ShareThis

20 July 2011

HIDUP TERKEKANG?



Setelah menikah dengan saya, hidup suami saya berubah. Ada banyak aturan baru yang harus ditaati: tak boleh tidur di atas jam dua pagi, tak boleh minum minuman bersoda tiap hari, harus makan sayur, madu, juga vitamin, berolahraga minimal seminggu sekali, dan sebagainya. Suatu pagi saat sedang sarapan, saya mengatakan bahwa ia boleh dan harus minum yoghurt yang baik bagi kesehatan. Tiba-tiba ia nyeletuk, "Begini ya rasanya hidup dipelihara Tuhan. Dijagain. Yang tidak baik dilarang, yang baik dibolehkan." Saya merenungkan dan melihat kebenaran kata-katanya. Saya memberi banyak aturan bukan untuk membatasi dan membuatnya menderita. Namun, supaya ia hidup sehat, panjang umur, dan bahagia.

Ketika Tuhan memberikan Sepuluh Perintah Allah, Dia rindu Israel menjadi bangsa yang berbeda. Menjadi bangsa yang berstandar moral tinggi; menjadi bangsa kepunyaan Allah sendiri. Semua perintah Allah adalah untuk kebaikan bangsa Israel. Supaya mereka dapat beristirahat (ayat 8), punya keluarga harmonis (ayat 12), menjadi masyarakat yang rukun (ayat 13-17). Pemazmur mengatakan bahwa segala jalan Tuhan, peringatan, dan hukum-Nya, adalah jalan untuk menunjukkan kasih kepada umat-Nya.

Sepuluh Perintah Allah tetap relevan dalam konteks budaya kita. Jika kita tidak menyadari bahwa hukum-hukum itu untuk kebaikan kita, mungkin kita akan menggerutu dan merasa Tuhan membatasi hidup kita. Namun, sadari bahwa perintah-Nya adalah untuk menjaga kita dari hal-hal yang jahat. Hari ini, mari lakukan perintah-perintah-Nya bukan dengan terpaksa, melainkan dengan hati sukacita.

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC