ShareThis

03 November 2012

BERDISIPLIN DENGAN TUJUAN


Mungkin kita pernah terkagum-kagum dengan pemain musik yang hebat. Saya punya beberapa rekan musisi yang luar biasa sejak muda. Mereka seolah dilahirkan dengan keahlian itu. Namun, semua orang yang pernah mencoba main musik pasti tahu bahwa kepiawaian mereka tidak muncul begitu saja. Ada ribuan jam latihan yang telah mereka lewati dengan penuh kedisiplinan sebelum akhirnya mereka "merdeka" memainkan nada-nada yang indah. Prinsip yang sama juga berlaku dalam pertumbuhan rohani. Elton Trueblood berkata, "Disiplin adalah harga yang harus dibayar untuk mengalami kemerdekaan."

Disiplin berlatih juga menjadi nasihat rasul Paulus kepada Timotius muda. Paulus ingin agar anak rohaninya itu menjadi pelayan yang mumpuni dalam mengajarkan firman Tuhan (ayat 6, 13). Namun, hal itu tidak dapat terjadi begitu saja. Timotius harus melatih diri dalam membaca Kitab Suci dan menggunakan karunianya mengajar. Kata "latihlah" dalam bahasa Yunani adalah gumnazo, yang juga merupakan asal kata Inggris gymnasium, tempat para olahragawan berlatih fisik. Tidak ada jalan pintas. Tentu saja, menjadi pelayan yang disiplin bukan tujuan akhir. Latihan rohani hanyalah sarana yang menjadikan Timotius leluasa dipakai Allah membawa keselamatan dan pertumbuhan bagi banyak orang

Apa yang paling Anda rindukan dalam kehidupan kristiani Anda? Jika rencana Allah adalah membuat anak-anak-Nya menjadi serupa dengan Kristus (1 Yohanes 3:2b), tidakkah hal itu juga seharusnya menjadi kerinduan kita? Disiplin apa saja yang harus kita latihkan untuk mewujudkannya?

God Bless ^^

"MAKIN TUA MAKIN JADI"


Umumnya masa menjadi tua adalah masa yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Mengapa? Karena masa itu dilihat sebagai masa di mana kita kehilangan "guna" bagi siapa saja dan untuk siapa saja. Bayangan tentang daya ingat bahkan kekuatan yang hilang, tidak dibutuhkan, diabaikan, kesepian serta banyak hal lainnya, seringkali membuat orang memandang masa tua sebagai "masa suram". Ketika masa itu tiba kita hanya akan menjadi orang yang pasif

Akan tetapi, bayangan tersebut sama sekali tidak terbukti pada "pak tua" Barzilai. Memang fungsi-fungsi fisiknya melemah (ayat 35), namun ia justru sangat "aktif dan berguna" di usianya yang ke-80 tahun. Ia memberi teladan kesetiaan dan kemurahan dengan berinisiatif menyediakan kebutuhan raja pilihan Tuhan, beserta segenap rakyat yang mengikutinya dalam pengungsian (lihat 2 Samuel 17:27-29). Tercatat sebagai orang yang sangat kaya, tampaknya Barzilai adalah seorang pekerja yang luar biasa (ayat 32). Sampai-sampai, ketika situasi negeri membaik, raja Daud berniat mengajaknya ikut ke istana (ayat 33). Tawaran bagi seorang terpandang seperti Barzilai tentu bukan tawaran yang sembarangan. Namun, lagi-lagi Barzilai menunjukkan sikap teladan, memberi kesempatan bagi generasi yang lebih muda untuk berkarya di samping raja (ayat 37)

Tanggal 1 Oktober ini, seluruh dunia memperingati hari lanjut usia. Jika Tuhan masih menempatkan mereka ada di tengah kita, tidakkah ada yang Dia ingin kita pelajari dari mereka? Jika Anda adalah pembaca yang sudah berumur lanjut, kiranya Tuhan memampukan Anda seperti Barzilai, memakai kekayaan usianya untuk memberi kontribusi yang berarti bagi zaman ini.

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC