ShareThis

23 January 2013

Dosa menghujat Roh Kudus

Ayat : Matius 12:22-37 Peristiwa pengusiran roh jahat dari seorang yang buta dan bisu melatari peringatan Yesus tentang dosa menghujat Roh Kudus. Jenis dosa ini, menurut Yesus, "tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak" (32). Ucapan Yesus di atas harus dimengerti dengan mengacu pada konteks saat itu. Penyembuhan terhadap orang yang kerasukan itu telah menuai dua reaksi. Pertama, reaksi takjub dari orang banyak. Mereka menyatakan kemungkinan bahwa Yesus adalah Anak Daud, Mesias yang dinantikan (23). Sedangkan reaksi kedua datang dari orang-orang Farisi yang sangat marah karena gelar Anak Daud dikenakan pada Yesus, sehingga mereka dengan tajam menyerang Yesus, dengan tuduhan bahwa Yesus mengusir setan dengan pertolongan Beelzebul (24). Yesus...

Mesias sejati

Ayat : Matius 12:15-21 Usai perdebatan dengan orang Farisi, Yesus pergi menyingkir (15a). Yesus menghindari konfrontasi yang lebih terbuka dengan orang Farisi guna melanjutkan pelayanan-Nya kepada orang banyak yang mengikuti Dia. Namun, Ia melarang mereka untuk bercerita tentang diri-Nya, karena mereka salah mengerti tentang misi-Nya yang bukan hanya melakukan mukjizat. Matius mengutip Yesaya 42:1-4 untuk menjelaskan misi Yesus. Nubuat Mesianis tentang sosok Hamba Tuhan digenapi dengan sempurna dalam diri Yesus. Pertama, Ia adalah Hamba yang terpilih dengan urapan Roh Kudus, tepat seperti penyataan Bapa dalam peristiwa pembaptisan-Nya (18; lih.Mat 3:16-17). Kedua, Yesus bekerja bukan untuk popularitas (19). Ketiga, di dalam pribadi-Nya, orang-orang yang lemah akan menemukan kekuatan,...

Mengisi sabat dengan kasih

Ayat : Matius 12:1-15a Orang Farisi mempersoalkan murid-murid Yesus yang memetik bulir gandum pada hari Sabat. Para murid dituduh melanggar peraturan Sabat. Jawaban Yesus membongkar pemahaman keliru akan prinsip Sabat. Prinsip Sabat adalah aturan Sabat yang tertuang dalam Taurat Musa. Sedangkan peraturan Sabat di atas adalah buatan manusia. Peristiwa Daud memakan roti sajian yang diperuntukkan para imam (Im 24:9), dan tindakan imam yang bekerja justru pada hari Sabat merupakan contoh penerapan prinsip Sabat yang benar. Kalau untuk yang kedua orang Farisi tidak mempersalahkan, seharusnya demikian juga untuk yang pertama. Bagi Yesus keduanya sesuai prinsip Sabat yang dibuat untuk kepentingan manusia. Pertentangan kedua terjadi di sinagoge. Yesus bertemu dengan seorang yang mati sebelah...

Panggilan untuk rendah hati

Ayat : Matius 11:20-30 Hati-hati dengan gejala kesombongan dalam diri kita! Bacaan hari ini mengurai sikap Yesus terhadap kesombongan yang membuat orang menolak Dia. Pertama, penduduk di Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum. Dalam Injil tidak ada catatan tentang terjadinya mukjizat di Khorazim. Khorazim dan Betsaida terletak sangat dekat dengan Kapernaum. Mungkin penduduk Khorazim telah menyaksikan mukjizat Yesus di Kapernaum. Namun, mereka tidak menerima Yesus (20-24). Mereka merasa sudah menjadi pengikut agama Yahudi, sehingga tidak lagi memerlukan pertobatan. Kapernaum merupakan tempat kediaman Yesus. Tampaknya, penduduk Kapernaum bangga jika Yesus yang termasyhur itu tinggal di kota mereka, tetapi apalah artinya kebanggaan itu jika mereka menolak ajaran-Nya? Penolakan terhadap Yesus...

Rajakan Allah!

Ayat : Mazmur 93 Mazmur 93-99 kecuali 94 merupakan proklamasi bahwa Allah adalah Raja. Karena Allah adalah Raja maka respons umat seharusnya tunduk menyembah serta taat pada kehendak-Nya. Karena Dia Raja maka seharusnya "tidak ada allah lain" yang boleh bertakhta di hati dan kehidupan umat Allah. Sebagai Raja, kemuliaan-Nya digambarkan dengan pakaian-Nya (1). Pemerintahan-Nya kekal dan berkuasa sehingga semua menjadi stabil, tidak bergoyang (2). Hal ini jelas kontras dengan pemerintahan di dunia ini, yang sehebat apa pun, termasuk adi kuasa, tetap mudah goyah bahkan hancur. Karena keperkasaan Allah sebagai Raja, segala kuasa tidak dapat bertahan menghadapi-Nya (3-4). Sungai dan laut yang merupakan gambaran kuasa jahat yang mengacau dunia ini yang menggentarkan manusia, bahkan umat...

21 January 2013

Ketika keraguan datang

Ayat : Matius 11:2-19 Sungguh pun mengaku orang beriman, dalam situasi tertentu kita bisa meragukan Tuhan. Itulah pengalaman Yohanes Pembaptis. Saat menjadi tahanan Raja Herodes, melalui muridnya ia menanyakan kemesiasan Yesus. Pertanyaan Yohanes sangat wajar. Ada alasan yang mungkin membuatnya meragu pada Yesus, yaitu yang dikaitkan dengan perannya meneladani nabi Elia. Jika Elia diluputkan Tuhan dari tangan musuh-musuhnya, tidak demikian dengan Yohanes. Ia dibiarkan berada lama dalam penjara karena berani menegur Herodes Antipas (lih. 14:1-4). Sementara itu, Mesias sama sekali tidak berbuat sesuatu apa pun untuk membebaskannya dari penjara. Bisa jadi Yohanes kemudian mengira bahwa Yesus barangkali sama seperti dirinya, yakni hanya perintis jalan bagi Mesias dan bukan Mesias itu sendiri. Namun...

Paradoks mengikut Yesus

Ayat : Matius 10:34-11:1 Injil adalah pedang yang bemata dua. Di satu sisi, pemberitaannya memberi dampak pertobatan dan hidup baru bagi yang merespons dengan positif. Di sisi lain penolakan terhadap Injil menghasilkan permusuhan dan kebinasaan. Perikop hari ini menyambung perikop sebelumnya tentang peringatan Yesus mengenai tantangan yang dihadapi dalam menunaikan tugas pemberitaan Injil. Ketajaman berita Injil bagaikan pedang, mengoyak-ngoyak keluarga oleh karena tuntutannya. Tuntutan Injil adalah percaya Yesus dan menjadikan-Nya utama. Berarti ikatan keluarga, suami-istri, orangtua-anak, kakak-adik, dst. tidak boleh menghalangi ikatan keluarga kerajaan surga. Pemisahan, perpecahan dan permusuhan akan terjadi di tengah keluarga karena iman kepada Tuhan Yesus (34-36). Yesus dan bukan...

Risiko melayani

Ayat : Matius 10:16-33 Menjadi duta Injil selalu berisiko. Arena penginjilan adalah tempat di mana ancaman nyawa taruhannya. Duta Injil kerap kali menghadapi "serigala", yaitu penguasa yang agresif kepada penginjil (16), penyesahan (17), menjadi terdakwa di pengadilan (18), penghianatan oleh keluarga sendiri sampai dibunuh, dibenci (21), diburu seperti hewan (16, 23). Sejarah gereja sejak awal sampai masa kini bahkan sampai kedatangan Kristus kedua kali menyaksikan hal ini. Peringatan yang diberikan Tuhan Yesus ini bukan alasan untuk mundur dari panggilan kita. Kita dipanggil untuk tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular. Cerdik seperti ular berarti waspada dan tidak lengah. Memang kita tidak dipanggil untuk memakai kekuatan fisik ataupun senjata militer untuk menghadapi penolakan...

Duta Yesus

Ayat : Matius 10:1-15 Yesus memanggil para murid-Nya bukan berdasarkan standar umum seperti memiliki gelar, prestise, jabatan, atau profesi tertentu. Ia memilih berdasarkan kehendak-Nya semata. Sebagian besar murid sebelum dipanggil sudah memiliki kehidupan yang mapan. Ada juragan ikan, bendahara, pekerja bea cukai dll. Namun ketika Yesus memanggil mereka "Ikutlah Aku", segera mereka meninggalkan pekerjaan dan keluarga dan menyertai pelayanan Yesus. Mereka ditetapkan menjadi duta Injil, untuk menyampaikan keselamatan kepada dunia (5). Yesus membekali mereka dengan otoritas (1) untuk mengusir setan dan melenyapkan segala penyakit. Ia menentukan cara pelayanan mereka, yaitu pelayanan bersama dengan orang lain, bekerja bersama-sama, dan bersama-sama bekerja. Duta tidak sembarang pergi...

Mengalami karya Yesus

Ayat : Matius 9:18-38 Banyak orang Kristen memahami keselamatan terbatas hanya pada ‘kalau mati masuk surga’. Padahal, karya keselamatan Kristus bukan hanya untuk keselamatan pada kehidupan yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan masa kini. Keselamatan sudah dapat dinikmati pada masa sekarang. Kuasa kerajaan surga itulah yang sedang dialami oleh mereka yang berjumpa dengan Yesus dalam perikop kali ini. Dalam perikop ini dipaparkan tentang penyakit yang tak bisa lagi ditangani oleh dokter bahkan yang berujung pada kematian. Namun, belas kasih Yesus (36) dan kuasa-Nya (35) dicurahkan untuk membangkitkan seorang anak yang sudah mati (25), membebaskan seorang wanita dari pendarahan dua belas tahun (22), mencelikkan mata dua orang buta (30), serta melepaskan seorang bisu dari kerasukan...

Menyambut kuasa kerajaan sorga

Ayat : Matius 9:1-17 Perjalanan Yesus bukan tanpa perencanaan. Ia memiliki misi untuk menyatakan kuasa kerajaan surga kepada manusia. Ia memilih Kapernaum (Mrk 2:1) untuk menyatakan otoritas dan kuasa-Nya mengampuni dosa. Melalui interaksi-Nya dengan berbagai kelompok di kota tersebut, Ia sedang menyatakan siapa diri-Nya. Kepada keluarga atau teman si lumpuh, Ia menghargai iman mereka (2a). Kepada si lumpuh, Ia mengampuni dosanya serta menyembuhkan kelumpuhannya (2b). Kepada ahli-ahli Taurat yang ada di situ, Yesus membuktikan diri-Nya adalah Anak Allah, yang tahu pikiran manusia yang tersembunyi (4) dan berhak mengampuni dosa (6). Pikiran ahli Taurat itu tidak sama sekali salah. Memang, hanya Allah yang memiliki hak untuk mengampuni dosa. Kepada orang banyak yang menyaksikan karya-Nya...

Bersyukur

Ayat : Mazmur 92 Kalau Mazmur 91 adalah pernyataan iman bahwa Tuhan dapat diandalkan dalam setiap masalah kehidupan, maka Mazmur 92 mengajak kita untuk tidak merespons dengan yang lain kecuali "Bersyukur"! Bersyukur adalah respons yang tepat untuk kebaikan dan kasih setia Tuhan dalam hidup umat-Nya. Bebal dan bodohlah orang yang menolak memercayai Tuhan, apalagi sudah mengalami kebaikan dan kesetiaan-Nya (7). Pantaslah orang sedemikian disebut fasik dan dimusnahkan (8-9). Itu yang akan terjadi pada para musuh Tuhan (10). Orang yang merespons kebaikan Tuhan dengan benar akan diperkenan-Nya dan tidak terusik dengan keberadaan orang fasik (10-11). Pemazmur memakai ilustrasi menarik untuk menggambarkan pemeliharaan Tuhan atas orang benar (13-15). Orang benar akan seperti pohon korma....

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC