ShareThis

06 February 2012

KESADARAN BARU


Setiap orang pasti punya sesuatu yang dibanggakan: kekayaan, pendidikan, pengalaman, koneksi, status, dan sebagainya. Hal-hal yang semestinya menjadi sampiran itu sedikit banyak seperti memberikan identitas pada diri kita. Jika tak hati-hati, siapa diri kita akan ditentukan oleh apa yang ada dan melekat dalam diri kita. Ini berbahaya.

Paulus, dalam perjalanan hidupnya, mengalami pengalaman yang sedemikian mengubahkan sehingga segala macam sampiran hebat pada masa lalu, kini baginya adalah sampah. Bahasa asli yang dipakai Paulus ialah: "kotoran". Penyebab perubahan itu ialah: pengenalan akan Kristus (ayat 8). Namun demikian, Paulus tetap sadar bahwa pengalaman itu adalah pengalaman anugerah, bukan pengalaman untuk mengendalikan Tuhan. Ia tetap sadar akan ketidaksempurnaannya: "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna ... aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya ..." (ayat 12). Pengalamannya dengan Tuhan tidak membuatnya sombong pun takabur. Bukan karena ia telah me nangkap Kristus, melainkan justru ia te-lah ditangkap Kristus. Paulus juga tak ingin dipenjara oleh pengalaman rohani hebat masa lalu. Baginya hidup rohani berarti berjalan maju menapaki masa kini menuju masa depan.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita hanya larut dalam kebanggaan kita-pada masa lalu? Ataukah kita sadar penuh bahwa kita mesti selalu berjuang, dalam anugerah Allah, untuk makin lama makin mengenal-Nya? Kiranya teladan rasul Paulus meletakkan kehausan dan kerinduan dalam hati kita untuk hidup makin mengasihi Tuhan.

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC