ShareThis

24 August 2011

BERHATI DEGIL

Ayat : Markus 6:45-52


Orang bijak bisa belajar dari apa pun. Tidak saja dari hal positif, tetapi bahkan dari hal negatif. Maka, kita bersikap bijak dengan tetap berusaha belajar sesuatu dari bacaan hari ini, walau kisahnya men-ceritakan tentang para murid Yesus yang tidak berhati peka.

Biasanya, kisah Yesus dan para murid berakhir dengan pengalaman positif. Namun kali ini, sang "narator" melaporkan bahwa para murid belum juga mengerti, hati mereka tetap "degil" atau "tidak peka" dalam terjemahan barunya (ayat 52). Kata "degil" berasal dari bahasa Yunani: poroo, artinya "tertutupi oleh sesuatu yang tebal, mengeras, tak kunjung paham". Ya, hati para murid tetap poroo, walau mereka baru mengalami peristiwa hebat: Yesus berjalan di atas air. Ironis, bukan? Setelah Yesus menyatakan diri pun, para murid tetap "sangat tercengang dan bingung" (ayat 51). Padahal sebelumnya Yesus juga baru saja membuat mukjizat: memberi makan 5.000 orang (6:30-44, 52). Sungguh disayangkan, hati para murid ini begitu kaku, beku, dan tertutup, sehingga lawatan Tuhan di depan mata tak kunjung menghasilkan sukacita yang penuh rasa kagum.

Kita pun kerap bersikap seperti para murid. Kita tidak selalu cepat paham dan tidak selalu mengerti karya Tuhan. Hati kita tetap degil, keras, kaku, bebal, poroo. Hari ini, mari panjatkan doa untuk satu hal: meminta kepekaan hati untuk melihat kehadiran dan karya Tuhan setiap hari. Agar kita dapat senantiasa hidup dengan rasa syukur dan kagum tiada henti, atas kebaikan-Nya yang tersebar dalam banyak peristiwa. Hati yang penuh kagum, hormat, dan syukur kepada Allah akan membangkitkan kekuatan batin yang besar.

God Bless ^^


Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC