ShareThis

21 April 2012

PENATALAYANAN ATAS BUMI


Istilah "penatalayan" menunjukkan seseorang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola milik orang lain. Dalam kekristenan, istilah ini biasanya dipakai berkaitan dengan bagaimana kita menggunakan waktu, harta, dan talenta milik Tuhan. Bagaimana dengan penatalayanan atas bumi?

Surat Kolose mengungkapkan keutamaan Kristus atas segala sesuatu, termasuk bumi di mana kita tinggal (ayat 18). Penjelasannya? Kristus lebih dahulu ada daripada segala sesuatu (ayat 17). Dalam Kristus segala sesuatu menyatu (ayat 17) dan diperdamaikan (ayat 20). Segala sesuatu diciptakan oleh dan untuk Kristus (ayat 16). Wow!

Apa bedanya sikap kita dengan mengetahui bahwa dunia dan segala isinya diciptakan oleh dan untuk Kristus? Kita perlu menjaga kesadaran bahwa alam semesta ialah milik-Nya. Dan, bahwa ketika kita menyalahgunakan dan menyia-nyiakan alam ciptaan-Nya, kita berarti sedang merusak dan merampok milik-Nya. Dari kesaksian Alkitab kita mendapati bahwa Tuhan bukan hanya bersukacita ketika mencipta dan memelihara manusia, melainkan juga ketika Dia mencipta dan memelihara alam semesta. Sejak semula, Tuhan melibatkan kita untuk menjadi penatalayan atas ciptaan-Nya (lihat Kejadian 1:26, 28; 2:15). Ini adalah dasar mengapa kita perlu menjaga bumi milik Tuhan ini dengan bertanggung jawab, bagi kemuliaan-Nya.

Mari kita menghormati Tuhan dengan mengurangi limbah, mengurangi penggunaan energi, dan mengembangkan gaya hidup yang ramah terhadap bumi. Marilah mendorong orang-orang dalam lingkar pengaruh kita untuk melakukan hal yang sama.

God Bless ^^

HARKAT SEJATI


Apa yang kita ingat dari hari Kartini? Kebaya dan sanggul klasik? Atau perjuangannya mengangkat harkat perempuan, yang pada zamannya dianggap lebih rendah daripada laki-laki? Ya, Kartini gemas karena perempuan di zamannya dianggap sebagai makhluk lemah, kodratnya hanya untuk melayani laki-laki dan mengerjakan urusan remeh-temeh di rumah. Sebab itu, perempuan tak perlu berpendidikan tinggi. Cukup laki-laki saja.

Alkitab mengajar kita bahwa laki-laki dan perempuan memiliki harkat yang sama, karena keduanya diciptakan menurut gambar Allah (Kejadian 1:27). Kita tentu berharap Israel, umat pilihan Allah, menjunjung tinggi nilai ini. Namun, peringatan keras Yesus kepada mereka yang memandang perempuan serta menginginkannya (maksudnya, memandang dengan nafsu berahi) memberi indikasi bahwa ada kecenderungan tersebut dalam masyarakat pada zaman-Nya.

Kini perempuan tak lagi direndahkan dalam pendidikan dan karier. Namun, benarkah harkat perempuan masa kini lebih dihargai dibanding zaman Kartini? Apakah sosok perempuan yang diangkat berbagai industri media dan hiburan di sekitar kita menunjukkan harkat perempuan sebagai gambar Allah yang terhormat; atau justru mendorong lebih banyak orang memandang perempuan dengan cara yang tak pantas? Bagaimana kita menyikapinya? Pikirkan prinsip seorang pemimpin kristiani berikut ini: "Para laki-laki yang mengikut Yesus menjaga mata mereka demi kebaikan para perempuan dan kemuliaan Tuhan yang menciptakannya. Para perempuan yang mengikut Yesus memperlakukan tubuhnya menurut nilai-nilai Yesus, bukan nilai-nilai dunia."

God Bless ^^

MERASA AMAN


Pernahkah Anda berusaha tak terlihat ketika kendaraan polisi lewat, padahal ia tidak sedang mengejar Anda? Pernahkah kita berusaha membela diri dalam percakapan, padahal sebenarnya tidak ada orang yang mengkritik perkataan kita? Kalau pernah, kita takkan menemui kesulitan saat membaca ayat 1: "orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya".

Ada sesuatu yang membuat orang fasik lari. Jelas bukan karena mereka orang-orang penakut. Pada kenyataannya, orang fasik dalam kebodohannya bisa melakukan tindakan-tindakan yang berisiko tinggi, misalnya: menerobos lampu merah, memakai obat terlarang, korupsi, dan sebagainya. Namun, seperti Adam yang bersembunyi ketika mendengar langkah Tuhan (Kejadian 3:8), ada nurani yang Tuhan berikan untuk memberi tahu bahwa ia "tidak aman" di hadapan Tuhan (bandingkan Roma 1:18). Sebaliknya, "orang benar merasa aman seperti singa muda". Siapa mereka? Alkitab tidak memaksudkan mereka yang mengandalkan kebenarannya sendiri, tetapi orang-orang yang dibenarkan oleh Tuhan (Mazmur 32:1-2), yang hatinya telah dibersihkan dari nurani yang jahat sehingga beroleh keberanian menghadap Tuhan, hati mereka tidak lagi menuduh mereka (1 Yohanes 3:21).

Jika kita telah dibenarkan Tuhan, kita akan hidup menundukkan diri pada Firman-Nya. Aturan manusia yang sesuai dengan Firman Tuhan kita penuhi bukan karena dikejar rasa bersalah. Aturan manusia yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan kita tentang dengan berani dan berhikmat. Kebenaran Tuhan itulah modal kita untuk "merasa aman" di hadapan Tuhan dan manusia.

God Bless ^^

BEBAS ATAU DIPERHAMBA


Salah satu pandangan yang banyak saya dengar dari rekan nonkristiani adalah: "Enak ya, jadi orang kristiani itu tidak banyak aturannya, bebas." Di sisi lain, tak jarang "ketidakbebasan" dari orang nonkristiani terdengar dijadikan lelucon oleh saudara-saudara kristiani. Apa kata Alkitab tentang kebebasan ini?

Pengikut Kristus diselamatkan karena anugerah, bukan karena memenuhi aturan tertentu. Jadi, benar bahwa kita memiliki kebebasan dalam Kristus. Akan tetapi, ketika kebebasan itu digunakan sekehendak hati manusia yang berdosa, kita justru akan diperhamba oleh hal lain. Beberapa jemaat di Korintus, misalnya, telah memperhambakan tubuh mereka pada hasrat seksual sehingga rusaklah pernikahan yang seharusnya menjadi cerminan hubungan Tuhan dengan jemaat-Nya (ayat 15-20, lihat juga pasal 5:1). Paulus menegur mereka: Jangan diperhamba oleh suatu apa pun. Muliakan Allah dengan tubuhmu! (ayat 12, 20).

Adakah kita juga sedang diperhamba oleh sesuatu? Saya terkesan dengan sebuah jemaat di Minneapolis. Tadinya sederetan larangan mengatur kehidupan jemaat itu. Namun, kemudian mere-ka memutuskan mengganti komitmen mereka: "Kami bertekad untuk menjauhi segala obat-obatan, makanan, minuman, dan praktik-praktik lain yang dapat membahayakan tubuh, atau yang dapat melemahkan iman kami atau iman saudara-saudara kami." Mereka menolak diperhamba oleh apa pun, tetapi menggunakan kebebasan mereka di dalam Kristus untuk memilih tindakan yang mempermuliakan Dia di antara jemaat dan di tengah masyarakat yang memperhatikan mereka. Bagaimana dengan Anda dan saya?

God Bless ^^

NERAKA


Salah satu topik gurauan yang cukup sering dibuat oleh orang Kristiani adalah tentang neraka. Ba-nyak cerita lucu atau tidak serius mengenainya sehingga bisa sampai kepada kesimpulan: "tidak ada yang perlu ditakuti dengan neraka." Ini ibarat seorang penjinak bom yang sedang menjinakkan bom berbahaya sambil bergurau dengan temannya. Ia sedang menyepelekan sesuatu yang bisa merenggut nyawanya.

Sebagaimana surga, Alkitab juga menandaskan kepastian adanya neraka. Alkitab di beberapa tempat menggambarkan sekilas mengenai tempat ini dan mereka yang akan menghuninya. Neraka dalam banyak hal dikontraskan dengan surga. Ia adalah tempat di mana tidak akan pernah dirasakan kehadiran Allah. Mereka yang dihukum di sana akan mengalami penderitaan fisik dan tentu juga batin. Dan, penghukuman tersebut akan tidak berkesudahan. Di tempat ini, pertobatan dan penyelesalan sudah tidak ada gunanya. Ini bukanlah bentuk kekejaman Allah, melainkan lebih merupakan konsekuensi bagi mereka yang menolak dan memberontak terhadap Dia. Neraka adalah tempat terjadinya keterpisahan dan keterasingan antara manusia dan Allah selama-lamanya (ayat 9).

Neraka sungguh ada karena Allah mengatakannya. Tentu kita tidak akan pernah berharap untuk berada di sana. Namun, mungkin saja kita akan terkejut karena menjumpai sesuatu yang tidak pernah kita harapkan. Kemudian kalau kita juga peduli supaya tidak banyak orang yang menghuninya, jangan bergurau tentangnya. Ceritakan fakta sebenarnya tentang neraka agar semua orang mencari tahu jalan untuk menghindarinya. Sudahkah Anda melakukannya?

God Bless ^^

HIDUP BERIMAN


Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata "beriman"? Bagi banyak orang, itu artinya memercayai Tuhan sanggup mengerjakan hal-hal yang luar biasa, seperti memberikan keturunan bagi Abraham yang sudah lanjut usia, membelah Laut Merah, atau meruntuhkan tembok Yerikho.

Namun, kitab Ibrani juga mencatat bahwa "beriman" termasuk memercayai Tuhan ketika Dia bekerja "di balik layar". Misalnya dalam kasus Rahab yang tidak binasa karena sudah menolong para mata-mata, atau Daud yang mengalahkan kerajaan lain dengan tentaranya (ayat 31-34). Dari sisi manusia tak ada mukjizat yang mencolok, tetapi jelas ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Yang mengejutkan, ternyata "beriman" juga termasuk memercayai Tuhan ketika Dia mengizinkan penderitaan. Ada orang-orang yang disebut beriman ketika mereka dipenjara, dibunuh, hidup dalam kekurangan, dan sebagainya (ayat 36-37).

Hidup beriman tidak menjanjikan kita untuk selalu mengalami mukjizat dan keberhasilan. John Piper menyimpulkan, "Tuhan memiliki tujuan-tujuan-Nya sendiri yang tidak kita ketahui. Dan, iman berarti kita percaya bahwa tujuan-tujuan Tuhan itu baik .... Iman berarti mengasihi Tuhan lebih dari hidup, dari keluarga, dari pekerjaan, dari rencana pensiun, ... dari impian membangun rumah, atau mengumpulkan uang. Iman berkata, 'Baik Tuhan memelihara hidupku atau mengizinkan aku menderita, aku tetap mengasihi-Nya.'" Tuhanlah upah kita (ayat 6), yang menyediakan tempat tinggal kekal kita (ayat 10), harta yang kekal dan lebih berharga daripada segalanya (ayat 26). Apakah ini menggambarkan iman Anda?

God Bless ^^

WARGA KOTA ALLAH


Kota mana yang menurut Anda paling baik dan menyenangkan untuk ditinggali? Adik saya senang dengan pekerjaannya di Jakarta, tetapi tidak senang menetap di sana karena sering macet dan banjir. Teman saya menikmati kebersihan dan keteraturan Singapura, tetapi menurutnya kota itu agak membosankan.

Yohanes mendapatkan penglihatan tentang sebuah kota yang lebih baik daripada semua kota yang pernah dilihatnya. Begitu indahnya hingga Yohanes menyebut berbagai batu berharga untuk meng-gambarkannya (ayat 11-21). Jelas itu bukan kota mati yang membosankan karena ia juga melihat "bangsa-bangsa" dan "raja-raja" beraktivitas di dalamnya (ayat 23-26). Dan, yang paling luar biasa, kota itu disebutkan penuh dengan kemuliaan Tuhan (ayat 11) karena Tuhan memang berdiam di sana (ayat 22-23). Hidup bersama Sang Pencipta yang memiliki pengetahuan dan kreativitas tak terbatas bukankah pasti takkan pernah membosankan? Ada catatan lain yang penting: di dalam kota itu tidak ada dosa (ayat 27). Tempat yang bebas dari pencuri, pendusta, pengejek, pembunuh, dan semua pelaku kejahatan lainnya.

Kita yang telah ditebus Kristus, Sang Anak Domba Allah, dan setia sampai akhir kelak akan tinggal di kota itu (Wahyu 14:1-6, 12; 20:12). Pernahkah kita memikirkan apa yang akan kita lakukan dan percakapkan setiap hari di sana? Dalam kota yang berpusat kepada Tuhan, tentu setiap aktivitas kita akan bercerita tentang kebenaran dan keadilan Tuhan; kekudusan dan kasih-Nya; ke-muliaan dan kehormatan-Nya. Menyadari masa depan kita nanti, mengapa tidak memulainya dari sekarang?

God Bless ^^

DOSAMU KUAMPUNI


Ada banyak perkataan Tuhan Yesus yang bisa mengejutkan para pendengar-Nya. Beberapa di antaranya adalah klaim tentang diri-Nya sendiri. Di tengah-tengah pertanyaan akan siapa Dia sebe-narnya, Tuhan Yesus tanpa ragu membuat pernyataan-pernyataan tegas tentang diri-Nya. Salah satunya adalah ungkapan yang Dia katakan kepada orang lumpuh yang digotong empat sahabat-nya untuk memperoleh kesembuhan.

Si orang lumpuh ini merasa tidak memiliki kesalahan pribadi terhadap Yesus. Lagipula, ia tidak datang untuk memohon pengampunan dosa, tetapi kesembuhan. Namun, di hadapan banyak orang, Tuhan Yesus menyatakan pengampunan dosa kepadanya. Mereka yang hadir pada waktu itu menjadi tercengang karena mereka tahu bahwa dosa adalah pelanggaran kepada Allah, dan hanya Allah yang berhak untuk memberikan pengampunan. Yesus juga mengetahui hal itu dan justru itulah yang ingin dikatakan-Nya. Dia ingin berkata bahwa Dia berhak melakukannya karena Yesus adalah Allah. Dosa si lumpuh itu adalah dosa terhadap Yesus yang adalah Allah, dan karena itu Dia berhak untuk mengampuninya. Dia tidak pernah merevisi pernyataan ini karena inilah kebenaran tentang diri-Nya.

Selama ini, bagaimana sikap kita terhadap Yesus berkaitan dengan dosa kita? Apakah kita sadar bahwa setiap dosa yang kita perbuat pertama-tama adalah kesalahan terhadap-Nya? Selama ini, kepada siapakah kita merasa "tidak enak hati" ketika kita berbuat dosa? Kepada-Nyalah kita patut datang dengan hancur hati untuk mohon pengampunan dan pembasuhan. Karena Yesus adalah Allah, maka janji pengampunan-Nya juga tidak perlu kita ragukan.

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC