ShareThis

30 April 2012

PENYESALAN YANG BENAR


Pernahkah Anda merasa bersalah dan menyesal setengah mati setelah melakukan sesuatu? Saya cukup sering mengalaminya. Seringkali rasa sesal itu begitu kuat mencengkeram saya sehingga sepanjang hari saya tidak bisa melakukan hal lain. Saya malu dan marah pada diri sendiri dan biasanya tidak ingin bertemu dengan siapa pun. Bahkan, pernah berpikir ingin lenyap dari dunia ini.

Saya pikir, itulah yang juga dirasakan Yudas setelah menjual Yesus (ayat 3). Menyesal. Akan tetapi, rupanya menyesal (Yunani: metamellomai) tidak menjamin adanya pertobatan. Tenggelam dalam penyesalannya, Yudas pergi menggantung diri (ayat 5). Mungkin ia terlalu malu untuk kembali dan mengakui kesalahannya kepada murid-murid yang lain. Ia kehilangan kesempatan menerima pengampunan Tuhan. Kontras dengan Petrus yang menangisi dosanya, tetapi kemudian kembali mengikut Tuhan (lihat pasal 26:75, Yohanes 21). Dalam bagian Alkitab yang lain dukacita Yudas disebut sebagai dukacita dari dunia (lihat 2 Korintus 7:10). Pusatnya adalah diri sendiri. Sementara, dukacita yang menurut kehendak Allah "menghasilkan pertobatan". Kata pertobatan dalam bahasa Yunani adalah metanoia, yang artinya berubah pikiran atau berbalik dari dosa.

Sungguh baik jika kita menyadari kesalahan kita dan menyesal. Namun, jangan biarkan penyesalan membuat kita tidak bisa melanjutkan hidup seperti Yudas. Datanglah kepada Tuhan da-lam pengakuan yang jujur. Carilah rekan yang dewasa rohani untuk mendampingi dalam proses tersebut. Metanoia. Tinggalkanlah dosa dan mulailah babak baru bersama Tuhan.

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC