ShareThis

08 May 2011

PENDIDIK DAN PEMBIDIK


Dulu, sekolah kami mempunyai regu bola voli yang cukup tangguh. Salah seorang pemain berpostur tinggi dan memiliki pukulan smash yang tajam dan keras. Melalui tembakan smashnya, tim mengumpulkan sebagian besar nilai. Dengan cerdik dan kompak, rekan-rekannya selalu berupaya mengolah bola untuk melempar umpan kepadanya. Melalui kerja sama seperti itu, angka demi angka diraih.

Injil Lukas ditulis oleh tabib Lukas. Lewat karyanya, ia menyampaikan pengajaran kepada umat kristiani sezaman. Ia mendidik umat. Targetnya: orang-orang kaya dan terhormat di kalangan orang kristiani Yunani. Tak heran, di situ bertaburan cerita, nasihat, dan contoh tentang bagaimana pengikut Yesus memakai kekayaannya. Namun agar pesan ini tersampaikan, Lukas "melempar umpan" kepada petinggi kristiani yang bisa diandalkan untuk "membidik tepat ke sasaran". Yang berpotensi memperbanyak naskah Injil itu, sekaligus menyebarkannya kepada teman-temannya. Yakni Teofilus, pejabat yang punya kedudukan dan kemampuan untuk memainkan peran tersebut. Lukas menjadi pendidik, Teofilus menjadi pembidik. Dengan kerja sama mereka, Injil diwartakan sampai ke tujuan.

Dalam pewartaan Injil, kerja sama selalu diperlukan. Salah satunya pembagian peran yang sesuai, agar hasilnya lebih efektif. Ada yang mendidik dan mempersiapkan tenaga. Ada yang terjun sebagai pembidik di lapangan. Ada pengajar, ada penyebar. Ada edukator, ada komunikator. Ada pencetus gagasan, ada penerus gagasan. Ada pemberi materi ajaran, ada pemberi fasilitas pengajaran. Keduanya tak boleh saling meremehkan, justru harus saling menghargai dan melengkapi untuk memuliakan Tuhan --PAD
  
God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC