ShareThis

08 May 2011

JANGAN KAGET!


Berita-berita mengenai pembakaran gereja, penganiayaan orang kristiani, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain, kerap membuat kita bertanya-tanya, "Mengapa ini harus terjadi? Bukankah kita melakukan hal yang baik? Bukankah kita melayani Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi? Apa salah kita?" Kita kaget, terkejut, bahkan mungkin meragukan Tuhan. "Tidakkah Tuhan sanggup melindungi anak-anak-Nya? Kalau Dia Mahakuasa, mengapa Dia membiarkan gereja-Nya dianiaya?"

Pertanyaan ini juga pernah muncul di gereja pada abad mula-mula. Namun dalam suratnya Petrus menegaskan bahwa kita tak perlu heran jika api siksaan datang (ayat 12). Kita juga tak perlu "gembar-gembor" sebab bagi orang percaya penderitaan bukan hal luar biasa (ayat 12). Sebaliknya, Petrus menasihati kita supaya bersukacita, bahkan berbahagia ketika menghadapi penderitaan (ayat 13, 14). Petrus, adalah orang yang sama yang pernah menegur Yesus ketika mengatakan bahwa Dia harus menderita (lihat Matius 16:21-23). Petrus yang dulu tidak setuju Mesias harus menderita, kini sadar bahwa penderitaan di dunia karena nama Kristus bukan hal yang hina atau memalukan. Malahan justru suatu kemuliaan (ayat 14, 16).

Ketika penderitaan atau aniaya kita alami, ada dua hal yang bisa kita lakukan. Pertama, berdoa dan bertanya pada Tuhan, apakah penderitaan ini terjadi karena kesalahan kita? (ayat 15). Kedua, jika kita tidak melakukan hal yang salah, tetapi kita menderita, maka kita jangan malu atau sedih. Sebaliknya, kita bisa memegang erat pengharapan dalam firman Tuhan bahwa kita patut berbahagia jika dihina karena Kristus, karena itu berarti Roh Allah menyertai kita --GS

God Bless ^^

Popular Posts

 
Hope and Love Jesus Christ | HLJCC