ShareThis

23 February 2012

PURA-PURA TULI


Seorang perempuan yang terkenal suka bergunjing mendatangi raja dengan banyak keluhan negatif mengenai saudaranya. Raja menjawab, "Itu bukan urusan saya." Perempuan itu pun mengganti topik pembicaraan; menyampaikan keluhan negatif dari saudaranya tentang raja. Raja berkomentar, "Itu bukan urusanmu." Inilah contoh sikap pemimpin yang dapat memilah hal-hal yang perlu didengar dan ditanggapi.

Kita kerap mendapat kesan buruk tentang Saul, raja pertama Israel. Namun demikian, Alkitab pun mencatat kebaikannya, khususnya saat ia akan memulai pelayanannya sebagai raja. Sebagai pemimpin ia tahu memilih mana suara yang perlu didengarkan di antara yang sama sekali tidak perlu. Terhadap jerit tangis putus asa bangsanya atas ancaman bangsa Amon, ia mampu mendengar dengan prihatin dan menanggapi dengan sigap (1 Samuel 11:1-7). Sedangkan, atas olokan dan penghinaan segolongan orang yang meragukan kemampuan dan kepemimpinannya, ia bersikap "pura-pura tuli" (ayat 27). Ia tak mau membuang energi sekadar meladeni mereka.

Apakah pendapat miring dan bernada nyinyir dari orang lain, saat kita tengah menjalani pekerjaan pelayanan yang Tuhan percayakan, kerap melemahkan kita? Kita lantas habis tenaga dan pikiran menanggapinya. Mintalah hikmat dan kesabaran dari-Nya sehingga kita dapat memilah dan memilih mana yang perlu dan tidak perlu kita tanggapi secara serius. Supaya, kita tetap berfokus pada panggilan Tuhan dan tugas utama yang mesti kita kerjakan.

God Bless ^^

INDAHNYA TEGURAN


Dalam audisi American Idol, tampillah seorang kontestan yang begitu percaya diri. Ia meyakinkan para juri bahwa ia adalah bintang masa depan. Namun, sewaktu ia mulai bernyanyi, suaranya sedemikian buruk sehingga selang beberapa detik para juri terpaksa menghentikannya. Ia berkata dengan marah, "Bagaimana bisa kalian tidak melihat talenta saya? Selama ini tidak pernah ada yang mengkritik suara saya!" Saya membayangkan, seandai nya sejak awal ada yang berani memberitahu dengan tegas bahwa ia tidak cocok menjadi penyanyi, ia pasti akan mengenal dirinya dengan lebih tepat dan tidak dipermalukan di ajang ini.

Teguran atau kritik tidak selalu buruk. Bahkan, teguran dapat menjadi sarana Tuhan untuk membentuk kita. Kritik bisa mencegah kita terjerumus ke dalam kesalahan yang memalukan di kemudian hari (ayat 14, 17). Menurut penulis Amsal, orang yang terhormat adalah mereka yang tidak pantang terhadap kritik. Mengabaikan kritik sama saja dengan mengabaikan didikan (ayat 18). Bahkan, kritik yang keras bisa jadi adalah bentuk kasih terbaik dari seseorang kepada kita (ayat 24).

Apakah pada waktu-waktu ini Anda sedang mendapat teguran atau kritikan? Bagaimana Anda menanggapinya? Kerap reaksi kita adalah menolak, menjadi tersinggung atau marah, karena yang namanya kritik pasti tidak enak didengar. Mari mengingat keindahan dan keuntungan dari teguran yang baik. Jangan terlalu cepat menutup diri dari teguran. Terimalah dengan rendah hati. Cernalah dengan bijaksana. Bersyukurlah bahwa Tuhan membentuk kita melalui teguran kasih sesama.

God Bless ^^

INVESTASI KATA-KATA


Istilah investasi uang dan investasi waktu mungkin kerap kita dengar. Tujuannya: mendapatkan keuntungan atas investasi atau modal yang ditanam tersebut. Namun, pernahkah Anda mendengar istilah investasi kata-kata?

Bacaan hari ini menggugah saya untuk merenungkan mengenai investasi kata-kata dari Nabal, Abigail, dan pelayan Abigail. Kisahnya, Nabal, seorang yang kaya sedang mengadakan perayaan pengguntingan bulu domba. Dengan kekayaannya, Nabal bisa dengan mudah memberi makan Daud dan orang-orangnya. Apalagi, mereka sudah membantu menjaga ternaknya (ayat 7, 15-17). Namun, saat utusan Daud datang, Nabal malah melontarkan hinaan (ayat 10-11). Kata-kata yang tidak tepat dan penuh kesombongan membuat ia pun menuai ajal. Lain halnya dengan pelayan Abigail yang memakai kata-katanya untuk menyampaikan fakta dan memberi saran kepada orang yang tepat (ayat 14-18). Sedangkan, Abigail memakai kata-katanya untuk meminta maaf atas kekasaran suaminya, dan mengingatkan Daud agar tidak bertindak sendiri dalam mencari keadilan (ayat 24-31). Kata-kata yang tepat bukan saja menyelamatkan nyawa seisi rumahnya, tetapi juga menolong Daud kembali mengutamakan Tuhan, bukan egonya sendiri.

Menurut para ahli, wanita bicara sekitar 20.000 kata/hari; pria 5.000-7.000 kata/hari. Itulah investasi kita hari ini. Perkataan seperti apa yang kita pilih dalam berbicara dengan pasangan, anak, orangtua, rekan kerja? Mari meminta pertolongan Tuhan agar dapat memilih dan menginvestasikan kata-kata yang tepat dalam setiap bidang kehidupan kita.

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC