ShareThis

08 May 2011

BERKELIT


Ada sebuah video game klasik berjudul 1942. Dalam permainan ini, kita mengendalikan sebuah pesawat dan bertugas menghancurkan pesawat-pesawat musuh. Untuk itu, kita dibekali dengan senjata dan tiga kali kesempatan berkelit dari segala bahaya, yakni dengan bermanuver. Kesempatan berkelit ini sangat berguna saat kita tengah dalam keadaan terjepit akibat serangan musuh yang bertubi-tubi.

Kita juga mungkin terbiasa menghadapi kesusahan dengan cara "berkelit" seperti dalam game itu. Caranya mungkin dengan menenggelamkan diri dalam pekerjaan, hobi, atau hal yang lain. Namun, mari belajar dari Yesus yang tidak bersikap demikian. Dalam situasi sangat susah dan gentar karena harus menanggung hukuman salib, Yesus datang kepada Bapa. Di situ dengan jujur Dia mengakui kegentaran-Nya, sekaligus keinginan-Nya untuk tetap patuh pada kehendak Bapa (ayat 39, 42). Allah Bapa lantas memberinya penguatan melalui seorang malaikat (Lukas 22:43). Setelah itu, dicatat bahwa Yesus menjadi siap untuk menghadapi hukuman salib tersebut (Matius 26:45-46).

Adalah manusiawi kalau kita gentar dan ingin berkelit dari masalah yang sedang kita hadapi. Namun, berkelit tidaklah menyelesaikan masalah, bahkan kerap memperburuk situasi yang ada. Baiklah kita datang kepada Tuhan, mengakui kegentaran kita dan meminta kekuatan serta hikmat kepada-Nya. Sama seperti yang Yesus alami, Allah juga akan menjawab doa kita dengan memberi kekuatan untuk menghadapi situasi yang ada. Kemudian, dengan berbekal kekuatan tersebut, kita hadapi dan berusaha menyelesaikan masalah yang ada --ALS

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC