perjamuan yang dilakukan oleh Babette. Babette adalah seorang yang telah bekerja lama di sebuah keluarga. Suatu kali ia memenangkan undian yang berhadiah uang. Lalu ia menyiapkan pesta dengan jamuan yang amat megah. Para undangan tidak perlu bekerja. Mereka hanya perlu datang dan menyantap apa yang ada. Ibarat menghadiri sebuah pesta, demikianlah, Yancey menyebut tentang kasih karunia. Yang datang tidak datang dengan beban untuk mempersiapkan pesta, tetapi cukup satu saja: bersedia menghadiri jamuan itu.  Kerajaan Allah adalah sebuah anugerah. Allah telah menganugerahkannya secara cuma-cuma. Tidak ada syarat apapun untuk dapat menerimanya. Hanya sikap hati seperti seorang...

Yang berkenan di mata Allah

Ayat : Lukas 18:9-14 Orang Farisi begitu luar biasa dalam memandang dirinya sendiri. Mereka bukan hanya menganggap dirinya sendiri sebagai orang yang paling "bernilai" di hadapan Tuhan, tetapi juga mampu memberikan penilaian terhadap orang lain. Dalam doanya, teks ini mengisahkan seorang Farisi yang merasa pantas melakukan penilaian seperti itu di hadapan Tuhan (11).  Ini sangat kontras dengan pemungut cukai, sosok yang dalam komunitas kala itu dituding berperilaku buruk dan jahat. Si pemungut cukai justru memiliki kerendahan hati dan takut akan Tuhan. Pemungut cukai itu bahkan tidak berani "memandang" Tuhan, karena menyadari betapa dirinya benar-benar tidak layak (13). Tuhan Yesus memaparkan kedua tokoh ini untuk menegur kebiasaan orang Farisi yang suka menilai diri sendiri lebih berharga...

Doa yang didengar Tuhan

Ayat : Lukas 18:1-8 Doa seperti apa yang didengar Tuhan? Doa yang meminta keadilan Tuhan ditegakkan dan doa yang dipanjatkan dengan iman. Doa sedemikian adalah doa yang sesuai dengan karakter Allah. Yesus memakai perumpamaan hakim yang lalim, yang akhirnya mengabulkan permohonan keadilan seorang janda. Sungguh menarik karena tokoh hakim yang antagonis ini dipakai Yesus untuk menjadi figur pembanding Allah yang adil. Di kesempatan lain, Yesus pernah membandingkan Allah dengan bapak di dunia ini dari sisi positif. Kalau bapak di dunia tahu memberi yang baik kepada anak-anaknya, apalagi Bapa di surga, pasti memberikan yang terbaik! Dalam perumpamaan ini, sang hakim lalim mengabulkan permohonan si janda bukan karena hakim ini memang adil dan membela hak-hak orang tertindas. Hakim ini bertindak...

Nantikan kedatangan Tuhan

Ayat : Lukas 17:20-37 Kerajaan Allah selalu menjadi perdebatan banyak orang, dahulu sampai sekarang. Apakah Kerajaan itu bersifat fisik atau bersifat rohani? Orang-orang Yahudi beranggapan bahwa Kerajaan Allah bersifat fisik, yaitu kerajaan Israel yang akan dipimpin Mesias yang telah mengalahkan kekuatan politik dan militer Romawi. Benarkah demikian? Yesus menjawab pertanyaan orang Farisi di ayat 20 bahwa Kerajaan Allah sudah ada di antara mereka. Artinya, walaupun Kerajaan Allah berpuncak pada kedatangan Anak Manusia pada akhir zaman, tetapi sudah dimulai dengan kehadiran-Nya melalui inkarnasi. Kedatangan Tuhan Yesus adalah permulaan dari akhir zaman. Maka, janganlah mencari tanda-tanda lahiriah, tetapi percaya kepada Dia yang merupakan tanda kehadiran kerajaan Allah di muka bumi ini.  ...

Jangan hanya meminta

Ayat : Lukas 17:11-19 Jika kita mengalami masalah dan penderitaan, seberapa sering kita mencari dan berteriak pada Tuhan? Pasti tidak terkira. Tetapi jika kita mengalami kesembuhan dan sukacita, apalagi yang menurut kita tidak seberapa, apakah kita masih bersyukur pada Tuhan? Kemungkinan besar, banyak orang akan lupa untuk mengucap syukur.  Bacaan ini menceritakan sebuah kontras. Dari sepuluh orang yang berteriak agar Tuhan Yesus mengasihani mereka (13), hanya ada satu yang kemudian kembali untuk bersyukur kepada Tuhan (16). Dan "kebetulan", yang kembali itu adalah orang Samaria, sosok yang di zaman Tuhan dianggap asing dan tidak disukai oleh orang Yahudi. Nyatanya, orang Samaria itu mempertontonkan perilaku hidup penuh bersyukur: ia merebahkan dirinya di depan kaki Yesus.  Bersyukur...

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC