ShareThis

08 May 2011

MENJAGA KEKUDUSAN


Menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2008, sekitar 63% remaja di kota-kota besar Indonesia mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah. Sebuah peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan hasil survei Yayasan Kusuma Buana pada 1993, yang menunjukkan angka 10-31%. Data ini cukup mencengangkan dan mengkhawatirkan. Mencengangkan karena sebagian dari kita mungkin berpikir bahwa orang-orang Indonesia cukup religius, sehingga tidak akan melakukan hal seperti itu. Juga mengkhawatirkan, karena seks pranikah adalah praktik yang berisiko dan berdampak panjang.

Apa yang terjadi antara Amnon dan Tamar, adalah salah satu contohnya. Amnon jatuh cinta kepada Tamar. Tamar pun sebetulnya tak menolak dinikahi. Namun, Amnon yang dibutakan oleh nafsu memaksa Tamar melakukan hubungan seksual dengannya segera. Akibatnya, cinta Amnon tidak bertumbuh sepantasnya, malah berubah menjadi rasa benci. Di pihak lain, hidup Tamar pun hancur. Dampak lebih luasnya lagi, kakak Tamar, Absalom, terpengaruh membenci Amnon.

Memang wajar bila ada ketertarikan seksual kepada pasangan, ketika seseorang jatuh cinta. Namun, ketertarikan ini harus dikendalikan secara sadar, dilandasi rasa takut akan Tuhan khususnya selama kita masih ada di luar pernikahan. Sebab itu, sebagai orang muda, mintalah bimbingan dan pengawasan dari orang yang lebih tua dan berpengalaman. Sebagai rekan sebaya, biarlah kita saling mengingatkan antarsahabat. Sebagai orangtua, bantulah mereka yang masih muda dengan bijaksana tanpa membuat mereka merasa tidak nyaman --ALS

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC