Ayat : Yohanes 1:1-9
Glen Wessels, seorang pelukis tua, kehilangan asa. Istrinya telah 
tiada. Ia sendiri mengidap penyakit Parkinson sehingga susah 
beraktivitas, apalagi melukis. Di sebuah malam Natal, ketika Glen 
terpekur sedih di biliknya, muridnya datang membawa sebatang lilin 
bersinar yang diterimanya di kebaktian Natal. Karena sedih tak dapat 
memberi apa-apa-selain lilin itu-si murid memeluk Glen dengan linangan 
air mata seraya berucap "Selamat Natal". Selepas murid itu pergi, Glen 
seolah-olah mendapat kekuatan baru. Ia mendekati kanvas dan melukis 
lagi-sebuah lukisan cahaya berkilau dari balik dedaunan.
Lukisan itu dihadiahkannya kepada si murid, sambil berpesan agar ia 
terus melukis cahaya. Sebab menurutnya, itulah sumber keindahan hidup 
ini. Khususnya, cahaya kasih Tuhan yang memancar kepada diri kita dan 
menerangi jiwa sesama, seperti yang ia rasakan. Murid itu ada-lah Thomas
 Kinkade. Yakni pelukis Amerika ternama, seorang kristiani saleh yang 
bersaksi tentang Tuhan melalui karya-karyanya yang kental bernuansa 
cahaya, di tengah keindahan panorama alam yang tenang dan damai.
Laksana seniman, Yohanes pun memberi nuansa cahaya pada Injilnya. Ia 
menulis tentang Yesus Kristus, yang adalah "Terang dunia" (Yohanes 1:9; 
8:12). Jiwa manusia, bisa menjadi gelap akibat duka dan derita. Tidak 
sedikit orang seperti Glen Wessels, yang kehilangan arah dan putus asa, 
serta membutuhkan percikan cahaya kasih Allah. Setiap kita yang mengenal
 Allah pasti memiliki Cahaya itu. Mari bagikan cahaya itu kepada mereka.
 Sebab, hanya Cahaya itu yang dapat memupus kegelapan di relung jiwa 
mereka.
God Bless ^^ 
Unknown